Selasa, 29 Maret 2011

PENGERTIAN ZAKAT

PENGERTIAN ZAKAT
PENDAHULUAN

Ummat Islam adalah ummat yang mulia, ummat yang dipilih Allah untuk mengemban risalah, agar mereka menjadi saksi atas segala ummat. Tugas ummat Islam adlah mewujudkan kehidupan yang adil, makmur, tentram dan sejahtera dimanapun mereka berada. Karena itu ummat Islam seharusnya menjadi rahmat bagi sekalian alam.

Bahwa kenyataan ummat Islam kini jauh dari kondisi ideal, adalah akibat belum mampu mengubah apa yang ada pada diri mereka sendiri (QS. Ar-Ra'du : 11). Potensi-potensi dasar yang dianugerahkan Allah kepada ummat Islam belum dikembangkan secara optimal. Padahal ummat Islam memiliki banyak intelektual dan ulama, disamping potensi sumber daya manusia dan ekonomi yang melimpah. Jika seluruh potensi itu dikembangkan secara seksama, dirangkai dengan potensi aqidah Islamiyah (tauhid), tentu akan diperoleh hasil yang optimal. Pada saat yang sama, jika kemandirian, kesadaran beragama dan ukhuwah Islamiyah kaum muslimin juga makin meningkat maka pintu-pintu kemungkaran akibat kesulitan ekonomi akan makin dapat dipersempit.

Salah satu sisi ajaran Islam yang belum ditangani secara serius adalah penanggulanagn kemiskinan dengan cara mengoptimalkan pengumpulan dan pendayagunaan zakat, infaq dan shadaqah dalam arti seluas-luasnya. Sebagaimana telah dicontohkan oleh Rasulullah SAW serta penerusnya di zaman keemasan Islam. Padahal ummat Islam (Indonesia) sebenarnya memiliki potensi dana yang sangat besar.

Terdorong dari pemikiran inilah, kami mencoba untuk menuliskan risalah zakat yang ringkas dan praktis agar dapat dengan mudah dimengerti oleh pembaca. Meskipun kami sadar bahwa rislah ini masih jauh dari sempurna. Namun demikian kami berharap risalah ini dapat bermanfaat. Koreksi, kritik dan saran sangat kami harapkan demi kesempurnaan risalah zakat ini

Semoga Allah SWT mengampuni kekurangan dan kesalahan yang ada dalam risalah ini, serta mencatatnya sebagai amal shaleh. Amin

1. Makna Zakat
Menurut Bahasa(lughat), zakat berarti : tumbuh; berkembang; kesuburan atau bertambah (HR. At-Tirmidzi) atau dapat pula berarti membersihkan atau mensucikan (QS. At-Taubah : 10)

Menurut Hukum Islam (istilah syara'), zakat adalah nama bagi suatu pengambilan tertentu dari harta yang tertentu, menurut sifat-sifat yang tertentu dan untuk diberikan kepada golongan tertentu (Al Mawardi dalam kitab Al Hawiy)

Selain itu, ada istilah shadaqah dan infaq, sebagian ulama fiqh, mengatakan bahwa sadaqah wajib dinamakan zakat, sedang sadaqah sunnah dinamakan infaq. Sebagian yang lain mengatakan infaq wajib dinamakan zakat, sedangkan infaq sunnah dinamakan shadaqah.

2. Penyebutan Zakat dan Infaq dalam Al Qur-an dan As Sunnah
a. Zakat (QS. Al Baqarah : 43)
b. Shadaqah (QS. At Taubah : 104)
c. Haq (QS. Al An'am : 141)
d. Nafaqah (QS. At Taubah : 35)
e. Al 'Afuw (QS. Al A'raf : 199)

3. Hukum Zakat
Zakat merupakan salah satu rukun Islam, dan menjadi salah satu unsur pokok bagi tegaknya syariat Islam. Oleh sebab itu hukum zakat adalah wajib (fardhu) atas setiap muslim yang telah memenuhi syarat-syarat tertentu. Zakat termasuk dalam kategori ibadah (seperti shalat, haji, dan puasa) yang telah diatur secara rinci dan paten berdasarkan Al-Qur'an dan As Sunnah, sekaligus merupakan amal sosial kemasyarakatan dan kemanusiaan yang dapat berkembang sesuai dengan perkembangan ummat manusia.

4. Macam-macam Zakat
a. Zakat Nafs (jiwa), juga disebut zakat fitrah.
b. Zakat Maal (harta).

5. Syarat-syarat Wajib Zakat
a. Muslim
b. Aqil
c. Baligh
d. Memiliki harta yang mencapai nishab

ZAKAT MAAL

1. Pengertian Maal (harta)
1.1. Menurut bahasa (lughat), harta adalah segala sesuatu yang diinginkan sekali sekali oleh manusia untuk memiliki, memanfaatkan dan menyimpannya
1. 2. Menurut syar'a, harta adalah segala sesuatu yang dapat dimiliki (dikuasai) dan dapat digunakan (dimanfaatkan) menurut ghalibnya (lazim).
sesuatu dapat disebut dengan maal (harta) apabila memenuhi 2 (dua) syarat, yaitu:
a. Dapat dimiliki, disimpan, dihimpun, dikuasai
b. Dapat diambil manfaatnya sesuai dengan ghalibnya. Misalnya rumah, mobil, ternak, hasil pertanian, uang, emas, perak, dll.

2. Syarat-syarat Kekayaan yang Wajib di Zakati
2.1. Milik Penuh (Almilkuttam)
Yaitu : harta tersebut berada dalam kontrol dan kekuasaanya secara penuh, dan dapat diambil manfaatnya secara penuh. Harta tersebut didapatkan melalui proses pemilikan yang dibenarkan menurut syariat islam, seperti : usaha, warisan, pemberian negara atau orang lain dan cara-cara yang sah. Sedangkan apabila harta tersebut diperoleh dengan cara yang haram, maka zakat atas harta tersebut tidaklah wajib, sebab harta tersebut harus dibebaskan dari tugasnya dengan cara dikembalikan kepada yang berhak atau ahli warisnya.
2.2. Berkembang
Yaitu : harta tersebut dapat bertambah atau berkembang bila diusahakan atau mempunyai potensi untuk berkembang.
2.3. Cukup Nishab
Artinya harta tersebut telah mencapai jumlah tertentu sesuai dengan ketetapan syara'. sedangkan harta yang tidak sampai nishabnya terbebas dari Zakat
2.4. Lebih Dari Kebutuhan Pokok (Alhajatul Ashliyah)
Kebutuhan pokok adalah kebutuhan minimal yang diperlukan seseorang dan keluarga yang menjadi tanggungannya, untuk kelangsungan hidupnya. Artinya apabila kebutuhan tersebut tidak terpenuhi yang bersangkutan tidak dapat hidup layak. Kebutuhan tersebut seperti kebutuhan primer atau kebutuhan hidup minimum (KHM), misal, belanja sehari-hari, pakaian, rumah, kesehatan, pendidikan, dsb.
2.5. Bebas Dari hutang
Orang yang mempunyai hutang sebesar atau mengurangi senishab yang harus dibayar pada waktu yang sama (dengan waktu mengeluarkan zakat), maka harta tersebut terbebas dari zakat.
2.6. Berlalu Satu Tahun (Al-Haul)
Maksudnya adalah bahwa pemilikan harta tersebut sudah belalu satu tahun. Persyaratan ini hanya berlaku bagi ternak, harta simpanan dan perniagaan. Sedang hasil pertanian, buah-buahan dan rikaz (barang temuan) tidak ada syarat haul.

3. Harta(maal) yang Wajib di Zakati
3.1. Binatang Ternak
Hewan ternak meliputi hewan besar (unta, sapi, kerbau), hewan kecil (kambing, domba) dan unggas (ayam, itik, burung).
3.2. Emas Dan Perak
Emas dan perak merupakan logam mulia yang selain merupakan tambang elok, juga sering dijadikan perhiasan. Emas dan perak juga dijadikan mata uang yang berlaku dari waktu ke waktu. Islam memandang emas dan perak sebagai harta yang (potensial) berkembang. Oleh karena syara' mewajibkan zakat atas keduanya, baik berupa uang, leburan logam, bejana, souvenir, ukiran atau yang lain.
Termasuk dalam kategori emas dan perak, adalah mata uang yang berlaku pada waktu itu di masing-masing negara. Oleh karena segala bentuk penyimpanan uang seperti tabungan, deposito, cek, saham atau surat berharga lainnya, termasuk kedalam kategori emas dan perak. sehingga penentuan nishab dan besarnya zakat disetarakan dengan emas dan perak.
Demikian juga pada harta kekayaan lainnya, seperti rumah, villa, kendaraan, tanah, dll. Yang melebihi keperluan menurut syara' atau dibeli/dibangun dengan tujuan menyimpan uang dan sewaktu-waktu dapat di uangkan. Pada emas dan perak atau lainnya yang berbentuk perhiasan, asal tidak berlebihan, maka tidak diwajibkan zakat atas barang-barang tersebut.
3.3. Harta Perniagaan
Harta perniagaan adalah semua yang diperuntukkan untuk diperjual-belikan dalam berbagai jenisnya, baik berupa barang seperti alat-alat, pakaian, makanan, perhiasan, dll. Perniagaan tersebut di usahakan secara perorangan atau perserikatan seperti CV, PT, Koperasi, dsb.
3.4. Hasil Pertanian
Hasil pertanian adalah hasil tumbuh-tumbuhan atau tanaman yang bernilai ekonomis seperti biji-bijian, umbi-umbian, sayur-mayur, buah-buahan, tanaman hias, rumput-rumputan, dedaunan, dll.
3.5. Ma-din dan Kekayaan Laut
Ma'din (hasil tambang) adalah benda-benda yang terdapat di dalam perut bumi dan memiliki nilai ekonomis seperti emas, perak, timah, tembaga, marmer, giok, minyak bumi, batu-bara, dll. Kekayaan laut adalah segala sesuatu yang dieksploitasi dari laut seperti mutiara, ambar, marjan, dll.
3.6 Rikaz
Rikaz adalah harta terpendam dari zaman dahulu atau biasa disebut dengan harta karun. Termasuk didalamnya harta yang ditemukan dan tidak ada yang mengaku sebagai pemiliknya.


NISHAB DAN KADAR ZAKAT
1. HARTA PETERNAKAN
a. Sapi, Kerbau dan Kuda
Nishab kerbau dan kuda disetarakan dengan nishab sapi yaitu 30 ekor. Artinya jika seseorang telah memiliki sapi (kerbau/kuda), maka ia telah terkena wajib zakat.
Berdasarkan hadits Nabi Muhammad SAW yang diriwayatkan oleh At Tarmidzi dan Abu Dawud dari Muadz bin Jabbal RA, maka dapat dibuat tabel sbb :

Jumlah Ternak(ekor)


Zakat
30-39
1 ekor sapi jantan/betina tabi' (a)
40-59 1 ekor sapi betina musinnah (b)
60-69 2 ekor sapi tabi'
70-79 1 ekor sapi musinnah dan 1 ekor tabi'
80-89 2 ekor sapi musinnah
Keterangan :
a. Sapi berumur 1 tahun, masuk tahun ke-2
b. Sapi berumur 2 tahun, masuk tahun ke-3

Selanjutnya setiap jumlah itu bertambah 30 ekor, zakatnya bertambah 1 ekor tabi'. Dan jika setiap jumlah itu bertambah 40 ekor, zakatnya bertambah 1 ekor musinnah.

b. Kambing/domba
Nishab kambing/domba adalah 40 ekor, artinya bila seseorang telah memiliki 40 ekor kambing/domba maka ia telah terkena wajib zakat.
Berdasarkan hadits Nabi Muhammad SAW, yang diriwayatkan oleh Imam Bukhori dari Anas bin Malik, maka dapat dibuat tabel sbb :

Jumlah Ternak(ekor)


Zakat
40-120 1 ekor kambing (2th) atau domba (1th)
121-200 2 ekor kambing/domba
201-300 3 ekor kambing/domba

Selanjutnya, setiap jumlah itu bertambah 100 ekor maka zakatnya bertambah 1 ekor.

c. Ternak Unggas (ayam,bebek,burung,dll) dan Perikanan
Nishab pada ternak unggas dan perikanan tidak diterapkan berdasarkan jumlah (ekor), sebagaimana halnya sapi, dan kambing. Tapi dihitung berdasarkan skala usaha.
Nishab ternak unggas dan perikanan adalah setara dengan 20 Dinar (1 Dinar = 4,25 gram emas murni) atau sama dengan 85 gram emas. Artinya bila seorang beternak unggas atau perikanan, dan pada akhir tahun (tutup buku) ia memiliki kekayaan yang berupa modal kerja dan keuntungan lebih besar atau setara dengan 85 gram emas murni, maka ia terkena kewajiban zakat sebesar 2,5 %

Contoh :
Seorang peternak ayam broiler memelihara 1000 ekor ayam perminggu, pada akhir tahun (tutup buku) terdapat laporan keuangan sbb:
1.Ayam broiler 5600 ekor seharga
2.Uang Kas/Bank setelah pajak
3.Stok pakan dan obat-obatan
4. Piutang (dapat tertagih)

Rp 15.000.000
Rp 10.000.000
Rp 2.000.000
Rp 4.000.000
Jumlah

Rp 31.000.000
5. Utang yang jatuh tempo

Rp 5.000.000
Saldo

Rp26.000.000

Besar Zakat = 2,5 % x Rp.26.000.000,- = Rp 650.000
Catatan :
Kandang dan alat peternakan tidak diperhitungkan sebagai harta yang wajib dizakati.
Nishab besarnya 85 gram emas murni, jika @ Rp 25.000,00 maka 85 x Rp 25.000,00 = Rp 2.125.000,00

d. Unta
Nishab unta adalah 5 ekor, artinya bila seseorang telah memiliki 5 ekor unta maka ia terkena kewajiban zakat. Selanjtnya zakat itu bertambah, jika jumlah unta yang dimilikinya juga bertambah
Berdasarkan hadits Nabi SAW yang diriwayatkan oleh Imam Bukhari dari Anas bin Malik, maka dapat dibuat tabel sbb:

Jumlah(ekor)


Zakat
5-9
1 ekor kambing/domba (a)
10-14 2 ekor kambing/domba
15-19 3 ekor kambing/domba
20-24 4 ekor kambing/domba
25-35 1 ekor unta bintu Makhad (b)
36-45 1 ekor unta bintu Labun (c)
45-60 1 ekor unta Hiqah (d)
61-75 1 ekor unta Jadz'ah (e)
76-90 2 ekor unta bintu Labun (c)
91-120 2 ekor unta Hiqah (d)

Keterangan:
(a) Kambing berumur 2 tahun atau lebih, atau domba berumur satu tahun atau lebih.
(b) Unta betina umur 1 tahun, masuk tahun ke-2
(c) Unta betina umur 2 tahun, masuk tahun ke-3
(d) Unta betina umur 3 tahun, masuk tahun ke-4
(e) Unta betina umur 4 tahun, masuk tahun ke-5

Selanjutnya, jika setiap jumlah itu bertambah 40 ekor maka zakatnya bertambah 1 ekor bintu Labun, dan setiap jumlah itu bertambah 50 ekor, zakatnya bertambah 1 ekor Hiqah.

