Selasa, 05 April 2011

SABAR MENGHADAPI UJIAN HIDUP

ASSALAMU'ALAIKUM WARAHMATULLAH WABARAKAATUH..

Ketahuilah, ujian dan cobaan di dunia merupakan sebuah keharusan, siapa pun tidak bisa terlepas darinya. Bahkan, itulah warna-warni kehidupan. Kesabaran dalam menghadapi ujian dan cobaan merupakan tanda kebenaran dan kejujuran iman seseorang kepada Allah SWT

Sesungguhnya ujian dan cobaan yang datang bertubi-tubi menerpa hidup manusia merupakan satu ketentuan yang telah ditetapkan oleh Allah Azza wa Jalla. Tidak satu pun diantara kita yang mampu menghalau ketentuan tersebut.

Keimanan, keyakinan, tawakkal dan kesabaran yang kokoh amatlah sangat kita butuhkan dalam menghadapi badai cobaan yang menerpa. Sehingga tidak menjadikan diri kita berburuk sangka kepada Allah SWT terhadap segala Ketentuan-Nya.

Oleh karena itu, dalam keadaan apapun, kita sebagai hamba yang beriman kepada Allah SWT harus senantiasa berbaik sangka kepada Allah. Dan haruslah diyakini bahwa tidaklah Allah menurunkan berbagai musibah melainkan sebagai ujian atas keimanan yang kita miliki. Allah sebagaimana tertulisa dalam firman-Nya : “Apakah kalian mengira bahwa kalian akan masuk ke dalam surga, padahal belum datang kepada kalian (cobaan) sebagaimana halnya orang-orang terdahulu sebelum kalian? Mereka ditimpa oleh malapetaka dan kesengsaraan, serta digoncangkan (dengan bermacam-macam goncangan) sehingga berkatalah Rasul dan orang-orang yang bersamanya : Bilakah datang pertolongan Allah? Ingatlah sesungguhnya pertolongan Allah amatlah dekat.” (QS. Al Baqarah : 214)

Kesabaran merupakan perkara yang amat dicintai oleh Allah dan sangat dibutuhkan seorang muslim dalam menghadapi ujian atau cobaan yang dialaminya. Sebagaimana dalam firman-Nya : “…Allah mencintai orang-orang yang sabar.” (QS. Al Imran : 146)

Macam-Macam Kesabaran

Ibnul Qoyyim mengatakan dalam Madarijus Salikin : “Sabar adalah menahan jiwa dari keluh kesah dan marah, menahan lisan dari mengeluh serta menahan anggota badan dari berbuat tasywisy (tidak lurus). Sabar ada tiga macam, yaitu sabar dalam berbuat ketaatan kepada Allah, sabar dari maksiat, dan sabar dari cobaan Allah.”

Tingkatan sabar :

1. Sabar dari meninggalkan kemaksiatan karena takut ancaman Allah, Kita harus selalu berada dalam keimanan dan meninggalkan perkara yang diharamkan. Yang lebih baik lagi adalah, sabar dari meninggalkan kemaksiatan karena malu kepada Allah. Apabila kita mampu muraqabah (meyakini dan merasakan Allah sedang melihat dan mengawasi kita) maka sudah seharusnya kita malu melakukan maksiat, karena kita menyadari bahwa Allah SWT selalu melihat apa yang kita kerjakan. Sebagaimana tertulis dalam firman-Nya, di surah Al Hadid ayat 4 ” …….. Dan Dia bersama kamu di mana saja kamu berada. Dan Allah Maha Melihat apa yang kamu kerjakan”

2. Tingkatan sabar yang kedua adalah sabar dalam melaksanakan ketaatan kepada Allah, dengan terus-menerus melaksanakannya, memelihara keikhlasan dalam mengerjakannya dan memperbaikinya. Dalam menjalankan ketaatan, tujuannya hanya agar amal ibadah yang dilakukan diterima Allah, tujuannya semata-mata ikhlas karena Allah SWT.

Ada Beberapa Hal Yang Akan Menuntun Seorang Hamba Untuk Bisa Sabar Dalam Menghadapi Ujian Dan Cobaan, Sebagai Berikut :

1. Sebaiknya kita merenungkan dosa-dosa yang telah kita lakukan. Dan Allah menimpakan ujian atau musibah-musibah tersebut mungkin disebabkan dosa-dosa kita . Sebagaimana firman Allah SWT : “Dan apa saja musibah yang menimpa kamu maka adalah disebabkan oleh perbuatan tanganmu sendiri, dan Allah memaafkan sebagian besar (dari kesalahan-kesalahanmu).” (Asy Syuro : 30).

Apabila seorang hamba menyadari bahwa musibah-musibah yang menimpa disebabkan oleh dosa-dosanya. Maka dia akan segera bertaubat dan meminta ampun kepada Allah dari dosa-dosa yang telah dilakukannya

Dan Nabi Muhammad saw bersabda: “Tak seorang muslim pun yang ditimpa gangguan semisal tusukan duri atau yang lebih berat daripadanya, melainkan dengan ujian itu Allah menghapuskan perbuatan buruknya serta menggugurkan dosa-dosanya sebagaimana pohon kayu yang menggugurkan daun-daunnya.” (HR Bukhari dan Muslim). Jadi ujian dan cobaan, bisa sebagai penggugur dosa-dosa kita dan juga untuk mengangkat kita ke derajat keimanan yang lebih tinggi.