2. EMAS DAN PERAK
Nishab emas adalah 20 dinar (85 gram emas murni) dan perak adalah 200 dirham (setara 672 gram perak). Artinya bila seseorang telah memiliki emas sebesar 20 dinar atau perak 200 dirham dan sudah setahun, maka ia telah terkena wajib zakat, yakni sebesar 2,5 %.

Demikian juga segala macam jenis harta yang merupakan harta simpanan dan dapat dikategorikan dalam "emas dan perak", seperti uang tunai, tabungan, cek, saham, surat berharga ataupun yang lainnya. Maka nishab dan zakatnya sama dengan ketentuan emas dan perak, artinya jika seseorang memiliki bermacam-macam bentuk harta dan jumlah akumulasinya lebih besar atau sama dengan nishab (85 gram emas) maka ia telah terkena wajib zakat (2,5 %).

Contoh :
Seseorang memiliki simpanan harta sebagai berikut :
Tabungan
Uang tunai (diluar kebutuhan pokok)
Perhiasan emas (berbagai bentuk)
Utang yang harus dibayar (jatuh tempo)

Rp 5 juta
Rp 2 juta
100 gram
Rp 1.5 juta

Perhiasan emas atau yang lain tidak wajib dizakati kecuali selebihnya dari jumlah maksimal perhiasan yang layak dipakai. Jika layaknya seseorang memakai perhiasan maksimal 60 gram maka yang wajib dizakati hanyalah perhiasan yang selebihnya dari 60 gram.

Dengan demikian jumlah harta orang tersebut, sbb :
1.Tabungan
2.Uang tunai
3.Perhiasan (10-60) gram @ Rp 25.000

Rp 5.000.000
Rp 2.000.000
Rp 1.000.000
Jumlah

Rp 8.000.000
Utang

Rp 1.500.000
Saldo

Rp 6.500.000

Besar zakat = 2,5% x Rp 6.500.000 = Rp 163.500,-\
Catatan :
Perhitungan harta yang wajib dizakati dilakukan setiap tahun pada bulan yang sama.

3. PERNIAGAAN
Harta perniagaan, baik yang bergerak di bidang perdagangan, industri, agroindustri, ataupun jasa, dikelola secara individu maupun badan usaha (seperti PT, CV, Yayasan, Koperasi, Dll) nishabnya adalah 20 dinar (setara dengan 85gram emas murni). Artinya jika suatu badan usaha pada akhir tahun (tutup buku) memiliki kekayaan (modal kerja danuntung) lebih besar atau setara dengan 85 gram emas (jika pergram Rp 25.000,- = Rp 2.125.000,-), maka ia wajib mengeluarkan zakat sebesar 2,5 %

Pada badan usaha yang berbentuk syirkah (kerjasama), maka jika semua anggota syirkah beragama islam, zakat dikeluarkan lebih dulu sebelum dibagikan kepada pihak-pihak yang bersyirkah. Tetapi jika anggota syirkah terdapat orang yang non muslim, maka zakat hanya dikeluarkan dari anggota syirkah muslim saja (apabila julahnya lebih dari nishab)

Cara menghitung zakat :
Kekayaan yang dimiliki badan usaha tidak akan lepas dari salah satu atau lebih dari tiga bentuk di bawah ini :
1. Kekayaan dalam bentuk barang
2. Uang tunai
3. Piutang

Maka yang dimaksud dengan harta perniagaan yang wajib dizakati adalah yang harus dibayar (jatuh tempo) dan pajak.

Contoh :
Sebuah perusahaan meubel pada tutup buku per Januari tahun 1995 dengan keadaan sbb :

1.Mebel belum terjual 5 set
2.Uang tunai
3. Piutang

Rp 10.000.000
Rp 15.000.000
Rp 2.000.000
Jumlah

Rp 27.000.000
Utang & Pajak

Rp 7.000.000
Saldo

Rp 20.000.000

Besar zakat = 2,5 % x Rp 20.000.000,- = Rp 500.000,-

Pada harta perniagaan, modal investasi yang berupa tanah dan bangunan atau lemari, etalase pada toko, dll, tidak termasuk harta yang wajib dizakati sebab termasuk kedalam kategori barang tetap (tidak berkembang)

Usaha yang bergerak dibidang jasa, seperti perhotelan, penyewaan apartemen, taksi, renal mobil, bus/truk, kapal laut, pesawat udara, dll, kemudian dikeluarkan zakatnya dapat dipilih diantara 2 (dua) cara:

4. Pada perhitungan akhir tahun (tutup buku), seluruh harta kekayaan perusahaan dihitung, termasuk barang (harta) penghasil jasa, seperti hotel, taksi, kapal, dll, kemudian keluarkan zakatnya 2,5 %.

5. Pada Perhitungan akhir tahun (tutup buku), hanya dihitung dari hasil bersih yang diperoleh usaha tersebut selama satu tahun, kemudian zakatnya dikeluarkan 10%. Hal ini diqiyaskan dengan perhitungan zakat hasil pertanian, dimana perhitungan zakatnya hanya didasarkan pada hasil pertaniannya, tidak dihitung harga tanahnya.

4. HASIL PERTANIAN
Nishab hasil pertanian adalah 5 wasq atau setara dengan 750 kg. Apabila hasil pertanian termasuk makanan pokok, seperti beras, jagung, gandum, kurma, dll, maka nishabnya adalah 750 kg dari hasil pertanian tersebut.

Tetapi jika hasil pertanian itu selain makanan pokok, seperti buah-buahan, sayur-sayuran, daun, bunga, dll, maka nishabnya disetarakan dengan harga nishab dari makanan pokok yang paling umum di daerah (negeri) tersebut (di negeri kita = beras).

Kadar zakat untuk hasil pertanian, apabila diairi dengan air hujan, atau sungai/mata/air, maka 10%, apabila diairi dengan cara disiram / irigasi (ada biaya tambahan) maka zakatnya 5%.

Dari ketentuan ini dapat dipahami bahwa pada tanaman yang disirami zakatnya 5%. Artinya 5% yang lainnya didistribusikan untuk biaya pengairan. Imam Az Zarqoni berpendapat bahwa apabila pengolahan lahan pertanian diairidengan air hujan (sungai) dan disirami (irigasi) dengan perbandingan 50;50, maka kadar zakatnya 7,5% (3/4 dari 1/10).

Pada sistem pertanian saat ini, biaya tidak sekedar air, akan tetapi ada biaya lain seperti pupuk, insektisida, dll. Maka untuk mempermudah perhitungan zakatnya, biaya pupuk, intektisida dan sebagainya diambil dari hasil panen, kemudian sisanya (apabila lebih dari nishab) dikeluarkan zakatnya 10% atau 5% (tergantung sistem pengairannya).



ZAKAT PROFESI
Dasar Hukum

Firman Allah SWT:
dan pada harta-harta mereka ada hak untuk orang miskin yang meminta dan orang miskin yang tidak dapat bagian
(QS. Adz Dzariyat:19)

Firman Allah SWT:
Wahai orang-orang yang beriman, infaqkanlah (zakat) sebagian dari hasil usahamu yang baik-baik.
(QS Al Baqarah 267)

Hadist Nabi SAW:
Bila zakat bercampur dengan harta lainnya maka ia akan merusak harta itu
(HR. AL Bazar dan Baehaqi)

Hasil Profesi
Hasil profesi (pegawai negeri/swasta, konsultan, dokter, notaris, dll) merupakan sumber pendapatan (kasab) yang tidak banyak dikenal di masa salaf(generasi terdahulu), oleh karenanya bentuk kasab ini tidak banyak dibahas, khusunya yang berkaitan dengan "zakat". Lain halnya dengan bentuk kasab yang lebih populer saat itu, seperti pertanian, peternakan dan perniagaan, mendapatkan porsi pembahasan yang sangat memadai dan detail. Meskipun demikian bukan berarti harta yang didapatkan dari hasil profesi tersebut bebas dari zakat, sebab zakat pada hakekatnya adalah pungutan harta yang diambil dari orang-orang kaya untuk dibagikan kepada orang-orang miskin diantra mereka (sesuai dengan ketentuan syara'). Dengan demikian apabila seseorang dengan hasil profesinya ia menjadi kaya, maka wajib atas kekayaannya itu zakat, akan tetapi jika hasilnya tidak mencukupi kebutuhan hidup (dan keluarganya), maka ia menjadi mustahiq (penerima zakat). Sedang jika hasilnya hanya sekedar untuk menutupi kebutuhan hidupnya, atau lebih sedikit maka baginya tidak wajib zakat. Kebutuhan hidup yang dimaksud adalah kebutuhan pokok, yakni, papan, sandang, pangan dan biaya yang diperlukan untuk menjalankan profesinya.

Zakat profesi memang tidak dikenal dalam khasanah keilmuan Islam, sedangkan hasil profesi yang berupa harta dapat dikategorikan ke dalam zakat harta (simpanan/kekayaan). Dengan demikian hasil profesi seseorang apabila telah memenuhi ketentuan wajib zakat maka wajib baginya untuk menunaikan zakat.

Contoh
Akbar adalah seorang karyawan swasta yang berdomisili di kota Bogor, memiliki seorang istri dan 2 orang anak.
Penghasilan bersih perbulan Rp. 1.500.000,-.
Bila kebutuhan pokok keluarga tersebut kurang lebih Rp.625.000 per bulan maka kelebihan dari penghasilannya = (1.500.000 - 625.000) = Rp. 975.000 perbulan.
Apabila saldo rata-rata perbulan 975.000 maka jumlah kekayaan yang dapat dikumpulkan dalam kurun waktu satu tahun adalah Rp. 11.700.00 (lebih dari nishab).
Dengan demikian Akbar berkewajiban membayar zakat sebesar 2.5% dari saldo.


Dalam hal ini zakat dapat dibayarkan setiap bulan sebesar 2.5% dari saldo bulanan atau 2.5 % dari saldo tahunan.

Harta Lain-lain
1. Saham dan Obligasi
Pada hakekatnya baik saham maupun obligasi (juga sertifikat Bank) merupakan suatu bentuk penyimpanan harta yang potensial berkembang. Oleh karenannya masuk ke dalam kategori harta yang wajib dizakati, apabila telah mencapai nishabnya. Zakatnya sebesar 2.5% dari nilai kumulatif riil bukan nilai nominal yang tertulis pada saham atau obligasi tersebut, dan zakat itu dibayarkan setiap tahun.
Contoh:
Nyonya Salamah memiliki 500.000 lembar saham PT. ABDI ILAHI, harga nominal Rp.5.000/Lembar. Pada akhir tahun buku tiap lembar mendapat deviden Rp.300,-
Total jumlah harta(saham) = 500.000 x Rp.5.300,- = Rp.2.650.000.000,-
Zakat = 2.5% x Rp. 2.650.000.000,- = Rp. 66.750.000,-


2. Undian dan kuis berhadiah
Harta yang diperoleh dari hasil undian atau kuis berhadiah merupakan salah satu sebab dari kepemilikan harta yang diidentikkan dengan harta temuan (rikaz). Oleh sebab itu jika hasil tersebut memenuhi kriteria zakat, maa wajib dizakati sebasar 20% (1/5)
Contoh:
Fitri memenangkan kuis berhadiah TEBAK OLIMPIADE berupa mobil sedan seharga Rp.52.000.000,- dengan pajak undian 20% ditanggung pemenang.
Harta Fitri = Rp.52.000.000,- -Rp.10.400.000,- = Rp.41.600.000,-
Zakat = 20% x Rp.41.600.000,- = RP.8.320.000,-


3. Hasil penjualan rumah (properti) atau penggusuran
Harta yang diperoleh dari hasil penjualan rumah (properti) atau penggusuran, dapat dikategorikan dalam dua macam:

1. Penjualan rumah yang disebabkan karena kebutuhan, termasuk penggusuran secara terpaksa , maka hasil penjualan (penggusurannya) lebih dulu dipergunakan untuk memenuhi apa yang dibutuhkannya. Apabila hasil penjualan (penggusuran) dikurangi harta yang dibutuhkan jumlahnya masih melampaui nishab maka ia berkewajiban zakat sebesar 2.5% dari kelebihan harta tersebut.
Contoh:
Pak Ahmad terpaksa menjual rumah dan pekarangannya yang terletak di sebuah jalan protokol, di Jakarta, sebab ia tak mampu membayar pajaknya. Dari hasil penjualan Rp.150.000.000,- ia bermaksud untuk membangun rumah di pinggiran kota dan diperkirakan akan menghabiskan anggaran Rp.90.000.000,- selebihnya akan ditabung untuk bekal hari tua.
Zakat = 2.5% x (Rp.150.000.000,- - Rp.90.000.000,-)
= Rp.1.500.000,-

2. Penjualan rumah (properti) yang tidak didasarkan pada kebutuhan maka ia wajib membayar zakat sebesar 2.5% dari hasil penjualannya.

Hikmah Zakat
Zakat merupakan ibadah yang memiliki dimensi ganda, trasendental dan horizontal. Oleh sebab itu zakat memiliki banyak arti dalam kehidupan ummat manusia, terutama Islam. Zakat memiliki banyak hikmah, baik yng berkaitan dengan Sang Khaliq maupun hubungan sosial kemasyarakatan di antara manusia, antara lain :

1. Menolong, membantu, membina dan membangun kaum dhuafa yang lemah papa dengan materi sekedar untuk memenuhi kebutuhan pokok hidupnya.Dengan kondisi tersebut mereka akan mampu melaksanakan kewajibannya terhadap Allah SWT

2. Memberantas penyakit iri hati, rasa benci dan dengki dari diri orang-orang di sekitarnya berkehidupan cukup, apalagi mewah. Sedang ia sendiri tak memiliki apa-apa dan tidak ada uluran tangan dari mereka (orang kaya) kepadanya.

3. Dapat mensucikan diri (pribadi) dari kotoran dosa, emurnikan jiwa (menumbuhkan akhlaq mulia menjadi murah hati, peka terhadap rasa kemanusiaan) dan mengikis sifat bakhil (kikir) serta serakah. Dengan begitu akhirnya suasana ketenangan bathin karena terbebas dari tuntutan Allah SWT dan kewajiban kemasyarakatan, akan selalu melingkupi hati.

4. Dapat menunjang terwujudnya sistem kemasyarakatan Islam yang berdiri atas prinsip-prinsip: Ummatn Wahidan (umat yang satu), Musawah (persamaan derajat, dan dan kewajiban), Ukhuwah Islamiyah (persaudaraan Islam) dan Takaful Ijti'ma (tanggung jawab bersama)

5. Menjadi unsur penting dalam mewujudakan keseimbanagn dalam distribusi harta (sosial distribution), dan keseimbangan tanggungjawab individu dalam masyarakat

6. Zakat adalah ibadah maaliyah yang mempunyai dimensi dan fungsi sosial ekonomi atau pemerataan karunia Allah SWT dan juga merupakan perwujudan solidaritas sosial, pernyataan rasa kemanusian dan keadilan, pembuktian persaudaraan Islam, pengikat persatuan ummat dan bangsa, sebagai pengikat bathin antara golongan kaya dengan yang miskin dan sebagai penimbun jurang yang menjadi pemisah antara golongan yang kuat dengan yang lemah

7. Mewujudkan tatanan masyarakat yang sejahtera dimana hubungan seseorang dengan yang lainnya menjadi rukun, damai dan harmonis yang akhirnya dapat menciptakan situasi yang tentram, aman lahir bathin. Dalam masyarakat seperti itu takkan ada lagi kekhawatiran akan hidupnya kembali bahaya komunisme 9atheis) dan paham atau ajaran yang sesat dan menyesatkan. Sebab dengan dimensi dan fungsi ganda zakat, persoalan yang dihadapi kapitalisme dan sosialisme dengan sendirinya sudah terjawab. Akhirnya sesuai dengan janji Allah SWT, akan terciptalah sebuah masyarakat yang baldatun thoyibun wa Rabbun Ghafur.

Rabu, 23 Maret 2011

Menggapai Kehidupan Penuh Berkah

Secara etimologi berkah artinya adalah bertambahnya nilai sesuatu atau berkembangnya harga sesuatu barang. Seperti contoh-contoh berikut ini: keberkahan pada harta berarti bertambahnya harta, baik dari segi jumlahnya maupun dari segi nilai kemanfaatan dari harta itu sendiri. Keberkahan sebuah rumah berarti bertambah luasnya rumah itu dalam arti yang sebenarnya, juga dari sisi lain yaitu kondisi rumah itu menjadi lebih lapang, tenang dan tentram sehingga membawa rasa damai orang-orang yang berada di dalamnya. Keberkahan pada keluarga yaitu bertambahnya rasa saling kasih sayang, pengertian serta memahami sehingga membawa kelanggengan keluarga tersebut.

Diantara beberapa hal yang dapat menyebabkan datangnya keberkahan yaitu:

1. Al Qur’an

Karena Alloh mensifatinya dengan keberkahan sebagaimana termaktub dalam firmanNya:

“Dan ini (al-Qur’an) adalah kitab yang telah Kami turunkan yang diberkahi, membenarkan kitab-kitab yang (diturunkan) sebelumnya.” (Al An’aam: 92)

2. Ketakwaan dan keimanan

Tidak diragukan lagi bahwa kedua hal tersebut termasuk perkara yang dapat mendatangkan keberkahan, sebagaimana Alloh subhanahu wa ta’ala berfirman:

“Jikalau sekiranya penduduk negeri-negeri beriman dan bertakwa, pastilah Kami akan melimpahkan kepada mereka berkah dari langit dan bumi.” (QS. Al ‘Araaf: 96)

3. Mengucapkan lafadz bismillah pada permulaan amal perbuatan

Hal ini sebagaimana yang disabdakan oleh Rasulullah shollallohu ‘alaihi wa sallam:

“Jikalau salah seorang diantara kalian masuk ke dalam rumahnya dengan menyebut nama Alloh dan juga ketika memulai makan, maka syaithan berkata aku tidak akan tinggal dan makan malam di sini, dan jikalau ia tidak menyebut nama Alloh ketika memasuki rumahnya maka syaithan berkata aku akan tinggal, dan jikalau memulai makan tanpa dimulai dengan menyebut nama Alloh maka syaithan tadi akan berkata aku akan tinggal dan makan di sini.” (Shahih Kalimut Thayib no. 46)

4. Berkumpul di meja makan dan makan bersama-sama

Karena berkah akan meliputi makanan yang dimakan secara bersama-sama. Rasulullah bersabda:

“Makanan berdua cukup untuk bertiga, dan makanan bertiga cukup untuk berempat.” (Shahih Targhib wa Tarhib no. 2129)

5. Makan sahur

Sebagaimana yang dijelaskan oleh Rasululloh shollallohu ‘alaihi wa sallam:

“….karena dalam makan sahur itu ada keberkahan.” (HR. Bukhari Muslim)

Yang dimaksud keberkahan di sini adalah pahala dan ganjaran, karena mereka melaksanakan puasa dan ketakwaan dalam rangka melaksanakan ketaatan kepada Alloh.

6. Air zam-zam

Air zam-zam merupakan mata air yang penuh dengan keberkahan, bahkan sampai-sampai Rasululloh mengatakan:

“Semoga Alloh merahmati ibu Ismail yang jikalau ditinggalkan air zam-zam tersebut atau dikatakan jikalau tidak ditampung niscaya akan menjadi mata air yang luas.” (Shahih Jami’ no 8079)

7. Minyak zaitun dan pohon zaitun

Zaitun adalah pohon yang penuh berkah dan hal ini telah disifatkan oleh Alloh subhanahu wa ta’ala dalam Al Qur’an surah an-Nur ayat 35:

“Pelita itu di dalam kaca (dan) kaca itu seakan-akan bintang (yang bercahaya) seperti mutiara, yang dinyalakan dengan minyak dari pohon yang banyak berkahnya, (yaitu) pohon zaitun yang tumbuh tidak di sebelah timur (sesuatu) dan tidak pula di sebelah barat (nya), yang minyaknya (saja) hampir-hampir menerangi, walaupun tidak disentuh api.”

8. Malam lailatul qadar

Malam lailatul qadar merupakan malam yang penuh dengan kemuliaan dan keberkahan. Maka hendaknya kita menegakkan ibadah serta berdzikir mengingat Alloh pada malam tersebut, karena Alloh telah berfirman:

“Sesungguhnya Kami menurunkannya pada suatu malam yang diberkahi dan sesungguhnya Kami-lah yang memberi peringatan.” (QS. Ad dukhan: 3)

9. Hari raya Idul Fitri dan Idul Adha

Ketika manusia memulai dengan melaksanakan shalat ‘ied mengucap syukur padaNya atas limpahan rahmatNya dan juga limpahan berkah kepada kita semua atas nikmat dan juga tambahan karuniaNya. Oleh sebab itulah berkata Ummu Athiyah:

“Kita diperintahkan untuk keluar rumah pada hari raya ‘ied, sehingga keluar gadis-gadis dari pingitannya, demikian pula orang-orang yang dalam keadaan haidh di belakang manusia untuk bertakbir sebagaimana mereka bertakbir, dan berdoa sebagaimana mereka berdoa, mereka mengharapkan keberkahan hari itu dan kesuciannya.” (Shahih Bukhari)

10. Makan dari makanan yang halal

Yaitu makan dari makanan yang baik, makanan yang diberkahi Alloh`azza wa jalla . Hal ini sebagaimana yang disabdakan oleh Rasululloh:

“Wahai manusia sesungguhnya Alloh itu baik dan tidaklah menerima kecuali yang baik-baik saja.” (Shahihul Jami’ no. 2744)

Maka harta yang haram tidaklah mendapat keberkahan dari Alloh dan tidak kembali kepada pemiliknya melainkan dengan kefakiran dan juga kekurangan.

11. Banyak-banyak mengucap syukur

Hal ini jelas sekali dinyatakan dalam firmanNya:

“Jikalau kalian bersyukur niscaya aku tambah rizkiKu padamu.” (QS. Ibrahim: 7)

Yang dimaksud di sini adalah tambahan dalam segala hal baik itu harta benda, kesehatan, umur dan nikmat-nikmat yang lain yang Alloh berikan tanpa bisa dihitung dan juga dibilang.

12. Sedekah

Yang Alloh akan lipatgandakan pahalanya menjadi sepuluh kali lipat hingga tujuh ratus kali lipat ganjarannya. Tidak diragukan lagi bahwa Alloh memberi keberkahan pada harta seseorang dan melipatgandakannya, hal ini sebagaimana firmanNya:

“Perumpamaan (nafkah yang dikeluarkan oleh) orang-orang yang menafkahkan hartanya di jalan Alloh adalah serupa dengan sebutir benih yang menumbuhkan tujuh butir. Di tiap-tiap bulir ada seratus biji. Alloh melipatgandakan (ganjaran) bagi siapa saja yang Dia kehendaki. Dan Alloh Maha luas (karunia-Nya) lagi Maha Mengetahui.” (QS. Al Baqarah: 261)

13. Berbuat kebajikan dan menyambung tali silaturrahmi

Hal ini sebagaimana yang diberitakan oleh Rasululloh shollallohu ‘alaihi wa sallam :

“…dan menyambung tali silaturrahmi dan akhlak yang baik akan dapat memakmurkan rumah tangga dan juga menambah usia.” (Shahih Targhib wa Tarhib no. 2524)

14. Bersegera

Yakni dengan bangun segera dan memulai amal perbuatannya di pagi hari, karena nabi shollallohu ‘alaihi wa sallam telah bersabda:

“Berkahilah umatku yang bangun pada permulaan pagi.” (Shahihul jami no. 2841)

Dan sebagaimana yang disebutkan bahwa salah satu sebab kesuksesan seseorang setelah hidayah dari Alloh yaitu mereka yang memulai pekerjaannya di permulaan hari (di pagi hari).

15. Pernikahan

Pernikahan merupakan salah satu penyebab datangnya berkah dari Alloh subhanahu wa ta’ala . Sebagian dari salafush shalih bersegera dalam pernikahan mereka, salah satu penyebabnya adalah agar mereka mendapatkan apa yang Alloh janjikan dari pernikahan itu dari harta yang melimpah dan rizki, karena mereka memahami hal tersebut dari firmanNya:

“dan janganlah kamu membunuh anak-anak kamu karena takut kemiskinan. Kami akan memberi rizki kepadamu dan kepada mereka.” (QS. Al An’aam: 151)

16. Perencanaan

Sesungguhnya Alloh telah menjanjikan kepada nabiNya akan kemenangan yang terdahulu dan juga kabar gembira baginya, maka bagaimana mungkin setelah ini bagi siapa saja tidak melakukan perencanaan dan persiapan dengan anggapan bahwa sesungguhnya berkah itu akan memudahkan perkara-perkara dalam kehidupan kita?. Untuk itu kita perlu mempersiapkan dan merencanakan masa depan dan setelah itu hendaknya kita pasrahkan kepada Alloh dan memohon padaNya akan keberkahan pada seluruh amal yang kita perbuat.
Posted on September 11th, 2008 by Adriani Rini
Sumber: Elfata Vol. 4 No. 09/2004

Kumpulan Mutiara Hadist (2)

Kumpulan Mutiara Hadist (2)
Dari Aisyah r.a, berkata, saya mendengar RasulullahSaw. bersabda, "Sesungguhnya orang mukmin itu denganbudi pekertinya yang baik dapat mengejar derajat orangyang selalu berpuasa dan shalat malam." (Riwayat Abu Daud)
******

Dari Abu Hurairah r.a. bahwasanya Rasulullah Saw. bersabda, "Barangsiapa yang menempuh jalan untuk menuntut ilmu maka Allah akan memudahkan baginya jalan ke sorga." (Riwayat Muslim)
******

"Amal itu kerangka yang mati, dan ruhnya adalah keikhlasan yang ada padanya."
Ibn 'Atha'illah, Al-Hikam, No. 10, Hal. 29
******

Dari Abu Musa al-'Asy'ari r.a, katanya, Nabi MuhammadSaw berkata, "Setiap orang Islam berkewajiban untuk bersedekah." Para sabahat bertanya."Kalau tidak adaapa-apa ?" Rasul menjawab, "Ia berusaha dengan kedua tangannya, lalu ia mendapat manfaat bagi dirinya dania bersedekah." Mereka bertanya, "Kalau ia tidak sanggup, atau tidak melakukannya ?" Rasul menjawab,"Ia membantu orang yang menderita dan memerlukan bantuan." Mereka bertanya, "Kalau tidak dilakukannya?" Rasul menjawab, "Ia menyuruh melakukan kebaikan."Mereka bertanya, "Kalau ia tidak melakukannya ?"Beliau menjawab, "Ia menahan diri untuk tidakmelakukan kejahatan. Itu berarti sedekah baginya."(Riwayat Bukhari)
******

Dari Anas r.a berkata, saya mendengar Rasulullah Sawbersabda, "Allah ta'ala berfirman : "Wahai anak Adam,selama kamu berdo'a dan mengharap kepadaKu niscaya Aku ampuni dosa yang telah kamu lakukan dan Aku tidak memperdulikan berapa banyaknya. Wahai anak Adam, seandainya dosa-dosamu bagaikan awan di langit kemudian kamu minta ampun kepadaKu, niscaya Aku mengampunimu, dan Aku tidak mempedulikan berapa banyak dosamu. Wahai anak Adam seandainya kamu datangkehadapanKu dengan membawa dosa seisi bumi kemudian bertemu dengan Aku tanpa menyekutukan sesuatu apa pun denganKu, niscaya Aku mengampuni dosa yang seisi bumiitu." (Riwayat At Turmudzy)
******

Dari Abu Ayyub r.a bahwasanya Rasulullah Saw.bersabda, "Barangsiapa yang puasa pada bulan Ramadhan kemudian diikutinya dengan puasa enam hari dari bulan Syawal maka ia seperti puasa sepanjang tahun."(Riwayat Muslim)
******