2.. Kita harus menyakini dengan seyakin-yakinnya, bahwa Allah selalu ada bersama kita. Dan Allah telah memberikan jaminan untuk kita dalam surah Al Baqarah ayat 286, bahwa ” Allah tidak akan membebani seseorang melainkan sesuai kesanggupannya. Dan Allah cinta dan ridha kepada orang yang sabar. Sebagaimana ditegaskan dalam firman-Nya sbb: dan sabarlah sesungguhnya Allah beserta orang-orang yang sabar. (QS Al Anfal : 46) Dan Firman-Nya : “…Dan Allah mencintai orang-orang yang sabar.” (QS.Al Imran : 146)

Bersabarlah maka kita akan melihat betapa dekatnya kelapangan
Barangsiapa yang muraqabah (merasa diawasi) Allah dalam seluruh urusan, ia akan menjadi hamba Allah yang sabar dan berhasil melalui ujian apapun dalam hidupnya. Kesabaran yang didapatkan ini, berdasarkan pada petunjuk Allah dalam Al Quran, surah At Thur ayat 48 : Dan bersabarlah dalam menunggu ketetapan Tuhanmu, maka sesungguhnya kamu berada dalam penglihatan Kami, dan bertasbihlah dengan memuji Tuhanmu ketika kamu bangun berdiri” Dan ketahuilah, bahwa barangsiapa yang mengharapkan Allah, maka Allah akan ada dimana dia mengharap.

3. Kita harus mengetahui bahwa jika kita bersabar, maka akan mendatangkan ridha Allah, karena ridha Allah SWT, terdapat dalam kesabaran kita, terhadap segala ujian dan ketentuan takdir-Nya, yang kurang kita sukai.
Sabar memiliki kedudukan tinggi yang mulia dalam agama Islam. Oleh karena itu, Al Imam Ibnul Qayyim mengatakan bahwa sabar setengah dari keimanan dan setengahnya lagi adalah syukur. Lebih jelasnya, akan diuraikan beberapa penyebutan ash-shabr dalam Al Qur’an dengan uraian yang ringkas sebagai berikut:

1. Sabar Merupakan Perintah Mulia Dari Rabb Yang Maha Mulia
Allah SWT berfirman : “Hai orang-orang yang beriman, jadikanlah sabar dan shalat sebagai penolongmu, sesungguhnya Allah beserta orang-orang yang sabar,..” (QS. Al-Baqarah: 153)
dalam ayat yang lain Allah SWT berfirman: “Wahai orang-orang yang beriman bersabarlah dan kuatkanlah kesabaranmu,..…” (QS.Ali Imran: 200)

Konteks (kandungan) dari kedua ayat diatas menerangkan bahwa sabar merupakan perintah dari Allah SWT. Sabar termasuk ibadah dari ibadah-ibadah yang Allah wajibkan kepada hamba-Nya. Terlebih lagi, Allah SWT kuatkan perintah sabar tersebut dalam ayat yang kedua. Barangsiapa yang memenuhi kewajiban itu, berarti ia telah menduduki derajat yang tinggi di sisi Allah SWT

2. Pujian Allah SWT Terhadap Orang-Orang Yang sabar
Allah SWT memuji mereka sebagai orang-orang yang benar dalam keimanannya. Sebagaimana firman-Nya: “….. dan orang-orang yang sabar dalam kesempitan, penderitaan dan dalam peperangan. Mereka itulah orang yang benar (imannya). Dan mereka itulah orang-orang yang bertakwa.” (QS. Al-Baqarah: 177)

Dalam kitab Madarijus Salikin 2/152 Al Imam Ibnul Qayyim, mengutarakan bahwa ayat yang seperti ini banyak terdapat dalam Al Qur’an. Sehingga keberadaan sabar dalam menghadapi ujian dan cobaan dari Allah adalah benar-benar menjadi barometer keimanan dan ketakwaan kepada Allah SWT.

3. Mendapat Kecintaan Dari Allah SWT

Semua orang yang beriman berharap menjadi golongan orang-orang yang dicintai oleh Allah SWT. Dan Allah mengabarkan kepada hamba-Nya bahwa golongan yang mendapatkan kecintaan-Nya adalah orang-orang yang sabar terhadap ujian dan cobaan dari-Nya. Sebagaimana ditegaskan dalam firman-Nya
“…….., dan Allah itu menyukai/mencintai orang-orang yang sabar.” (QS. Ali Imran: 146)

.Dan Allah selalu bersama orang-orang yang sabar, seperti tertulis dalam firman-Nya: “…..…dan bersabarlah, sesungguhnya Allah bersama dengan orang-orang yang sabar.” (QS. Al-Anfal: 46)
Yang dimaksud dengan Allah bersama orang-orang yang sabar adalah penjagaan dan pertolongan Allah SWT selalu menyertai orang-orang yang sabar. Sebagaimana pula diterangkan dalam hadits berikut ini:

“Ketahuilah olehmu! Bahwasannya datangnya pertolongan itu bersama dengan kesabaran.” (HR. At Tirmidzi, dari shahabat Ibnu ‘Abbas ra)

4.. Shalawat, Rahmat dan Hidayah Bersama Orang Yang Sabar
Allah SWT senantiasa mencurahkan shalawat, rahmat dan hidayah-Nya kepada orang-orang yang sabar. Karena jika mereka ditimpa ujian dan cobaan dari Allah mereka kembalikan urusannya kepada Sang Pencipta, yang memilikinya.