Dari Ibnu 'Abbas r.a, dari Nabi Muhammad Saw yangdiriwayatkannya dari Tuhannya, beliau bersabda, Allahberkata, "Sesungguhnya Allah menuliskan semuakejahatan dan kebaikan, kemudian dijelaskannya: Siapa yang berniat melakukan satu kebaikan dan tidak dilaksanakannya, maka Allah menuliskan disisi-Nya untuk orang itu satu kebaikan yang sempurna. Kalau orang itu berniat melakukan suatu kebaikan dan hal itu dilaksanakannya, maka Allah menuliskan disisi-Nyauntuk orang itu sepuluh kebaikan sampai tujuh ratuskali lipat, sampai berlipat ganda. Siapa yang berniatmelaukan suatu kejahatan, tetapi tidak dilaksanakannya, maka Allah menuliskan disisi-Nya untuk orang itu satu kebaikan yang sempurna. Tetapi kalau ia berniat melakukan kejahatan dan dilaksakannya, maka Allah menuliskan disisi-Nya untuk orang itu, satu kejahatan." (Shahih Bukhari IV)
******

Dari Ibnu Mas'ud r.a berkata, Rasulullah Saw bersabda,"Maukah kamu sekalian aku beritahu tentang orang yang diharamkan untuk masuk neraka? Atau tentang orang yang mana neraka diharamkan padanya? Neraka itu diharamkan pada setiap orang yang mendekatkan diri kepada Allah,yang bersikap lemah lembut, lunak dan suka mempermudah. "
******

Ajarkanlah kebaikan kepada anak-anakmu dan didiklah mereka dengan budi pekerti yang baik." (HR. AbdurRazzaq & Said bin Mansyur)

******
Dari Ibu 'Abbas r.a, katanya, Nabi Muhammad Sawbersabda, "Ada dua nikmat yang sering kebanyakan manusia tertipu tentangnya (sering melupakannya) ,yaitu: waktu sehat dan waktu senggang." (ShahihBukhari IV no.1737)
******

Dari Amru bin Syu'aib r.a meriwayatkan dari ayahnya,dari kakeknya r.a bahwa Rasulullah Saw bersabda, "Jika salah seorang diantara kamu resah (menjelang) tidur,hendaklah ia mengatakan, 'Aku berlindung dengan kalimat-kalimat Allah yang sempurna dari marah-Nya,hukuman-Nya, dan dari kejelekan hamba- hamba-Nya,serta dari berbagai godaan setan dan kehadirannya. 'Sesungguhnya setan sama sekali tidak akan membahayakannya. "(HR Abu Daud, At-Tirmidzi, dan An-Nasa'i)
******

Rasulullah Saw bersabda, "Dalam tubuh manusia ada segumpal darah yang jika ia baik maka baiklah seluruh tubuhnya. Namun jika rusak, rusak pulalah seluruh tubuhnya. Segumpal darah itu ialah hati."(HR Bukhari dan Muslim dari An-Nu'man bin Basyir)
******

Hendaknya kamu berhati-hati untuk berdusta.Sesungguhnya kedustaan itu membawa kepada kejahatan,dan kejahatan itu membawa ke neraka. Kalaulahseseorang itu terus menerus berdusta, dan memelihara kedustaan, maka ia digelari disisi Allah sebagai pendusta. (HR Muslim, Abu Daud, dan At-Tirmidzi)
******

Rasulullah Saw mengatakan bahwa kebencian dan kedengkian merupakan salah satu penyakit umat yang sangat berbahaya, dan sangat mempengaruhi agamanya. Beliau bersabda, "Manusia akan tetap berada di dalamk ebaikan selama dia tidak mempunyai rasa dengki."(Diriwayatkan oleh Thabrani)

Kebahagiaan orang yang beriman adalah dengan mencintai Allah SWT. Dan mencintai Allah SWT merupakan puncak dari segala kebahagiaan dan hanya dinikmati oleh mereka yang sungguh-sungguh beriman dan tidak mau menerima kebahagiaan selainnya."
( DR. Aidh al-Qarni)
********

Hati yang lurus Seseorang tidak bisa dipegang amanahnya sehingga lurus lisannya, dan dia tidak lurus lisannya sehingga lurus hatinya. (al Hasan al Bashri/Al Adab asy Syar'iyyah, Ibnu Muflih)

********
Orang alim itu bukanlah yang mengetahui kebaikan dari yang buruk, tetapi orang alim adalah yang mengetahui kebaikan lalu mengikutinya dan mengetahui keburukan lalu menjauhinya. (Sufyan bin Uyainah/ Az Zuhd, Imam Ahmad)
********

Tiga Perkara
"Ada tiga perkara pada diriku, aku tidak menyebutkannya kecuali supaya dapat diambil pelajaran, Pertama "Aku tidak mendatangi penguasa (sulthan) kecuali jika di undang, kedua, Aku tidak masuk pada dua orang kecuali setelah keduanya mempersilahkanku masuk diantara mereka, ketiga, tidaklah aku menyebutkan seseorang setelah dia pergi dari sisiku kecuali kebaikan-kebaikan." (Al Ahnaf bin Qais)

********
Imam Malik:
"Sesungguhnya aku hanyalah manusia biasa: aku terkadang berbuat salah dan terkadang aku benar. Oleh sebab itu, perhatikanlah pendapat-pendapatku: semua yang sesuai dengan Al-Qur'an dan Sunnah, terimalah; dan semua yang tidak sesuai dengan Al-Qur'an dan Sunnah, abaikanlah." - Ibn 'Abdul Barr in Jaami' Bayaan al-'Ilm (2/32)
********
Ibnu Umar r.a. pernah ditanya : "Apakah pakaian yang baik untuk dipakai?"
Yaitu : "Pakaian yang kiranya tidak dicemoohkan oleh orang yang budi pekertinya rendah dan tidak pula kiranya dicela oleh orang-orang yang bijaksana."

********
Orang itu bertanya lagi : "Jadi yang bagaimana?"
Jawabnya : "Yang sedang saja, terlalu murahpun tidak dan terlalu mahal pun tidak."

Akan datang kepada manusia suatu masa ketika kemanisan hati berubah menjadi masin. Sehingga pada hari itu, orang yang berilmu dan orang yang memepelajari ilmu tak dapat mengambil manfaat dari ilmunya. Maka hati orang-orang berilmu seumpama tanah kosong yang bergaram yang turun atasnya hujan dari langit maka tidak juga menjadi tawar. Iaitu, apabila condong hati orang berilmu kepada cinta dunia dan melebihkannya atas cinta akhirat, maka pada saat itu dicabutlah oleh Allah sumber-sumber hikmah dan dipadamkanlah lampu petunjuk dari hati mereka. Maka akan berceritalah kepadamu orang yang berilmu di antara mereka itu, ketika engkau menjumpainya bahawa ia takut kepada Allah dengan lisannya, sementara kezaliman jelas kelihatan pada amal perbuatannya. Alangkah suburnya lidah mereka dan tanduslah hati mereka ketika itu! Tidaklah terjadi yang demikian itu selain kerana para guru mengajar bukan kerana Allah dan para pelajar belajar bukan kerana Allah.
{Ibnu mas'ud ra.}

********
Sesungguhnya Aku mengingatkan kepadamu supaya kamu tidak termasuk orang orang yang tidak berpengetahuan. ( QS. Hud ; 46 )
Sebaliknya , Ilmu adalah cahaya bagi hati nurani, kehidupan bagi ruh dan bahan bakar bagi tabiat.

********
Wasiat Rasulullah saw kepada Ali bin Abi Thalib r. a.
Wahai Ali, Bagi ahli ibadah itu ada 3 tanda-tandanya :
1. Mengawasi dirinya
2. Menghisab dirinya
3. Memperbanyak ibadah kepada Allah SWT

********
Jika kalian selesai membaca tasyahud akhir, hendaklah ia memohon perlindungan Allah atas empat perkara:
dari siksa neraka jahannam, dari siksa kubur, dari cobaan hidup dan mati, dan dari cobaan Al-Masih Ad-dajjal " (HR. Muslim)"

********
Menemukan Empat Hal di Empat Tempat:" Aku pernah mencari empat hal di dalam empat jalan, ternyata salah jalan. Namun aku justru menemukannya dalam empat hal yang lain.

Pertama, aku mencari kekayaan dengan mengumpulkan harta benda, tapi aku tidak menemukannya. Ternyata aku temukan kekayaan itu pada sifat qana'ah (merasa cukup dengan apa yang diberikan Allah SWT).Kedua, aku mendambakan hidup tenang pada harta benda yang melimpah, namun ia kutemukan di dalam harta yang sedikit.Ketiga, aku mencari kelezatan dengan mengejar kenikmatan, namun ia kutemukan pada badan yang sehat.Dan keempat, aku mencari rezeki di bumi, tapi ia kutemukan di langit"

Syaikh Hamid Al-Laffaf rahimahullahDiambil dari majalah tarbawi ed:166 th 8, 9 Nov 2007M

********
Dari Abu Hurairah r.a. dari Rasulullah salallahu alayhi wa sallam, beliau bersabda:"Apabila Allah mencintai seseorang, maka Allah memanggil malaikat Jibril dan berfirman: "Sesungguhnya Aku mencintai si fulan, maka cintailah dia. Kemudian Jibril mencintai orang itu dan berkata kepada penghuni langit: "Sesungguhnya Allah mencintai Fulan, maka cintailah ia." Penghuni langitpun akhirnya mencintai orang itu. Setelah itu kecintaanya diteruskan kepada penghuni bumi. Dan apabila Allah membenci seseorang, maka Allah memanggil malaikat Jibril dan berfirman: Aku membenci si fulan, maka bencilah dia. Kemudian Jibril membenci orang itu. Setelah itu Jibril berkata kepada penghuni langit: Sesungguhnya Allah membenci si fulan, maka bencilah dia. Mereka membencinya. Kemudian kebenciannya tersebut diteruskan kepada penghuni bumi." [HR: Muslim]
******

60 Pintu Pahala Dan Pelebur Dosa (1)

Judul Asli: 60 "baaban min abwabi Al-ajri wan kaffaraati al-khataya"- daarul wathan
(60 باباً من أبواب الأجر وكفارات الخطايا - دار الوطن )


Diterjemahkan oleh: Abdurrauf Amak Lc.
Sumber : Mohd Tajudin

Segala puji bagi Allah Rabb alam semesta, shalawat dan salam semoga tetap tercurah kepada Nabi dan utusan yang paling mulia.Risalah ini ditujukan kepada setiap muslim yang beribadah kepada Allah semata dan tidak mempersekutukan-Nya dengan sesuatu apapun.


Tujuan utama yang sangat urgen bagi setiap muslim adalah ia keluar meninggalkan dunia fana ini dengan ampunan Allah dari segala dosa sehingga Allah tidak menghisabnya pada hari Kiamat, dan memasukkannya ke dalam surga kenikmatan, hidup kekal didalamnya, tidak keluar selama-lamanya.


Di dalam risalah yang sederhana ini kami sampaikan beberapa amalan yang dapat melebur dosa dan membawa pahala yang besar, yang kesemuanya bersumber dari hadist-hadist yang shahih. Kita bermohon kepada Allah yang Maha Hidup, yang tiada Tuhan yang haq selain Dia, untuk menerima segala amalan kita. Sesungguhnya Ia Maha Mendengar lagi Maha Mengetahui.


1. TAUBAT"Barangsiapa yang bertobat sebelum matahari terbit dari barat, niscaya Allah akan mengampuninya" HR. Muslim, No. 2703."Sesungguhnya Allah Azza wa Jalla menerima tobat seorang hamba selama ruh belum sampai ketenggorokan".


2. KELUAR UNTUK MENUNTUT ILMU"Barangsiapa menempuh suatu jalan untuk menuntut ilmu, niscaya Allah memudahkan baginya dengan (ilmu) itu jalan menuju surga" HR. Muslim, No. 2699.


3. SENANTIASA MENGINGAT ALLAH"Inginkah kalian aku tunjukkan kepada amalan-amalan yang terbaik, tersuci disisi Allah, tertinggi dalam tingkatan derajat, lebih utama daripada mendermakan emas dan perak, dan lebih baik daripada menghadapi musuh lalu kalian tebas batang lehernya, dan merekapun menebas batang leher kalian. Mereka berkata: "Tentu", lalu beliau bersabda: (( Zikir kepada Allah Ta`ala ))" HR. At Turmidzi, No. 3347.


4. BERBUAT YANG MA`RUF DAN MENUNJUKKAN JALAN KEBAIKAN"Setiap yang ma`ruf adalah shadaqah, dan orang yang menunjukkan jalan kepada kebaikan (akan mendapat pahala) seperti pelakunya" HR. Bukhari, Juz. X/ No. 374 dan Muslim, No. 1005.



5. BERDA`WAH KEPADA ALLAH"Barangsiapa yang mengajak (seseorang) kepada petunjuk (kebaikan), maka baginya pahala seperti pahala orang yang mengikutinya, tanpa mengurangi pahala mereka sedikitpun" HR. Muslim, No. 2674.


6. MENGAJAK YANG MA`RUF DAN MENCEGAH YANG MUNGKAR."Barangsiapa diantara kalian melihat suatu kemungkaran, maka hendaklah ia mengubah kemungkaran itu dengan tangannya, jika ia tidak mampu maka dengan lisannya, jika ia tidak mampu (pula) maka dengan hatinya dan itu adalah selemah-lemahnya iman" HR. Muslim, No. 804.


7. MEMBACA AL QUR`AN"Bacalah Al Qur`an, karena sesungguhnya ia akan datang pada hari kiamat untuk memberikan syafa`at kepada pembacanya" HR. Muslim, No. 49.


8. MEMPELAJARI AL QUR`AN DAN MENGAJARKANNYA"Sebaik-baik kalian adalah orang yang mempelajari Al Qur`an dan mengajarkannya" HR. Bukhari, Juz. IX/No. 66.


9. MENYEBARKAN SALAM"Kalian tidak akan masuk surga sehingga beriman, dan tidaklah kalian beriman (sempurna) sehingga berkasih sayang. Maukah aku tunjukan suatu amalan yang jika kalian lakukan akan menumbuhkan kasih sayang di antara kalian? (yaitu) sebarkanlah salam" HR. Muslim, No.54.

10. MENCINTAI KARENA ALLAH"Sesungguhnya Allah Ta`ala berfirman pada hari kiamat: ((Di manakah orang-orang yang mencintai karena keagungan-Ku? Hari ini Aku akan menaunginya dalam naungan-Ku, pada hari yang tiada naungan selain naungan-Ku))" HR. Muslim, No. 2566.


11. MEMBESUK ORANG SAKIT"Tiada seorang muslim pun membesuk orang muslim yang sedang sakit pada pagi hari kecuali ada 70.000 malaikat bershalawat kepadanya hingga sore hari, dan apabila ia menjenguk pada sore harinya mereka akan shalawat kepadanya hingga pagi hari, dan akan diberikan kepadanya sebuah taman di surga" HR. Tirmidzi, No. 969.