Sifat mulia yang dimiliki orang yang sabar ini dikisahkan oleh Allah dalam firman-Nya disurah Al Baqarah, ayat 156-157 : “orang-orang yang apabila ditimpa musibah, mereka mengucapkan: “Inna lillaahi wa innaa ilaihi raaji’uun (esungguhnya kami adalah milik Allah dan hanya kepada-Nya-lah kami kembal). Mereka itulah yang mendapat keberkatan yang sempurna dan rahmat dari Tuhan mereka dan mereka itulah orang-orang yang mendapat petunjuk.”

Atas dasar ini, bila kita ditimpa musibah baik besar maupun kecil, dianjurkan mengucapkan kalimat ini, dan ini yang dinamakan dengan kalimat istirja’ (pernyataan kembali kepada Allah SWT). Kalimat istirja’ akan lebih sempurna lagi jika ditambah setelahnya dengan do’a yang diajarkan oleh baginda Nabi Muhammad saw sebagai berikut :“Ya Allah, berilah ganjaran atas musibah yang menimpaku dan gantilah musibah itu yang lebih baik bagiku.”

Barangsiapa yang membaca kalimat istirja’ dan berdo’a dengan do’a di atas niscaya Allah SWTakan menggantikan musibah yang menimpanya dengan sesuatu yang lebih baik. (Hadits riwayat Al Imam Muslim 3/918 dari shahabiyah Ummu Salamah.)

Suatu ketika Ummu Salamah ditinggal suaminya Abu Salamah yang mati syahid di medan perang (jihad). Kemudian beliau mengucapkan do’a ini, sehingga Allah SWT memenuhi janji-Nya dengan memberikan pendamping (jodoh) baginya dengan sebaik-baik pendamping yaitu Rasulullah saw. Sesungguhnya Allah SWT tidak akan mengingkari janji-Nya.

5.. Mendapatkan Ganjaran Yang Lebih Baik Dari Amalannya
Allah SWT memberikan ganjaran bagi orang yang sabar melebihi usaha atau amalan yang ia lakukan. Sebagaimana firman-Nya :

“……Akan tetapi jika kamu bersabar, sesungguhnya itulah yang lebih baik bagi orang-orang yang sabar. “ (An Nahl: 126)
Dalam ayat lainnya, Allah SWT menjanjikan akan memberikan jaminan kepada orang yang sabar dengan ganjaran tanpa hisab (tanpa batas). Sebagaimana firman-Nya : “Katakanlah: “Hai hamba-hamba-Ku yang beriman. bertakwalah kepada Tuhanmu.” Orang-orang yang berbuat baik di dunia ini memperoleh kebaikan. Dan bumi Allah itu adalah luas. Sesungguhnya hanya orang-orang yang bersabarlah yang dicukupkan pahala mereka tanpa batas. (Az Zumar: 10)

6.. Mendapat Ampunan Dari Allah SWT

Selain Allah memberikan ganjaran yang lebih baik dari amalannya kepada orang yang sabar, Allah juga memberikan ampunan kepada mereka. Sebagaimana tertulis dalam firman-Nya : ”kecuali orang-orang yang sabar (terhadap bencana), dan mengerjakan amal-amal saleh; mereka itu beroleh ampunan dan pahala yang besar”. (Hud: 11)

Dari ‘Aisyah, beliau berkata: “Rasulullah saw bersabda: “Tidak ada suatu musibah pun yang menimpa seorang muslim, melainkan Allah SWT telah menghapus dengan musibah itu dosanya. Meskipun musibah itu adalah duri yang menusuk dirinya.” (HR. Al-Bukhari no. 3405 dan Muslim 140-141/1062)

7.. Mendapat Martabat Tinggi Di Dalam Surga
Anugerah yang lebih besar bagi orang-orang yang sabar adalah berhak mendapatkan martabat yang tinggi dalam Surga. Allah SWT berfirman : “Mereka itulah orang yang dibalasi dengan martabat yang tinggi (dalam syurga) karena kesabaran mereka dan mereka disambut dengan penghormatan dan ucapan selamat di dalamnya. (Al Furqaan: 75)

8.. Sabar Adalah Jalan Terbaik
Semua uraian di atas menunjukkan bahwa sabar ialah jalan yang terbaik bagi siapa saja yang menginginkan kebaikan dunia dan akhiratnya.
Dari shahabat Shuhaib bin Sinan, Rasulullah SAW bersabda :
“Sungguh mengagumkan urusan orang mukmin, sungguh semua urusannya baik baginya, yang demikian itu tidaklah dimiliki seorang pun kecuali hanya orang yang beriman. Jika mendapat kebaikan (kemudian) ia bersyukur, maka itu merupakan kebaikan baginya, dan jika keburukan menimpanya (kemudian) ia bersabar, maka itu merupakan kebaikan baginya.” (HR. Muslim)

Setiap amalan akan diketahui pahalanya kecuali kesabaran, karena pahala kesabaran itu, tanpa batas. Sebagaimana firman Allah SWT “Sesungguhnya orang-orang yang bersabarlah yang dicukupkan ganjaran/pahala mereka tanpa batas.” (Az Zumar: 10)

Coba kita renungkan, bukankah kita selalu mampu untuk bisa sabar dalam menerima ujian-Nya yang berupa nikmat hidup? Maka sudah seharusnya kita juga harus bisa sabar dalam menerima unjian-Nya yang berupa kehilangan nikmat hidup, istilahnya, jangan mau terima yang enak-enak saja.

Jadi kita sebaiknya harus bisa bersabar dalam menghadapi segala macam ujian dalam hidup kita, terutama setelah kita mengetahui keutamaan besar yang Allah SWT janjikan bagi hamba-Nya yang bersabar.
DARI: Neng Aan Avdelina 04 April jam 23:23 Balas • Laporkan

INSYA ALLAH BERSAMBUNG BAG 2..^___^

Jumat, 01 April 2011

Khasiat Asmaul Husna

Asmaul Husna ( أسماء الحسنى )
Para pembaca yang tercinta. Apa yang saya tuliskan ini silahkan untuk diamalkan dan saya perbolehkan untuk dikopi. Namun saya meminta kepada Anda untuk ikhlasnya membacakan hadiah fatihah untuk penulis dan KH. Mukhtar Syafa'at. Semoga Allah selalu melimpahkan rahmat-Nya
Asmaul Husna

1. Allah ( الله )
Lafadz ini disebut juga lafadz Jalalah, dan juga disebut Ismudz Dzaat . Yakni dzat yang menciptakan langit, bumi dan seisinya termasuk kita sebagai umat manusia ini. Dan Dialah Tuhan seru sekalian alam.
Barang siapa yang mau membaca Yaa Allah sebanyak 5000 kali setiap malam sebulan lamanya dengan hati yang khusyu' dan tadlaru' lagi merendah kepada Allah, maka insya Allah apa yang kita inginkan akan terkabul dan berhasil.

2. Ar Rahman (الرحمن)
Nama ini artinya Yang Maha Pemurah . Apabila kita mau berdzikir dan membaca Ar Rahman sebanyak 500 kali setiap seusai shalat lima waktu, maka insya Allah hati kita dapat menjadi terang, dan hilanglah sifat pelupa kita serta gugup dengan ijin Allah.

3. Ar Rahiim ( الرحيم )
Nama ini artinya yang maha pengasih . Siapapun kalau dia meminta pasti akan dikasih, walau tidak sekarang, besok atau yang akan datang pasti akan dikasih. Barang siapa yang membaca lafadz ini seratus kali (100) setiap menjelang matahari tergelincir alias menjelang dhuhur maka dia akan dikasihi oleh setiap makhluk (manusia, jin, hewan).

4. Al maliku ( الملك )

Lafadz ini berarti yang merajai . Khasiatnya, apabila kita membaca Yaa Malik setiap pagi aatu setelah matahari tergelincir sebanyak 121 kali, maka insya Allah pada suatu ketika akan menjadi kaya dengan izin Allah SWT. Namun kitapun harus tetap rajin bekerja dan berusaha mencari rezeki, tidak berarti hanya berdo'a saja tanpa berusaha.

5. Al qudduus ( القدوس )

Lafadz ini artinya yang maha suci . Khasiatnya, kalau kita mau membaca lafadz Yaa Qudduus setiap hari sebanyak 100 kali sesudah matahari tergelincir, insya Allah hati kita berhasil dan suci dari sara sombong, rakus, dengki, iri hati, dendam dan sebangsanya.

6. As salaam ( السلام )

Lafadz ini artinya yang memberi keselamatan . Khasiatnya, kalau kita membaca Yaa Salaam setiap hari sebanyak 136 kali, maka insya Allah penyakit yang kita derita dalam tubuh kita dapat sembuh.

7. Al Mu'min ( المؤمن )

Lafadz ini artinya yang memberi keamanan . Barangsiapa yang menginginkan dirinya, keluarga dan harta bendanya dapat menjadi aman dari gangguan dan sebagainya, maka bacalah lafadz Yaa Mu'min setiap hari sebanyak 136 kali.

8. ِAl Muhaimin ( المهيمن )

Lafadz ini artinya yang maha memelihara . Khasiatnya, jika mau membaca Yaa Muhaimin sebanyak 100 kali setiap setelah selesai mandi dan kita berpakaian, maka insya Allah lahir dan batin kita menjadi bersih, dan hati kita menjadi terang. Jika kita baca lafadz ini setiap selesai dari shalat isya' sebanyak 145 kali, maka insya Allah jika kita menghafal sesuatu tak akan lupa (tidak mudah hilang).

9. Al Aziiz ( العـزيز )
Lafadz ini artinya yang dapat mengalahkan. Khasiatnya adalah kalau kita baca lafadz Yaa Aziiz sebanyak 40 kali selama 40 hari sesudah selesai sholat Shubuh, insya Allah dapat menjadi mulia dankaya dengan pertolongan Allah Ta'ala.