12. MEMBANTU MELUNASI HUTANG"Barangsiapa meringankan beban orang yang dalam kesulitan maka Allah akan meringankan bebannya di dunia dan di akhirat" HR. Muslim, No.2699.

13. MENUTUP AIB ORANG LAIN"Tidaklah seorang hamba menutup aib hamba yang lain di dunia kecuali Allah akan menutupi aibnya di hari kiamat" HR. Muslim, No. 2590.


14. MENYAMBUNG TALI SILATURAHMI"Silaturahmi itu tergantung di `Arsy (Singgasana Allah) seraya berkata: "Barangsiapa yang menyambungku maka Allah akan menyambung hubungan dengannya, dan barangsiapa yang memutuskanku maka Allah akan memutuskan hubungan dengannya"HR. Bukhari, Juz. X/No. 423 dan HR. Muslim, No. 2555.

15. BERAKHLAK YANG BAIK"Rasulullah SAW ditanya tentang apa yang paling banyak memasukkan manusia ke dalam surga, maka beliau menjawab: "Bertakwa kepada Allah dan berbudi pekerti yang baik" HR. Tirmidzi, No. 2003.

Judul Asli: 60 "baaban min abwabi Al-ajri wan kaffaraati al-khataya"- daarul wathan
(60 باباً من أبواب الأجر وكفارات الخطايا - دار الوطن )Diterjemahkan oleh: Abdurrauf Amak Lc.
Sumber : Mohd Tajudin

Sambungan..

16. JUJUR"Hendaklah kalian berlaku jujur karena kejujuran itu menunjukan kepada kebaikan, dan kebaikan menunjukan jalan menuju surga"HR. Bukhari Juz. X/No. 423 dan HR. Muslim., No. 2607.

17. MENAHAN MARAH"Barangsiapa menahan marah padahal ia mampu menampakkannya maka kelak pada hari kiamat Allah akan memanggilnya di hadapan para makhluk dan menyuruhnya untuk memilih bidadari yang ia sukai" HR. Tirmidzi, No. 2022.

18. MEMBACA DO`A PENUTUP MAJLIS"Barangsiapa yang duduk dalam suatu majlis dan banyak terjadi di dalamnya kegaduhan lalu sebelum berdiri dari duduknya ia membaca do`a:(Maha Suci Engkau Ya Allah dan dengan memuji-Mu aku bersaksi bahwa Tidak ada Ilah (Tuhan) yang berhak disembah kecuali Engkau, aku memohon ampun dan bertobat kepada-Mu) melainkan ia akan diampuni dari dosa-dosanya selama ia berada di majlis tersebut" HR. Tirmidzi, Juz III/No. 153.

19. SABAR"Tidaklah suatu musibah menimpa seorang muslim baik berupa malapetaka, kegundahan, rasa letih, kesedihan, rasa sakit, kesusahan sampai-sampai duri yang menusuknya kecuali Allah akan melebur dengannya kesalahan-kesalahannya" HR. Bukhari, Juz. X/No. 91.

20. BERBAKTI KEPADA KEDUA ORANG TUA"Sangat celaka, sangat celaka, sangat celaka...! Kemudian ditanyakan: Siapa ya Rasulullah?, beliau bersabda: ((Barangsiapa yang mendapati kedua orang tuanya atau salah satunya di masa lanjut usia kemudian ia tidak bisa masuk surga))" HR. Muslim, No. 2551.

21. BERUSAHA MEMBANTU PARA JANDA DAN MISKIN"Orang yang berusaha membantu para janda dan fakir miskin sama halnya dengan orang yang berjihad di jalan Allah" dan saya (perawi-pent) mengira beliau berkata: ((Dan seperti orang melakukan qiyamullail yang tidak pernah jenuh, dan seperti orang berpuasa yang tidak pernah berbuka" HR. Bukhari, Juz. X/No. 366. (Bersambung ke edisi berikutnya ....)

22. MENANGGUNG BEBAN HIDUP ANAK YATIM"Saya dan penanggung beban hidup anak yatim itu di surga seperti begini," seraya beliau menunjukan kedua jarinya: jari telunjuk dan jari tengah.HR. Bukhari, Juz. X/No. 365.

23. WUDHU`"Barangsiapa yang berwudhu`, kemudian ia memperbagus wudhu`nya maka keluarlah dosa-dosanya dari jasadnya, hingga keluar dari ujung kukunya" HR. Muslim, No. 245.

24. BERSYAHADAT SETELAH BERWUDHU`((Barangsiapa berwudhu` lalu memperbagus wudhu`nya kemudian ia mengucapkan: أشْهَدُ أنْ لاَّ إلهَ إلاَّ اللهُ وَحْدَهُ لاَ شَرِيْكَ لَهُ، وَأشْهَدُ أنَّ مُحَمَّداً عَبْدُهُ ورَسُوْلُُُهُ،اَللَّهُمَّ اجْعَلْنِيْ مِنَ التَّوَّابِيْنَ وَاجْعَلْنِيْ مِنَ الْمُتَطَهِّرِيْنَ(Saya bersaksi bahwa tiada Tuhan yang haq selain Allah tiada sekutu bagi-Nya, dan saya bersaksi bahwa Muhammad hamba dan utusan-Nya,Ya Allah jadikanlah aku termasuk orang yang bertobat dan jadikanlah aku termasuk orang-orang yang bersuci," maka dibukakan baginya pintu-pintu surga dan ia dapat memasukinya dari pintu mana saja yang ia kehendaki"HR. Muslim, No. 234.

25. MENGUCAPKAN DO`A SETELAH AZAN "Barangsiapa mengucapkan do`a ketika ia mendengar seruan azan:اَللَّهُمَّ رَبَّ هَذِهِ الدَّعْوَةِ التَّامَّةِ والصَّلاَةِ القَائِمَةِ, آتِ مُحَمَّداً الْوَسِيْلَةَ وَالْفَضِيْلَةَ وَابْعَثْهُ مَقَاماً مَّحْمُوْداً الَّذِيْ وَعَدتَّهُ((Ya Allah pemilik panggilan yang sempurna dan shalat yang ditegakkan, berilah Muhammad wasilah (derajat paling tinggi di surga) dan kelebihan, dan bangkitkanlah ia dalam kedudukan terpuji yang telah Engkau janjikan kepadanya)) maka ia berhak mendapatkan syafa`atku pada hari kiamat"HR. Bukhari, Juz. II/No. 77.

26. MEMBANGUN MASJID"Barangsiapa membangun masjid karena mengharapkan keridhaan Allah maka dibangunkan baginya yang serupa di surga" HR. Bukhari, No. 450.

27. BERSIWAK"Seandainya saya tidak mempersulit umatku niscaya saya perintahkan mereka untuk bersiwak pada setiap shalat" HR. Bukhari II/No. 331 dan HR. Muslim, No. 252.

28. BERANGKAT KE MASJID"Barangsiapa berangkat ke masjid pada waktu pagi atau sore, niscaya Allah mempersiapkan baginya tempat persinggahan di surga setiap kali ia berangkat pada waktu pagi atau sore" HR. Bukhari, Juz. II/No. 124 dan HR. Muslim, No. 669.

29. SHALAT LIMA WAKTU"Tiada seorang muslim kedatangan waktu shalat fardhu kemudian ia memperbagus wudhu`nya, kekhusyu`annya dan ruku`nya kecuali hal itu menjadi pelebur dosa-dosa yang dilakukan sebelumnya selama ia tidak dilanggar suatu dosa besar. Dan yang demikian itu berlaku sepanjang masa" HR. Muslim, No. 228.

30. SHALAT SUBUH DAN ASHAR"Barangsiapa shalat pada dua waktu pagi dan sore (subuh dan ashar) maka ia masuk surga" HR. Bukhari, Juz. II/No. 43.
Judul Asli: 60 "baaban min abwabi Al-ajri wan kaffaraati al-khataya"- daarul wathan
(60 باباً من أبواب الأجر وكفارات الخطايا - دار الوطن )

Diterjemahkan oleh: Abdurrauf Amak Lc.
Sumber : Mohd Tajudin

Sambungan..

31. SHALAT JUM`AT "Barangsiapa berwudhu` lalu memperindahnya, kemudian ia menghadiri shalat Jum`at, mendengar dan menyimak (khutbah) maka diampuni dosanya yang terjadi antara Jum`at pada hari itu dengan Jum`at yang lain dan ditambah lagi tiga hari" HR. Muslim, 857.

32. SAAT DIKABULKANNYA PERMOHONAN PADA HARI JUM`AT"Pada hari ini terdapat suatu saat bilamana seorang hamba muslim bertepatan dengannya sedangkan ia berdiri shalat seraya bermohon kepada Allah sesuatu, tiada lain ia akan dikabulkan permohonannya"HR. Bukhari, Juz. II/No. 344 dan HR. Muslim, No. 852.

33. MENGIRINGI SHALAT FARDHU DENGAN SHALAT SUNNAT RAWATIB"Tiada seorang hamba muslim shalat karena Allah setiap hari 12 rakaat sebagai shalat sunnat selain shalat fardhu, kecuali Allah membangunkan baginya rumah di surga" HR. Muslim, No. 728.

34. SHALAT 2 (DUA) RAKAAT SETELAH MELAKUKAN DOSA"Tiada seorang hamba yang melakukan dosa, lalu ia berwudhu` dengan sempurna kemudian berdiri melakukan shalat 2 rakaat, lalu memohon ampunan Allah, melainkan Allah mengampuninya" HR. Abu Daud, No.1521.

35. SHALAT MALAM"Shalat yang paling afdhal setelah shalat fardhu adalah shalat malam" HR. Muslim, No. 1163.

36. SHALAT DHUHA"Setiap persendian dari salah seorang di antara kalian pada setiap paginya memiliki kewajiban sedekah, sedangkan setiap tasbih itu sedekah, setiap tahmid itu sedekah, setiap tahlil itu sedekah, setiap takbir itu sedekah, memerintahkan kepada yang makruf itu sedekah dan mencegah dari yang mungkar itu sedekah, tetapi semuanya itu dapat terpenuhi dengan melakukan shalat 2 rakaat dhuha" HR. Muslim, No. 720.

37. SHALAWAT KEPADA NABI SAW"Barangsiapa bershalawat kepadaku satu kali maka Allah membalas shalawatnya itu sebanyak 10 kali" HR. Muslim, No. 384.

38. PUASA"Tiada seorang hamba berpuasa satu hari di jalan Allah melainkan Allah menjauhkannya karena puasa itu dari neraka selama 70 tahun" HR. Bukhari, Juz. VI/No. 35.

39. PUASA 3 (TIGA) HARI PADA SETIAP BULAN"Puasa 3 (tiga) hari pada setiap bulan merupakan puasa sepanjang masa" HR. Bukhari, Juz. IV/No. 192 dan HR. Muslim, No. 1159.

40. PUASA 60 (ENAM) HARI PADA BULAN SYAWAL"Barangsiapa melakukan puasa Ramadhan, lalu ia mengiringinya dengan puasa 6 hari pada bulan Syawal maka hal itu seperti puasa sepanjang masa" HR. Muslim, 1164.

41. PUASA `ARAFAT"Puasa pada hari `Arafat (9 Dzulhijjah) dapat melebur (dosa-dosa) tahun yang lalu dan yang akan datang" HR. Muslim, No. 1162.

42. PUASA `ASYURA"Dan dengan puasa hari `Asyura (10 Muharram) saya berharap kepada Allah dapat melebur dosa-dosa setahun sebelumnya" HR. Muslim,No. 1162.

43. MEMBERI HIDANGAN BERBUKA BAGI ORANG YANG BERPUASA"Barangsiapa yang memberi hidangan berbuka bagi orang yang berpuasa maka baginya pahala seperti pahala orang berpuasa itu, dengan tidak mengurangi pahalanya sedikitpun" HR. Tirmidzi, No. 807.

44. SHALAT DI MALAM LAILATUL QADR"Barangsiapa mendirikan shalat di (malam) Lailatul Qadr karena iman dan mengharap pahala, niscaya diampuni dosa-dosanya yang telah lalu"HR. Bukhari Juz. IV/No. 221 dan HR. Muslim, No. 1165.

45. SEDEKAH"Sedekah itu menghapuskan kesalahan sebagaimana air memadamkan api" HR. Tirmidzi, No. 2616.

udul Asli: 60 "baaban min abwabi Al-ajri wan kaffaraati al-khataya"- daarul wathan
(60 باباً من أبواب الأجر وكفارات الخطايا - دار الوطن )

Diterjemahkan oleh: Abdurrauf Amak Lc.

Sumber : Mohd Tajudin

Sambungan...

46. HAJI DAN UMRAH"Dari umrah ke umrah berikutnya merupakan kaffarah (penebus dosa) yang terjadi di antara keduanya, dan haji yang mabrur tidak ada balasan baginya kecuali surga" HR. Muslim, No. 1349.

47. BERAMAL SHALIH PADA 10 HARI BULAN DZULHIJJAH"Tiada hari-hari, beramal shalih pada saat itu lebih dicintai Allah daripada hari-hari ini, yaitu 10 hari pada bulan Dzulhijjah. Para sahabat bertanya: "Dan tidak (pula) jihad di jalan Allah? Beliau bersabda: "Tidak (pula) jihad di jalan Allah, kecuali orang yang keluar dengan jiwa dan hartanya kemudian ia tidak kembali lagi dengan membawa sesuatu apapun" HR. Bukhari, Juz. II/No. 381.

48. JIHAD DI JALAN ALLAH"Bersiap siaga satu hari di jalan Allah adalah lebih baik daripada dunia dan seisinya, dan tempat pecut salah seorang kalian di surga adalah lebih baik daripada dunia dan seisinya" HR. Bukhari, Juz. VI/No. 11.

49. INFAQ DI JALAN ALLAH"Barangsiapa membantu persiapan orang yang berperang maka ia (termasuk) ikut berperang, dan barangsiapa membantu mengurusi keluarga orang yang berperang, maka iapun (juga) termasuk ikut berperang" HR. Bukhari, Juz.VI/No. 37 dan HR. Muslim, No. 1895.

50. MENSHALATI MAYIT DAN MENGIRINGI JENAZAH"Barangsiapa ikut menyaksikan jenazah sampai dishalatkan maka ia memperoleh pahala satu qirat, dan barangsiapa yang menyaksikannya sampai dikubur maka baginya pahala dua qirat. Lalu dikatakan: "Apakah dua qirat itu?", beliau menjawab: ((Seperti dua gunung besar))" HR. Bukhari, Juz. III/No. 158.