10. Al Jabbaar ( الجبـار )
Lafadz ini artinya yang maha perkasa. Barang siapa yang mau membaca Yaa Jabbaar sebanyak 226 kali setiap pagi dan sore maka insya Allah musuh-musuh kita tidak akan berdaya menghadapi kita, walaupun musuh-musuh telah melancarkan ancaman untuk memusuhi kita. Begitu pula berkat pertolongan Allah SWT, musuh-musuh kita akan menjadi tunduk.

11. Al Mutakabbir ( المتكبـر )
Lafadz ini artinya yang mempunyai kebesaran. Lafadz ini mempunyai khasiat yang sangat besar dan banyak sekali jika kita mengamalkannya. Oleh karena itu jika kita mau membaca lafadz Yaa Mutakabbiru sebanyak 662 kali sungguh menjadi tunduklah musuh-musuh kita atau siapa saja yang antipati kepada kita. Kemudian jika lafadz ini kita baca sewaktu akan bersetubuh dengan isteri, sungguh jika akan menjadi anak maka akan menjadi anak yang shalih dan shalihah. Amiin.

12. Al Khooliq ( الخـالـق )
Lafadz ini artinya yang menciptakan . Khasiatnya adalah:

* Jika kita kehilangan barang, dan agar barang itu dapat ketemu dan kembali lagi kepada kita, maka lakukanlah shalat sunnah 2 rakaat lalu bacalah Yaa Khooliqu sebanyak 5000 kali. Insya Allah berkat pertolongan Tuhan Yang Maha Kuasa barang yang hilang itu akan kembali.
* Bila kekasih, anak atau isteri kita meninggalkan rumah tanpa pamitan, agar mereka itu kembali lagi kepada kita, tak usah bingung-bingung dan susah hati. Cukup kita membaca Yaa Khooliqu sebanyak 5000 kali. Insya Allah Tuhan Yang Maha Kuasa menggerakkan hati mereka, dan mereka akan kembali lagi.
* Jika kita menjadi orang yang lamban, tumpul otak atau bebal. Dan kita ingin agar pikiran dan hati kita menjadi terang, maka bacalah Yaa Khooliqu sebanyak 731 kali. Berkat pertolongan Allah maka pikiran dan hati kita dapat menjadi terang dan cepat paham.

13. Al Baari'u ( البـارئ )
Lafadz ini artinya yang melepaskan . Khasiatnya adalah apabila dalam keadaan kesukaran atau kesulitan, dan ingin terlepas dari kesukaran atau kesulitan itu atau kita dalam keadaan sakit dan kita ingin lekas sembuh maka bacalah lafadz Yaa Baari'u sebanyak 100 kali niscaya kesukaran itu akan terlepas, dan sakit menjadi sembuh dengan ijin Allah berkat khasiat lafadz asma' tersebut.

14. Al Mushowwiru
Lafadz ini artinya adalah yang menciptakan rupa makhluk . Khasiatnya antara lain adalah:

* Jika seseorang mau membaca lafadz Yaa Mushowwiru sebanyak 336 kali maka segala macam usahanya akan menjadi baik dengan izin Allah SWT.
* Apabila engkau akan dikaruniai anak, sedang engkau sudah cukup lama sekali bersuami istri tapi belum juga berhasil dikaruniai anak, maka cobalah istrimu untuk melakukan puasa selama 7 hari berturut-turut di mulai hari Ahad dampai dengan Sabtu. Dikala akan berbuka, suruhlah isterimu untuk membaca Yaa Mushowwiru sebanyak 21 kali pada air dingin dan suruhlah untuk meminumnya. Akan tetapi dalam tujuh malam tidak usah banyak makan, cukup makan seperlunya dan ketika berbuka tidak perlu terlalu kenyang. Dan buat suami harus turut berpuasa, namun cuma 3 hari saja, dan jika mau berbuka puasa hendaknya kamu baca Yaa Mushowwiru sebanyak 21 kali pada air dingin dan minumlah air itu untuk buka puasa. Insya Allah dengan kekuasaan dan izin Allah maka isteri anda akan mengandung (hamil) dengan sempurna. Kemudian jika engkau akan tidur dan akan menggauli istri, sebelum engkau buka pakaian maka bacalah lafadz ini sebanyak 10 kali, insya Allah anda akan dikaruniai anak yang shalih dan shalihah.

15. Al Ghaffaar
Lafadz ini artinya adalah yang maha pengampun . Khasiatnya adalah jika kita baca lafadz Yaa Ghaffaar sebanyak 100 kali di waktu datangnya shalat Jum'at ketika duduk di dalam masjid, Insya Allah segala macam dosa kita yang dulu (sudah lewat) akan diampuni oleh Allah SWT. sebab Allah Ta'ala Maha Pengampun.

16. Al Qohhaar
Lafadz ini artinya adalah yang maha gagah . Khasiatnya adalah:

* Jika lafadz ini kita baca setiap hari sebanyak 306 kali, niscaya hati kita terlepas dari perasaan bimbang dan kesibukan dalam urusan dunia dan kita akan memperoleh kemenangan dari orang-orang memusuhi kita.
* Jika lafadz ini kita baca sebanyak 1000 kali tiap malam di rumah atau di masjid dengan mengangkat kedua belah tangan, insya Allah SWT akan mendatangkan kebutuhan kita.

17. Al Wahhaab
Lafadz ini artinya adalah yang maha pemberi . Khasiatnya antara lain adalah:

* Apabila kita dalam keadaan kesulitan, baik dalam masalah rumah tangga, perdagangan, maupun kita sebagai seorang pemimpin kampung dan sebagainya, dimana kita memperoleh kesulitan dalam menghadapi masyarakat. Maka kita tidak usah gentar hati atau panik, tapi dengan tenang saja kita hadapi segala persoalan itu dengan benar-benar mengosentrasikan hati kepada Allah SWTsambil kita baca Yaa Wahhaabu sebanyak 300 kali setiap selesai dari mengerjakan sholat lima waktu. Baik itu sholat kita kerjakan di rumah, masjid atau musholla. Ringkasnya, lafadz itu kita baca sebanyak 300 kali setelah selesai dari wiridan sebagaimana mestinya. Maka akan dapat kita lihat hasilnya. Jangan berhenti dulu sebelum terbukti, jangan putus asa sebelum terasa dan terlaksana. Sebab Allah telah melarang kita berputus asa dari rahmmat-Nya.
* Jika menginginkan agar perdagangan kita mengalami kemajuan dan ingin memperoleh keuntungan yang baik dalam usaha kita, maka mulailah dari sekarang dengan mengerjakan sholat sunat dhuha paling sedikit dua rakaat. Pada rakaat yang kedua di dalam sujud yang kedua setelah duduk antara sujud kita baca Yaa Wahhaabu sebanyak 40 kali, insya Allah akan dapat kita buktikan hasilnya dengan hebat dan memuaskan berkat pertolongan Allah dari khasiat lafadz tersebut.

18. Ar Rozzaaq
Lafadz ini artinya adalah yang maha pemberi rizqi . Lafadz ini mempunyai khasiat dan faedah yang hebat dan besar sekali bagi siapa saja yang mau mengamalkannya. Adapun khasiatnya adalah:

* Cobalah anda usahakan sebelum sholat shubuh untuk berdiri di arah kanan rumah anda dengan menghadap kiblat, dan bacalah Yaa Rozzaaqu 10 kali, lalu anda pindah berdiri di sebelah kiri dalam rumah anda dengan menghadap kiblat dan membaca Yaa Rozzaqu 10 kali, kemudian berdirilah maju ke depan dan baca lagi lafadz itu sebanyak 10 kali sambil mengahadap kiblat, lantas yang terakhir mundurlah ke belakang berdiri menghadap kiblat dan baca lagi 10 kali. Dengan tata cara ini jika anda lakukan setiap akan mengerjakan sholat shubuh niscaya anda akan merasa kagum dan heran dengan izin Allah SWT, karena rizki anda datangnya tidak disangka-sangka dan tak terduga. Silahkan anda mencobanya, percayalah kepada diri anda dan kepada Allah SWT.
* Kalau kita menginginkan hati kita menjadi terang dan ingin mempunyai kecerdasan berfikir, maka setiap akan makan supaya baca Yaa Rozzaaqu pada waktu makan pagi dan sore. Berkat khasiatnya dan izin Allah SWT maka fikiran kita akan menjadi cerdas dan hati kita menjadi terang.

19. Al Fattaahu
Lafadz ini artinya adalah pembuka pintu rahmat . Khasiatnya adalah jika lafadz Yaa Fattaahu ini kita baca 71 kali setiap selesai dari sholat shubuh, dan kita letakkan kedua tapak tangan kita di atas dada kita, insya Allah hati kita akan menjadi bersih dan suci serta terang dan segala urusan kita akan dimudahkan oleh Allah SWT.

20. Al 'Alimu
Lafadz ini artinya yang maha mengetahui . Khasiatnya adalah jika kita baca Yaa 'Alimu atau Yaa 'Aliimu Ghaibi wasy Syahaadah ( يا عليم الغيب و الشهادة )tiap habis shalat lima waktu sebanyak 100 kali maka insya Allah akan memberikan perasaan kita akan tajam dan Allah SWT akan memberikan ilmu ma'rifat kepada kita dengan sempurna.

21. Al Qaabidlu
Lafadz ini artinya Yang Menyempitkan Rizki. Khasiatnya diantaranya adalah sebagai berikut:

* Jika terancam dengan orang yang akan menganiaya kita, baik dengan tindakan dan perbuatannya yang halus maupun kejam(kasar), maka bacalah Yaa Qaabidlu sebanyak 1000 kali. Niscaya berkat khasiat dan pertolongan Allah SWT kita akan terhindar dari ancaman mereka.
* Jika kita tidak indin merasakan sakit selama-lamanya atau menginginkan terhindar dari kelaparan, maka tulislah lafadz Yaa Qaabidlu sebanyak 40 kali pada sepotong roti selama 40 hari dan makanlah roti itu.
* Jika kita ingin bertakarrub kepada Allah maka bacalah lafadz ini sebanyak 100 kali.