51. MENJAGA LIDAH DAN KEMALUAN"Siapa yang menjamin bagiku "sesuatu" antara dua dagunya dan dua selangkangannya, maka aku jamin baginya surga"HR. Bukhari, Juz. II/No. 264 dan HR. Muslim, No. 265.

52. KEUTAMAAN MENGUCAPKAN LAA ILAHA ILLALLAH DAN SUBHANALLAH WA BI HAMDIH"Barangsiapa mengucapkan:((لاَ إلهَ إلاَّ اللهُ وَحْدَهُ لاَ شَرِيْكَ لَهُ، لَهُ الْمُلْكُ وَلَهُ الْحَمْدُ وَهُوَ عَلَى كُلِّ شَيْءٍ قَدِيْرٌ)) sehari seratus kali, maka baginya seperti memerdekakan 10 budak, dan dicatat baginya 100 kebaikan,dan dihapus darinya 100 kesalahan, serta doanya ini menjadi perisai baginya dari syaithan pada hari itu sampai sore. Dan tak seorangpun yang mampu menyamai hal itu, kecuali seseorang yang melakukannya lebih banyak darinya". Dan beliau bersabda: "Barangsiapa mengucapkan: (( سُبْحَانَ اللهِ وَبِحَمْدِهِ )) satu hari 100 kali, maka dihapuskan dosa-dosanya sekalipun seperti buih di lautan"HR. Bukhari, Juz. II/No. 168 dan HR. Muslim, No. 2691.

53. MENYINGKIRKAN GANGGUAN DARI JALAN"Saya telah melihat seseorang bergelimang di dalam kenikmatan surga dikarenakan ia memotong pohon dari tengah-tengah jalan yang mengganggu orang-orang" HR. Muslim.

54. MENDIDIK DAN MENGAYOMI ANAK PEREMPUAN"Barangsiapa memiliki tiga anak perempuan, di mana ia melindungi, menyayangi, dan menanggung beban kehidupannya maka ia pasti akan mendapatkan surga" HR. Ahmad dengan sanad yang baik.

55. BERBUAT BAIK KEPADA HEWAN"Ada seseorang melihat seekor anjing yang menjilat-jilat debu karena kehausan maka orang itu mengambil sepatunya dan memenuhinya dengan air kemudian meminumkannya pada anjing tersebut, maka Allah berterimakasih kepadanya dan memasukkannya ke dalam surga" HR. Bukhari.

56..maaf terlewat

57. MENINGGALKAN PERDEBATAN"Aku adalah pemimpin rumah di tengah surga bagi siapa saja yang meninggalkan perdebatan padahal ia dapat memenangkannya"HR. Abu Daud.

58. MENGUNJUNGI SAUDARA-SAUDARA SEIMAN((Maukah aku beritahukan kepada kalian tentang para penghuni surga? Mereka berkata: "Tentu wahai Rasulullah", maka beliau bersabda: "Nabi itu di surga, orang yang jujur di surga, dan orang yang mengunjungi saudaranya yang sangat jauh dan dia tidak mengunjunginya kecuali karena Allah maka ia di surga")) Hadits hasan, riwayat At-Thabrani.

59. KETAATAN SEORANG ISTRI TERHADAP SUAMINYA"Apabila seorang perempuan menjaga shalatnya yang lima waktu, berpuasa di bulan Ramadhan, dan menjaga kemaluannya serta menaati suaminya maka ia akan masuk surga melalui pintu mana saja yang ia kehendaki" HR. Ibnu Hibban, hadits shahih.

60. TIDAK MEMINTA-MINTA KEPADA ORANG LAIN"Barangsiapa yang menjamin dirinya kepadaku untuk tidak meminta-minta apapun kepada manusia maka aku akan jamin ia masuk surga" Hadits shahih, riwayat Ahlus Sunan.

Kumpulan Mutiara Hadist (3)

Rasulullah Saw bersabda, "Saat seseorang paling dekatdengan Tuhannya adalah pertengahan malam terakhir.Jika kamu sanggup menjadi orang yang mengingat Allah ta'ala pada saat itu, maka lakukanlah." (HR Abu Dawuddan Tirmidzi)

Dari Abu Hurairah, ujarnya, Rasulullah Saw bersabda,"Apabila kamu sekalian mendengar iqamah, maka pergilah shalat dan hendaklah kamu tenang dan tentram, jangan kamu tergesa-gesa. Jika kamu dapati (imam telah shalat), maka shalatlah (mengikutinya) ; sedang jika kamu tertinggal, maka sempurnakanlah (rakaat yangtertinggal). " (HR Bukhari dan Muslim)

Dari Anas, sesungguhnya Nabi Muhammad Saw bersabda,"Luruskanlah barisan-barisan kamu dan hendaklah kamu saling merapat dan sejajarkanlah bahu-bahu kamu." (HRAbu Dawud)

Rasulullah Saw bersabda, "Bersihkanlah tubuh kalian,niscaya Allah akan membersihkan kalian (dari dosa-dosakalian), karena sesungguhnya tiada seorang hamba punyang tidur pada malam hari dalam keadaan bersuci,melainkan ia selalu ditemani oleh seorang malaikatyang ada pada baju dalamnya. Tidak sekali-kali ia membalikkan badannya pada saat tidur, melainkan malaikat tersebut berdoa, 'Ya Allah, ampunnilah hamba-Mu ini. Sesungguhnya ia tidur dalam keadaan bersuci." (HR Thabrani, dari Ibnu Umar)

Dari Abu Umamah, ujarnya, Rasulullah Saw. ditanyaorang, "Kapankah doa paling didengar (oleh Allah)?."Sabdanya, "Pada pertengahan akhir malam dan (sesaat)sesudah selesai shalat-shalat wajib." (HR Tirmidzi)

Rasulullah Saw bersabda, "Saat paling dekat seorang hamba dengan Tuhannya yaitu ketika dia sujud. Karena itu, perbanyaklah doa (saat itu)." (HR Muslim)

Dari Jabir r.a berkata, " Rasulullah Saw bersabda, "Setiap perbuatan baik itu adalah shadakah." (Riwayat Bukhari)

Dari Anas r.a berkata, Rasulullah Saw bersabda,"Barangsiapa yang keluar dengan tujuan untuk menuntut ilmu maka ia berada di jalan Allah sehingga ia kembali." (Riwayat At Turmudzi)Dari Abu Musa al-'Asy'ari r.a, katanya, Nabi Muhammad Saw berkata, "Setiap orang Islam berkewajiban untuk bersedekah." Para sabahat bertanya."Kalau tidak ada apa-apa ?" Rasul menjawab, "Ia berusaha dengan kedua tangannya, lalu ia mendapat manfaat bagi dirinya dania bersedekah." Mereka bertanya, "Kalau ia tidak sanggup, atau tidak melakukannya ?" Rasul menjawab,"Ia membantu orang yang menderita dan memerlukan bantuan." Mereka bertanya, "Kalau tidak dilakukannya?" Rasul menjawab, "Ia menyuruh melakukan kebaikan."Mereka bertanya, "Kalau ia tidak melakukannya ?"Beliau menjawab, "Ia menahan diri untuk tidak melakukan kejahatan. Itu berarti sedekah baginya."(Riwayat Bukhari)

Dari Abu Hurairah r.a. bahwasanya Rasulullah Saw. bersabda, "Barangsiapa yang menempuh jalan untuk menuntut ilmu maka Allah akan memudahkan baginya jalan ke sorga." (Riwayat Muslim)

Dari Anas r.a berkata, saya mendengar Rasulullah Sawbersabda, "Allah ta'ala berfirman : "Wahai anak Adam,selama kamu berdo'a dan mengharap kepadaKu niscaya Aku ampuni dosa yang telah kamu lakukan dan Aku tidak memperdulikan berapa banyaknya. Wahai anak Adam,seandainya dosa-dosamu bagaikan awan di langit kemudian kamu minta ampun kepadaKu, niscaya Aku mengampunimu, dan Aku tidak mempedulikan berapa banyak dosamu. Wahai anak Adam seandainya kamu datang kehadapanKu dengan membawa dosa seisi bumi kemudian bertemu dengan Aku tanpa menyekutukan sesuatu apa pundenganKu, niscaya Aku mengampuni dosa yang seisi bumi itu." (Riwayat At Turmudzy)

(dikutip oleh Shelly)

Kelebihan Surah-surah Al Quran

Terdapat banyak hadith yang menceritakan kelebihan surah-surah tertentu.

Semua hadith berikut telah diyakini bukan tergolong dalam hadtih dho'if jauh sekali hadith maudhu' :

SURAH AL-FATIHAH Sabda Rasulullah s.a.w.,"Sebaik-baik Al-Quran adalah ......(iaitu surah al-Fatihah (H.R. Baihaqi)

SURAH AL-BAQARAH Sabda Rasulullah s.a.w.,"Bacalah surah al-Baqarah di rumahmu kerana sesungguhnya syaitan tidak akan masuk rumah yang dibaca di dalamnya surah al-Baqarah."(H.R. Al-Hakim)

SURAH AL-KAHFI Sabda Rasulullah s.a.w. ,"Barangsiapa membaca surah al-Kahf pada hari Jumaat nescaya cahaya meneranginya selama di antara 2 Jumaat."(H.R. al-Baihaqi)

SURAH YASIIN Sabda Rasulullah s.a.w. ,"Barangsiapa membaca surah Yasiin di permulaan hari akan dipenuhi hajat pada hari itu."(H.R. Al-Darimi)

SURAH AL-DUKHAN Sabda Rasulullah s.a.w. ,"Barangsiapa membaca surah al-Dukhan di waktu malam maka meminta ampun baginya 70000 para malaikat di waktu pagi."(H.R. al-Tirmidzi)

SURAH AL-MULK Sabda Rasulullah s.a.w. ,"Sesungguhnya dalam Al-Quran ada satu surah yang mempunyai 30 ayat yang memberi syafaat kepada seorang lelaki sehingga ia diberi keampunan iaitu.......(iaitu surah Al-Mulk)."(H.R, al-Nasai')

SURAH AL-KAFIRUN Sabda rasulullah s.a.w. ,"Apabila kamu hendak tidur di waktu malam maka hendaklah kamu membaca ...(surah al-Kafirun) kemudian tidurlah bila selesai membacanya kerana ia adalah pembebasan daripada syirik."(H.R. al-Tirmidzi)

SURAH AL-IKHLASH Sabda Rasulullah s.a.w. ,"Barangsiapa membaca .....(surah Al-Ikhlash) seolah-olah ia membaca sepertiga Al-Quran."(H.R. al-Tirmidzi)

Dikutip dari Cindai (http://zana1038.blogspot.com/)

Kumpulan Mutiara Hadist (4

Nabi Muhammad Saw bersabda, "Sesungguhnya orang yang paling utama di hadapan Allah ialah orang yang lebihdahulu mengucapkan salam." (HR At-Tirmidzi)

Khalifah Ali :
Ketahuilah bahwa sabar, jika dipandang dalam permasalahan seseorang adalah ibarat kepala dari suatu tubuh. Jika kepalanya hilang maka keseluruhan tubuh itu akan membusuk. Sama halnya, jika kesabaran hilang, maka seluruh permasalahan akan rusak.

Diriwayatkan dari Umar bin Al-Khaththab r.a, bahwa diaberkata, aku telah mendengar Rasulullah Saw bersabda,"Segala amal perbuatan itu tergantung niatnya.,sedangkan masing-masing orang akan mendapatkan apa yang diniatkannya. Barangsiapa (berniat) hijrah kepada Allah dan Rasul-Nya maka hijrahnya adalah (bernilai)hijrah kepada Allah dan Rasul-Nya. Sedangkan orang yang hijrahnya (diniatkan) untuk mendapatkan keduniaan atau demi seorang wanita yang ingin dinikahinya maka(nilai) hijrahnya adalah sebagaimana yang dia tuju."(HR Bukhari dan Muslim)


Rasulullah Saw bersabda, "Dua rakaat fajar (shalatsunnah sebelum Subuh) lebih baik dari dunia danseisinya." (HR Muslim)

Dari Abu Hurairah r.a berkata, Rasulullah saw.bersabda, "Bila sesuatu kaum berkumpul pada salah satudari rumah-rumah Allah dimana mereka membaca danmempelajari Al Quran maka turunlah ketenangan ditengah-tengah mereka, serta mereka selalu diliputioleh rahmat, dikerumuni oleh malaikat, dandisebut-sebut Allah di depan malaikat yang berada disisiNya." (Riwayat Muslim)

Rukun Iman
Diriwayatkan dari Abu Abdirrahman Abdullah bin Umar bin Al-Khaththab r.a bahwa dia telah berkata, aku telah mendengar Rasulullah Saw bersabda, “Islam itu dibangun diatas lima dasar (syahadat) bahwa tidak ada sembahan yang berhak diibadahi kecuali Allah dan bahwa Muhammad adalah utusan Allah, mendirikan shalat, menunaikan zakat, melaksanakan ibadah haji ke Baitullah, dan puasa Ramadhan.” (HR Bukhari dan Muslim)

---------------------------------
Diriwayatkan dari Umar r.a bahwa dia berkata, "Ketika kami sedang duduk-duduk pada suatu hari, tiba-tiba muncul seorang laki-laki dengan mengenakan pakaian yang sangat putih, rambutnya sangat hitam, dan tidak terlihat pada dirinya bekas selesai melakukanperjalanan. Tidak seorangpun diantara kami yang mengenalnya. Diapun segera duduk dihadapan nabi Muhammad Saw lalu dia menyandarkan kedua lututnya pada pada kedua lutut beliau dan meletakkan kedua telapak tangannya pada kedua paha beliau.

Dia berkata, 'Ya Muhammad, beritahukan (ajarkan) kepadaku tentang Islam.' Rasulullah menjawab, 'Islam adalah engkau bersaksi bahwa tidak ada sembahan yang berhak diibadahi kecuali Allah; dan bahwa Muhammad adalah utusan Allah, engkau tegakkan shalat, engkau tunaikan zakat, engkau laksanakan puasa Ramadhan, dan engkau tunaikan ibadah haji ke Baitullah jika engkau mampu menempuh perjalanan kesana.' Dia berkata, 'Engkau benar.' Kami pun merasa heran terhadapnya; dia sendiri yang bertanya kepada beliau dan dia juga yang membenarkan jawaban beliau.

Dia berkata, 'Beritahukan kepadaku tentang iman.' Beliau menjawab, 'Engkau beriman kepada Allah, para malaikat-Nya, kitab-kitab- Nya, rasul-rasul- Nya, hari akhir dan beriman pada takdir yang baik maupun yang buruk.' Dia berkata, 'Engkau benar.' Dia berkata lagi, 'Beritahukan kepadaku tentang ihsan.' Beliau menjawab, 'Engkau beribadah kepada Allah seakan engkau melihat-Nya. Jika engkau tidak (beribadah kepada-Nya seakan) Dia yang sedang melihatmu.