22. Al Baasithu
Lafadz ini artinya Yang Melapangkan Rizki . Khasiatnya adalah

* Kalau kita baca Yaa Baasithu setiap selesai dari mengerjakan sholat Dhuha sebanyak 10 kali sepanjang masa, niscaya Allah SWT berkenan melapangkan rizki kita dan bertamblah ilmu kita.
* Jika kita baca Yaa Baasithu sebanyak 300 kali dengan mengangkat kedua tangan kita, lalu kita usapkan pada muka kita, maka niscaya Allah SWT akan berkenan membukakan pintu kekayaan kepada kita.

23. Al Khafidlu
Lafadz ini artinya Yang Merendahkan Derajat. Khasiatnya adalah kalau kita mau membaca Yaa Khaafidlu sebanyak 500 kali tiap dengan hati yang khusyu' dan tawadlu' kepada Allah SWT, niscaya Allah akan berkenan mendatangkan hajat kita, dan kita akan aman dari musuh dan sebaliknya orang yang memusuhi kita akan turun moril dan jatuh martabatnya dengan izin Allah SWT dan mereka tidak akan berdaya lagi.

Mengenal Tingkat Keyakinan Diri

SAUDARAKU, bila seseorang ragu akan keagungan Allah, namun lebih yakin pada kemampuan dirinya dengan pertolongan makhluk, maka jangan salahkan siapa pun kalau dalam hidupnya ia akan menemukan banyak kekecewaan.

Barang siapa ingin hidupnya selalu dilindungi, dibela, dimudahkan urusannya oleh Allah, dikabulkan doa-doanya, tetapi tidak pernah bersungguh-sungguh untuk meningkatkan mutu keyakinannya kepada Allah, maka keinginannya hanya akan menjadi sebuah angan-angan. Apalagi bila tanpa usaha nyata untuk mewujudkannya.

Ketahuilah, hanya Allah-lah yang seharusnya cukup menjadi penolong baginya, yang menjamin segala urusannya. Tidak ada satu pun penghalang jaminan Allah, kecuali su'udzan (buruk sangka) dari makhluk itu sendiri.

Kita harus terus meningkatkan mutu keyakinan kepada Allah, agar Allah juga selalu yakin untuk memberikan apa pun yang kita minta dan yang tidak kita minta. Lalu bagaimana cara meningkatkan keyakinan diri?

"Ilmul yaqin"

Ilmul yaqin adalah orang yang menyakini segala sesuatu berdasarkan ilmu. Misalnya, di Mekkah ada Kakbah. Kita percaya, karena menurut teorinya begitu, ilmunya begitu. Apa pun yang terjadi pada Kakbah kita percaya, karena belum tahu yang sebenarnya bagaimana.

"Ainul yaqin"

Ainul yaqin adalah orang yakin karena telah melihat dengan mata kepala sendiri. Orang yang telah pergi ke Mekkah, bisa melihat sendiri Kakbah. Keyakinannya akan berbeda dengan orang yang yakin berdasarkan teori atau ilmu. Orang
yang mengatakan Kakbah itu ujungnya bulat, kalau hanya dengan ilmu bisa jadi kita percaya. Tapi bagi orang yang telah melihatnya akan berkata sesuai dengan yang telah dia lihat.

"Haqqul yaqin"

Haqqul yaqin adalah orang yakin dan terbukti kebenarannya. Orang yang telah merasakan lezatnya tawaf, berdoa di Multazam, merasakan di ijabahnya doa, dan mengatakan Kakbah itu luar biasa sekali. Setelah pulang, doa kita diijabah dan susah didustakan. Akan semakin berbeda keyakinannya
dengan orang yang hanya yakin berdasarkan ilmu saja tanpa merasakan bukti kebenarannya.

Inilah cara untuk meningkatkan keyakinan kita. Ini juga yang menjadi tingkat keyakinan tertinggi kita, sehingga tidak bisa digempur dari sisi mana pun. Mulailah dari ilmul yaqin, ainul yaqin, dan akhirnya dengan haqqul yaqin. Hanya itulah yang akan meningkatkan keyakinan kita kepada Allah.

Semua yang ada di dunia adalah total milik Allah. Maka orang-orang yang hatinya bergantung kepada selain Allah, dia akan sangat rugi. Yakinlah, Allah yang akan mengatur segalanya. Kita sering mengatakan, "Allah...Maha- kaya." Tapi terbukti kita masih risau takut tidak kebagian rezeki.
"Allah Maha Penentu", "Allah yang menciptakan segala sesuatunya berpasang-pasangan", tetapi kita masih waswas tidak mendapatkan pasangan. Kita sering memuji kebesaran nama Allah, tapi kita sendiri ­kadang-kadang­ malah tidak
melakukan hal yang sesuai dengan apa yang kita katakan. Inilah pertanda kalau kita masih ainul yaqin belum sampai pada haqqul yaqin.

Saudaraku, semua yang ada di dunia adalah titipan semata, dan kita harus menjaganya sesuai dengan aturan Allah. Segala sesuatu akan kembali kepada-Nya. Untuk itu, sebelum segalanya kembali, kita harus pandai-pandai memanfaatkannya. Yakinlah, kita adalah milik Allah dan akan
kembali ke hadapan-Nya. Jangan pernah ragu akan sesuatu yang Allah miliki. Kita bukan pemberi hidayah, hanya Allah pemberi hidayah.

Kita berjuang memuliakan orang tua kita, bukan berarti kita sanggup memberikan petunjuk. Kita berjuang memuliakan mereka lewat doa dan perbuatan, dengan harapan Allah yang memberi petunjuk. Kita berjuang untuk mendapatkan hidayah. Jika Allah belum berkenan untuk memberikannya, kita tidak perlu kecewa. Allah pasti mencatat apa yang kita perjuangkan dan mungkin suatu hari Allah menghendakinya. Jika Allah telah mengizinkannya siapa yang bisa menghalanginya?

Kita harus mampu meningkatkan keyakinan kepada Allah, jangan hanya mengakui secara lisan. Yakinkan diri saat kita berdoa. Lakukan dengan sungguh-sungguh. Kita tidak perlu takut mati dan khawatir akan nafkah untuk anak dan istri kita. Selama hidup dan sampai kapan pun, bukan kita yang membiayainya, melainkan Allah. Untuk itu, cobalah terus untuk mendekatkan diri dan menyakinkan diri kepada Allah, di samping ikhtiar yang sempurna.

Dia lah Allah yang tidak akan pernah lupa kepada orang-orang yang yakin kepada-Nya. Walau kita punya uang, punya usaha, tetap minta agar Allah mencukupi. Hakikatnya semua yang kita miliki adalah dari Allah, dan itu adalah titipan-Nya.

Kita tidak boleh berbuat zalim kepada orang lain. Cobalah untuk rendah hati dan tawadlu. Penghargaan akan datang kepada kita tanpa harus berbuat zalim kepada orang lain. Kita harus belajar yakin bahwa tidak ada satu pun pengundang bencana, kecuali perilaku kita sendiri dan tidak
ada yang bisa menolong kita selain Allah.

Maka, sempurnakanlah ikhtiar kita sesuai dengan sunnatullah. Kejarlah pertolongan Allah, yaitu inayatullah. Semoga Allah menolong kita menjadi orang yang selalu rindu, bisa mengenal Allah dengan baik, dan diberi karunia keyakinan yang mantap. Orang-orang yang murtad dari agama, bisa jadi karena dia baru sampai pada ilmul yaqin. Yakin kepada Allah berdasarkan ilmu saja tidak cukup karena belum meresap ke dalam jiwa.

Sahabat, ternyata nurul yaqin atau cahaya keyakinan yang tersimpan di dalam hati seorang hamba Allah yang arif dan berkeyakinan teguh, datangnya dari khazanah kegaiban Allah Ta'ala. Alam semesta ini menjadi terang benderang karena
cahaya benda-benda langit yang diciptakan Allah. Sedang cahaya yang menerangi hati manusia adalah nur dari sifat-sifat Allah. Cahaya yang tampak adalah bekas cahaya yang diciptakan Allah, dan cahaya yang tidak tampak adalah cahaya dari sifat-sifat Allah.

Saudaraku, Allah SWT tidak bisa dilihat oleh mata karena mata ini terlalu lemah, melihat yang jauh saja tidak mampu, begitu pula untuk melihat yang sangat dekat. Orang yang hatinya diberi cahaya oleh Allah ketika melihat sesuatu, hatinya pun ikut melihat keagungan Allah. Misalnya seseorang yang hatinya telah diberi anugerah cahaya Allah,
maka ketika ia memandang keindahan alam semesta hatinya pun akan ikut merasakan keagungan Allah Yang Menciptakan alam ini.

Maka orang-orang yang hatinya bersih, dia akan melihat alam ini berbeda dengan yang terlihat oleh mata. Misalnya ada orang yang terpesona kepada boneka, dan dipujinya pabrik yang membuat bonekanya itu. Akan tetapi lain lagi dengan orang yang mata hatinya terbuka; mata melihat boneka dan hati melihat Allah. Artinya, ia akan semakin kagum dengan ciptaan Allah berupa manusia, termasuk dirinya.

Ya, sebab pertanyaannya, kenapa kita kagum kepada orang-orang yang membuat boneka, tetapi tidak kagum kepada anak yang memainkan boneka? Seharusnya melihat boneka saja kagum, apalagi melihat anak-anak yang memainkan boneka, padahal anak-anak yang memainkan boneka itu bisa menangis, bisa tertawa, bisa makan, dan lain sebagainya. Sedangkan boneka? tidak bisa apa-apa! Sungguh aneh, pabrik boneka dipuji, tetapi Pencipta anak-anak yang memainkan boneka tidak dipuji.

Kalau hati tertutup, maka dunia ini menakutkan. Melihat uang takut tidak mendapatkan bagiannya. Ketika sudah dapat, justru takut hilang. Akan tetapi bagi orang-orang yang hatinya terbuka, insya Allah tidak ada kerisauan tentang rezeki. Rezeki sudah pasti Allah yang membagikan, tidak akan pernah tertukar.

Marilah kita rasakan, apa pun yang kita raba dengan indra membuat kita mengenal hikmah di balik setiap kejadian yang ada. Hati-hati menjaga diri. Bencana tidak akan pernah menimpa kita, kecuali hasil perbuatan kita sendiri. Wallahu`alam bishawab.**