Dia bertanya lagi, 'Beritahukan kepadaku perihal (terjadinya) kiamat.' Beliau menjawab, 'Yang ditanya perihal kiamat tidaklah lebih tahu daripada penanya.' Dia berkata lagi, 'Kalau begitu, beritahukan kepadaku tentang tanda-tandanya. 'Beliau menjawab, 'Jika seorang budak wanita melahirkantuan putrinya dan jika kamu lihat orang-orang yang tak beralas kaki, tidak mengenakan pakaian, miskin, bekerja sebagai penggembala kambing, namun mereka saling berbangga dengan bangunan yang tinggi.' Orang itu pun pergi, sedangkan aku masih saja diam cukup lama. Kemudian, Rasulullah bertanya kepadaku, 'Umar, tahukah kamu, siapakah sebenarnya orang yang bertanya tadi?' Aku jawab, 'Allah dan Rasul-Nya lebih tahu.' Beliau bersabda, "Sebenarnya, dia adalah Jibril yang sengaja datang kepada kalian untuk mengajarkan kepada kalian perihal ajaran agama kalian." (HR Muslim)

Teladan Kemesraan Rumah Tangga Rasulullah

Kemesraan adalah antara cara mengekalkan keharmonian rumahtangga & Rasulullah telah mencontohkan kemesraan tersebut dengan isteri-isteri baginda.....

Tidur dalam satu selimut bersama isteri.
Dari Atha` bin Yasar:"Sesungguhnya Rasulullah s.a.w. dan Aisyah r.a biasa mandi bersama dlm satu bejana. Ketika baginda sedang berada dlm satu selimut dgn Aisyah, tiba-tiba Aisyah bangkit. Baginda kemudian bertanya, `Mengapa engkau bangkit?` Jawab Aisyah, Kerana saya haid, wahai Rasulullah.' Sabda Rasulullah, 'Kalau begitu, pergilah, lalu berkainlah & dekatlah kembali padaku.' Aku pun masuk, lalu berselimut bersama beliau." ( Hadis Riwayat sa`id bin Manshur ).

Memberi wangi-wangian pada aurat
Aisyah berkata, "sesungguhnya Nabi s.a.w. apabila meminyaki badannya, baginda akan memulai drpd auratnya menggunakan nurah ( sejenis serbuk pewangi ) & isterinya baginda meminyaki bagian lain tubuh Rasulullah s..a.w. ( Hadis Riwayat Ibnu Majah ).

Mandi bersama isteri
Dari Aisyah r.a. beliau berkata, "Aku biasa mandi bersama Nabi s.a.w. menggunakan satu bejana. Kami biasa bersama-sama memasukkan tangan kami ( ke dlm bejana tesebut )." ( Hadis riwayat Abdurrazaq dan Ibnu Abu Syaibah ).

Disikatkan oleh isteri
Dari Aisyah r.a, beliau berkata, " Saya biasa menyikat rambut Rasulullah s.a.w, ketika itu saya sedang haid". ( Hadis Riwayat Ahmad ).

Meminta isteri meminyaki badan
Dari Aisyah r.a, beliau berkata, "Saya meminyaki badan Rasulullah s.a.w pd hari Raya 'Aidil Adha' setelah beliau melakukan jumrah aqabah." ( Hadis Riwayat Ibnu 'Asakir ).

Minum bergantian pada tempat yang sama
Dari Aisyah r.a, dia berkata:"Saya biasa minum dari cawan yg sama walaupun ketika haid. Nabi mengambil cawan tersebut & meletakkan mulutnya di tempat saya meletakkan mulut, lalu Baginda minum, kemudian saya mengambil cawan tersebut dan lalu menghirup isinya, kemudian Baginda mengambilnya dari saya, lalu Baginda meletakkan mulutnya pd tempat saya letakkan mulut saya, lalu Baginda pun menghirupnya." ( Hadis Riwayat Abdurrazaq dan Said bin Manshur ).

Membelai isteri
"Adalah Rasulullah s.a.w tidaklah setiap hari melainkan beliau mesti mengelilingi kami semua ( isterinya ) seorang demi seorang. Baginda menghampiri & membelai kami tetapi tidak bersama sehingga Baginda singgah ke tempat isteri yg menjadi giliran Baginda, lalu Baginda bermalam di tempatnya." ( Hadis Riwayat Ahmad ).

Mencium isteri
Dari Aisyah r.a, bahawa Nabi s.a.w biasa mencium isterinya setelah mengambil wuduk, kemudian Baginda bersembahyang & tidak mengulangi wuduknya." ( Hadis Riwayat Abdurrazaq ).

Dari Hafshah, puteri Umar r.a, "Sesungguhnya Rasulullah s.a.w biasa mencium isterinya sekalipun sedang berpuasa." ( Hadis Riwayat Ahmad ).

Memanggil dengan panggilan mesra
Rasulullah s.a.w biasa memanggil Aisyah dgn beberapa nama panggilan yg di sukainya spt Aisy & Umairah (pipi merah delima).

Menyejukkan kemarahan isteri dengan mesra
Nabi s.a.w biasa memicit hidung Aisyah jika dia marah & Baginda berkata, "Wahai Uwaisy, bacalah doa: 'Wahai Tuhanku, Tuhan Muhammad, ampunilah dosa-dosaku, hilangkanlah kekerasan hatiku & lindungilah diriku dari fitnah yg menyesatkan." ( Hadis Riwayat Ibnu Sunni ).

Membersihkan titisan darah haid isteri
Dari Aisyah r.a, dia berkata."Aku pernah tidur bersama Rasulullah s.a.w di atas satu tikar ketika aku sedang haid.Apabila darah ku menitis di atas tikar itu, Baginda mencucinya pd bagian yg terkena titisan darah & baginda tidak berpindah dari tempat itu, kemudian beliau sembahyang di tempat itu pula, lalu Baginda berbaring kembali di sisiku.Apabila darah ku menitis lagi di atas tikar itu, Baginda mencuci pd bagian yg terkena titisam darah itu saja & tidak berpindah dari tempat itu, kemudian baginda pun sembahyang di atas tikar itu.." ( Hadis Riwayat Nasai ).

Memberikan hadiah
Dari Ummu Kaltsum binti Abu Salamsh, ia berkata, "Ketika Nabi s.a.w menikah dgn Ummu Salamah, Baginda bersabda kepadanya,'Sesungguhnya aku pernah hendak memberi hadiah kpd Raja Najasyi sebuah pakaian berenda & beberapa botol minyak kasturi, namun aku mengetahui ternyata Raja Najasyi telah meninggal dunia & aku mengagak hadiah itu akan di kembalikan.Jika hadiah itu memang di kembalikan kepadaku, aku akan memberikanya kepadamu."

Dia ( Ummu Kaltsum ) berkata,"Ternyata keadaan Raja Najasyi seperti yg di sabdakan Rasulullah s.a.w & hadiah tersebut di kembalikan kpd Baginda, lalu Baginda memberikanyya kepada masing-masing isterinya satu botol minyak kasturi, sedang sisa minyak kasturi & pakaian tersebut Baginda berikan kpd Ummu Salamah." ( Hadis Riwayat Ahmad )

Segera menemui isteri apabila tergoda
Dari Jabir, sesungguhnya Nabi s.a.w pernah melihat wanita, lalu Baginda masuk ke tempat kediaman Zainab, utk melepaskan keinginan Baginda kepadanya, lalu keluar & bersabda, "Wanita kalau menghadap, ia menghadap dalam rupa syaitan..... ..apabila seseorang di antara kamu melihat wanita yg menarik, hendaklah ia mendatangi isterinya krn pd diri isterinya ada hal yg sama dgn yg ada pd wanita itu." ( Hadis Riwayat Tirmizi ).

Begitu indahnya kemesraan Rasulullah s.a.w kpd para isteri Baginda, memberikan gambaran betapa Islam sgt mementingkan sikap kerana sikap & perbuatan baik cara yg paling efektif menyatakan rasa cinta, kasih & sayang antara suami & isteri. Inilah teladan yg perlu di contoh.

Hukum mencela, mengolok-ngolok dan ghibah dalam islam

Dikutip dari

Halal dan Haram dalam IslamOleh Syekh Muhammad Yusuf QardhawiAlih bahasa: H. Mu'ammal HamidyPenerbit: PT. Bina Ilmu, 1993

Baca seluruhnya di http://media.isnet.org/islam/Qardhawi/Halal/4042.html

Mendamaikan Persengketaan
Kalau cuaca pertengkaran itu telah cerah kembali sesuai dengan keharusan bersaudara, maka bagi masyarakat Islam mempunyai kewajiban lain. Sebab sepanjang pengertian masyarakat Islam yaitu suatu masyarakat yang saling saling membantu dan saling menolong. Oleh karena itu tidak boleh sementara orang melihat saudaranya bertengkar dan saling membunuh, kemudian dia berdiri sebagai penonton, dan membiarkan api bertambah menyala dan kebakaran makin meluas. Bahkan setiap orang yang arif dan bijaksana serta ada kemampuan, harus terjun ke gelanggang guna mendamaikan persengketaan itu dengan niat semata-mata mencari kebenaran dan jauh dari pengaruh hawa nafsu. Seperti apa yang difirmankan Allah:

"... maka adakanlah perdamaian di antara saudara-saudaramu, dan takutlah kepada Allah agar kamu mendapat rahmat." (al-Hujurat: 10)
Dalam salah satu hadisnya Rasulullah s.a.w. pernah menjelaskan tentang keutamaan mendamaikan ini, serta bahayanya pertentangan dan perpisahan. Sabda Rasulullah s.a.w.:

"Maukah kamu saya tunjukkan suatu perbuatan yang lebih utama daripada tingkatan keutamaan sembahyang, puasa dan sedekah? Mereka menjawab: Baiklah ya Rasulullah! Maka bersabdalah Rasulullah s.a.w.: yaitu mendamaikan persengketaan yang sedang terjadi; sebab kerusakan karena persengketaan berarti menggundul, saya tidak mengatakan menggundul rambut, tetapi menggundul agama." (Riwayat Tarmizi dan lain-lain)

Jangan Ada Suatu Golongan Memperolokkan Golongan Lain
Dalam ayat-ayat yang telah kami sebutkan terdahulu terdapat sejumlah hal yang dilarang oleh Allah, demi melindungi persaudaraan dan kehormatan manusia.

Larangan pertama. tentang memperolokkan orang lain. Oleh karena itu tidak halal seorang muslim yang mengenal Allah dan mengharapkan hidup bahagia di akhirat kelak, memperolokkan orang lain, atau menjadikan sementara orang sebagai objek permainan dan perolokannya. Sebab dalam hal ini ada unsur kesombongan yang tersembunyi dan penghinaan kepada orang lain, serta menunjukkan suatu kebodohannya tentang neraca kebajikan di sisi Allah. Justru itu Allah mengatakan: "Jangan ada suatu kaum memperolokkan kaum lain, sebab barangkali mereka yang diperolokkan itu lebih baik daripada mereka yang memperolokkan; dan jangan pula perempuan memperolokkan perempuan lain, sebab barangkali mereka yang diperolokkan itu lebih baik daripada mereka yang memperolokkan."

Yang dinamakan baik dalam pandangan Allah, yaitu: iman, ikhlas dan mengadakan kontak yang baik dengan Allah. Bukan dinilai dari rupa, badan, pangkat dan kekayaan.

Dalam hadisnya Rasulullah s.a.w. mengatakan:

"Sesungguhnya Allah tidak melihat rupa kamu dan kekayaan kamu, tetapi Allah melihat hati kamu dan amal kamu." (Riwayat Muslim)
Bolehkah seorang laki-laki atau perempuan diperolokkan karena suatu cacat di badannya, perangainya atau karena kemiskinannya?

Dalam sebuah riwayat diceriterakan, bahwa Ibnu Mas'ud pernah membuka betisnya dan nampak kecil sekali. Maka tertawalah sebagian orang. Lantas Rasulullah s.a.w. bersabda:

"Apakah kamu mentertawakan kecilnya betis Ibnu Mas'ud, demi Allah yang diriku dalam kekuasaanNya: bahwa kedua betisnya itu timbangannya lebih berat daripada gunung Uhud." (Riwayat Thayalisi dan Ahmad)
Al-Quran juga menghikayatkan tentang orang-orang musyrik yang memperolok orang-orang mu'min, lebih-lebih mereka yang lemah --seperti Bilal dan 'Amman-- kelak di hari kiamat, neraca menjadi terbalik, yang mengolok-olok menjadi yang diolok-olok dan ditertawakan,

Firman Allah:

"Sesungguhnya orang-orang yang durhaka itu mentertawakan orang-orang yang beriman. Dan apabila mereka melalui mereka, mereka berlirik-lirikan. Dan apabila mereka kembali kepada keluarganya, mereka kembali dengan suka cita. Dan apabila mereka melihat mereka itu, mereka berkata: 'Sungguh mereka itu orang-orang yang sesat.' Padahal mereka itu tidak diutus untuk menjadi pengawal atas mereka. Oleh karena itu pada hari ini orang-orang mu'min akan mentertawakan orang-orang kafir itu." (al-Muthaffifin 29-34)
Ayat ini31 dengan tegas dan jelas menyebutkan dilarangnya perempuan mengolok-olok orang lain, padahal perempuan sudah tercakup dalam kandungan kata kaum. Ini menunjukkan, bahwa pengolok-olokan sementara perempuan terhadap yang lain, termasuk hal yang biasa terjadi di kalangan mereka.

Jangan Mencela Diri-Diri Kamu
Larangan kedua: Tentang lumzun, yang menurut arti lughawi berarti: al-wakhzu (tusukan) dan ath-tha'nu (tikaman). Sedang lumzun yang dimaksud di sini ialah: 'aib (cacat). Jadi seolah-olah orang yang mencela orang lain, berarti menusuk orang tersebut dengan ketajaman pedangnya, atau menikam dengan hujung tombaknya.

Penafsiran ini tepat sekali. Bahkan kadang-kadang tikaman lidah justru lebih hebat. Seperti kata seorang penyair:

Luka karena tombak masih dapat diobati
Tetapi luka karena lidah berat untuk diperbaiki.
Bentuk larangan dalam ayat ini mempunyai suatu isyarat yang indah sekali.
Ayat tersebut mengatakan: laa talmizu anfusakum (jangan kamu mencela diri-diri kamu). Ini tidak berarti satu sama lain saling cela-mencela. Tetapi al-Quran menuturkan dengan jama'atul mu'minin, yang seolah-olah mereka itu satu tubuh. Sebab mereka itu secara keseluruhannya saling membantu dan menolong. Jadi barangsiapa mencela saudaranya, berarti sama dengan mencela dirinya sendiri. Karena dia itu dari dan untuk saudaranya.

Jangan Memberi Gelar dengan Gelar-Gelar yang Tidak Baik
Ketiga: Termasuk mencela yang diharamkan, ialah: memberi gelar dengan beberapa gelar yang tidak baik, yaitu suatu panggilan yang tidak layak dan tidak menyenangkan yang membawa kepada suatu bentuk penghinaan dan celaan.

Tidak layak seorang manusia berbuat jahat kepada kawannya. Dipanggilnya kawannya itu dengan gelar yang tidak menyenangkan bahkan menjengkelkan. Ini bisa menyebabkan berubahnya hati dan permusuhan sesama kawan serta menghilangkan jiwa kesopanan dan perasaan yang tinggi.

Su'uzh-Zhan (Berburuk Sangka)
Keempat: Islam menghendaki untuk menegakkan masyarakatnya dengan penuh kejernihan hati dan rasa percaya yang timbal balik; bukan penuh ragu dan bimbang, menuduh dan bersangka-sangka,

Untuk itu, maka datanglah ayat al-Quran membawakan keempat sikap yang diharamkan ini, demi melindungi kehormatan orang lain. Maka berfirmanlah Allah:

"Hai orang-orang yang beriman! Jauhilah banyak menyangka, karena sesungguhnya sebagian sangkaan itu berdosa." (al-Hujurat: 12)
Sangkaan yang berdosa, yaitu sangkaan yang buruk.

Oleh karena itu tidak halal seorang muslim berburuk sangka terhadap saudaranya, tanpa suatu alasan dan bukti yang jelas. Sebab manusia secara umum pada asalnya bersih. Oleh karena itu prasangka-prasangka tidak layak diketengahkan dalam arena kebersihan ini justru untuk menuduh. Sabda Nabi:

"Hati-hatilah kamu terhadap prasangka, karena sesungguhnya prasangka itu sedusta-dusta omongan." (Riwayat Bukhari)
Manusia karena kelemahan sifat kemanusiaannya, tidak dapat menerima prasangka dan tuduhan oleh sebagian manusia, lebih-lebih terhadap orang-orang yang tidak ada hubungan baik.

Oleh karena itu sikap yang harus ditempuh, dia harus tidak menerima tuduhan itu dan berjalan mengikuti suara nafsu tersebut.

Inilah makna hadis Nabi yang mengatakan:

"Kalau kamu akan menyangka, maka jangan kamu nyatakan." (Riwayat Thabarani)

Tajassus (Memata-matai)
Kelima: Tidak adanya kepercayaan terhadap orang lain, menyebabkan seseorang untuk melakukan perbuatan batin yang disebut su'uzh-zhan dan melakukan perbuatan badan yang berbentuk tajassus. Sedang Islam bertujuan menegakkan masyarakatnya dalam situasi bersih lahir dan batin. Oleh karena itu larangan bertajassus ini dibarengi dengan larangan su'uzh-zhan (berburuk sangka). Dan banyak sekali su'uzh-zhan ini terjadi karena adanya tajassus.

Setiap manusia mempunyai kehormatan diri yang tidak boleh dinodai dengan tajassus dan diselidiki cacat-cacatnya, sekalipun dia berbuat dosa, selama dilakukan dengan bersembunyi.

Abul Haitsam sekretaris Uqbah bin 'Amir --salah seorang sahabat Nabi-- berkata: saya pernah berkata kepada Uqbah: saya mempunyai tetangga yang suka minum arak dan akan saya panggilkan polisi untuk menangkapnya. Maka kata Uqbah: Jangan! Tetapi nasehatilah mereka itu dan peringatkanlah. Abul Haitsam menjawab: Sudah saya larang tetapi mereka tidak mau berhenti, dan tetap akan saya panggilkan polisi untuk menangkapnya. Uqbah berkata: Celaka kamu! Jangan! Sebab saya pernah mendengar Rasulullah s.a.w. berkata:

"Barangsiapa menutupi suatu cacat, maka seolah-olah ia telah menghidupkan anak yang ditanam hidup-hidup dalam kuburnya." (Riwayat Abu Daud, Nasa'i, Ibnu Hibban)
Rasulullah s.a.w. menilai, bahwa menyelidiki cacat orang lain itu termasuk perbuatan orang munafik yang mengatakan beriman dengan lidahnya tetapi hatinya membenci. Kelak mereka akan dibebani dosa yang berat di hadapan Allah.

Dalam hadis Nabi yang diriwayatkan dari Ibnu Umar ia berkata: Rasulullah s.a.w, pernah naik mimbar kemudian menyeru dengan suara yang keras:

"Hai semua orang yang telah menyatakan beriman dengan lidahnya tetapi iman itu belum sampai ke dalam hatinya! Janganlah kamu menyakiti orang-orang Islam dan jangan kamu menyelidiki cacat-cacat mereka. Sebab barangsiapa menyelidiki cacat saudara muslim, maka Allah pun akan menyelidiki cacatnya sendiri; dan barangsiapa yang oleh Allah diselidiki cacatnya, maka Ia akan nampakkan kendatipun dalam perjalanan yang jauh." (Riwayat Tarmizi dan Ibnu Majah)
Maka demi melindungi kehormatan orang lain, Rasulullah s.a.w. mengharamkan dengan keras seseorang mengintip rumah orang lain tanpa izin; dan ia membenarkan pemilik rumah untuk melukainya. Seperti sabda Nabi:

"Barangsiapa mengintip rumah suatu kaum tanpa izin mereka, maka halal buat mereka untuk menusuk matanya." (Riwayat Bukhari dan Muslim)
Diharamkan juga mendengar-dengarkan omongan mereka tanpa sepengetahuan dan perkenannya. Sabda Nabi:

"Barangsiapa mendengar-dengarkan omongan suatu kaum; sedang mereka itu tidak suka, maka kelak di hari kiamat kedua telinganya akan dituangi cairan timah." (Riwayat Bukhari)
Al-Quran mewajibkan kepada setiap muslim yang berkunjung ke rumah kawan, supaya jangan masuk lebih dahulu, sehingga ia minta izin dan memberi salam kepada penghuninya.

Firman Allah:

"Hai orang-orang yang beriman! Jangan kamu masuk rumah selain rumah-rumah kamu sendiri, sehingga kamu minta izin lebih dahulu dan memberi salam kepada pemiliknya. Yang demikian itu lebih baik bagi kamu, supaya kamu ingat. Maka jika kamu tidak menjumpai seorang pun dalam rumah itu, maka jangan kamu masuk, sehingga kamu diberi izin. Dan jika dikatakan kepadamu: kembalilah! Maka kembalilah kamu. Yang demikian itu lebih bersih buat kamu, dan Allah Maha Menge tahui apa saja yang kamu kerjakan." (an-Nur: 27-28)
Di dalam hadis Nabi, juga dikatakan:

"Barangsiapa membuka tabir kemudian dia masukkan pandangannya sebelum diizinkan, maka sungguh dia telah melanggar suatu hukum yang tidak halal baginya untuk dikerjakan." (Riwayat Ahmad dan Tarmizi)
Nas-nas larangan tentang tajassus dan menyelidiki cacat orang lain ini meliputi hakim dan yang terhukum, seperti yang diterangkan dalam hadis yang diriwayatkan oleh Mu'awiyah dari Rasulullah s.a.w. ia bersabda:

"Sesungguhnya kamu jika menyelidiki carat orang lain, berarti kamu telah merusak mereka atau setidak-tidaknya hampir- merusak mereka itu." (Riwayat Abu Daud dan ibnu Hibban)
Abu Umamah meriwayatkan dari Rasulullah s.a.w., ia bersabda:

"Sesungguhnya seorang kepala apabila mencari keraguraguan terhadap orang lain, maka ia telah merusak mereka." (Riwayat Abu Daud)

Ghibah (Mengumpat)

Keenam: Kita dilarang ghibah (mengumpat). Seperti firman Allah:
"Dan jangan sebagian kamu mengumpat sebagiannya." (al-Hujurat: 12)

Rasulullah s.a.w. berkehendak akan mempertajam pengertian ayat tersebut kepada sahabat-sahabatnya yang dimulai dengan cara tanya-jawab, sebagaimana tersebut di bawah ini:
"Bertanyalah Nabi kepada mereka: Tahukah kamu apakah yang disebut ghibah itu? Mereka menjawab: Allah dan RasulNya yang lebih tahu. Maka jawab Nabi, yaitu: Kamu membicarakan saudaramu tentang sesuatu yang ia tidak menyukainya. Kemudian Nabi ditanya: Bagaimana jika pada saudaraku itu terdapat apa yang saya katakan tadi? Rasulullah s.a.w. menjawab: Jika padanya terdapat apa yang kamu bicarakan itu, maka berarti kamu mengumpat dia, dan jika tidak seperti apa yang kamu bicarakan itu, maka berarti kamu telah menuduh dia." (Riwayat Muslim, Abu Daud, Tarmizi dan Nasa'i)

Manusia tidak suka kalau bentuknya, perangainya, nasabnya dan ciri-cirinya itu dibicarakan. Seperti tersebut dalam hadis berikut ini:
"Dari Aisyah ia berkata: saya pernah berkata kepada Nabi: kiranya engkau cukup (puas) dengan Shafiyah begini dan begini, yakni dia itu pendek, maka jawab Nabi: Sungguh engkau telah berkata suatu perkataan yang andaikata engkau campur dengan air laut niscaya akan bercampur." (Riwayat Abu Daud, Tarmizi dan Baihaqi)

Ghibah adalah keinginan untuk menghancurkan orang, suatu keinginan untuk menodai harga diri, kemuliaan dan kehormatan orang lain, sedang mereka itu tidak ada di hadapannya. Ini menunjukkan kelicikannya, sebab sama dengan menusuk dari belakang. Sikap semacam ini salah satu bentuk daripada penghancuran. Sebab pengumpatan ini berarti melawan orang yang tidak berdaya.

Ghibah disebut juga suatu ajakan merusak, sebab sedikit sekali orang yang lidahnya dapat selamat dari cela dan cerca.
Oleh karena itu tidak mengherankan, apabila al-Quran melukiskannya dalam bentuk tersendiri yang cukup dapat menggetarkan hati dan menumbuhkan perasaan.
Firman Allah:
"Dan jangan sebagian kamu mengumpat sebagiannya; apakah salah seorang di antara kamu suka makan daging bangkai saudaranya padahal mereka tidak menyukainya?!" (al-Hujurat: 12)
Setiap manusia pasti tidak suka makan daging manusia.
Maka bagaimana lagi kalau daging saudaranya? Dan bagaimana lagi kalau daging itu telah menjadi bangkai?

Nabi memperoleh pelukisan al-Quran ini ke dalam fikiran dan mendasar di dalam hati setiap ada kesempatan untuk itu.
Ibnu Mas'ud pernah berkata:
"Kami pernah berada di tempat Nabi s.a.w., tiba-tiba ada seorang laki-laki berdiri meninggalkan majlis, kemudian ada seorang laki-laki lain mengumpatnya sesudah dia tidak ada, maka kata Nabi kepada laki-laki ini: Berselilitlah kamu! Orang tersebut bertanya: Mengapa saya harus berselilit sedangkan saya tidak makan daging? Maka kata Nabi: Sesungguhnya engkau telah makan daging saudaramu." (Riwayat Thabarani dan rawi-rawinya rawi-rawi Bukhari)

Dan diriwayatkan pula oleh Jabir, ia berkata:
"Kami pernah di tempat Nabi s.a.w. kemudian menghembuslah angin berbau busuk. Lalu bertanyalah Nabi: Tahukah kamu angin apa ini? Ini adalah angin (bau) nya orang-orang yang mengumpat arang-orang mu'min." (Riwayat Ahmad dan rawi-rawinya kepercayaan)

istri shalehah

Assalamu'alaikum,,,,


Usia istri Yaqin masih sangat muda, sekitar 19 tahun. Sedangkan usia Yaqin waktu itu sekitar 23 tahun. Tetapi mereka sudah berkomitmen untuk menikah.

Istrinya Yaqin cantik, putih, murah senyum dan tutur katanya halus. Tetapi kecantikannya tertutup sangat rapi. Dia juga hafal Al-Qur’an di usia yang relatif sangat muda , Subhanallah…

Sejak awal menikah, ketika memasuki bulan kedelapan di usia pernikahan mereka, istrinya sering muntah-muntah dan pusing silih berganti… Awalnya mereka mengira “morning sickness” karena waktu itu istrinya hamil muda.

Akan tetapi, selama hamil bahkan setelah melahirkanpun istrinya masih sering pusing dan muntah-muntah. Ternyata itu akibat dari penyakit ginjal yang dideritanya.

Satu bulan terakhir ini, ternyata penyakit yang diderita istrinya semakin parah..

Yaqin bilang, kalau istrinya harus menjalani rawat inap akibat sakit yang dideritanya. Dia juga menyampaikan bahwa kondisi istrinya semakin kurus, bahkan berat badannya hanya 27 KG. Karena harus cuci darah setiap 2 hari sekali dengan biaya jutaan rupiah untuk sekali cuci darah.

Namun Yaqin tak peduli berapapun biayanya, yang terpenting istrinya bisa sembuh.

Pertengahan bulan Ramadhan, mereka masih di rumah sakit. Karena, selain penyakit ginjal, istrinya juga mengidap kolesterol. Setelah kolesterolnya diobati, Alhamdulillah sembuh. Namun, penyakit lain muncul yaitu jantung. Diobati lagi, sembuh… Ternyata ada masalah dengan paru-parunya. Diobati lagi, Alhamdulillah sembuh.



oOo

suatu ketika , Istrinya sempat merasakan ada yang aneh dengan matanya. “Bi, ada apa dengan pandangan Ummi?? Ummi tidak dapat melihat dengan jelas.” Mereka memang saling memanggil dengan “Ummy” dan ” Abi” . sebagai panggilan mesra. “kenapa Mi ?” Yaqin agak panik “Semua terlihat kabur.” Dalam waktu yang hampir bersamaan, darah tinggi juga menghampiri dirinya… Subhanallah, sungguh dia sangat sabar walau banyak penyakit dideritanya…

Selang beberapa hari, Alhamdulillah istri Yaqin sudah membaik dan diperbolehkan pulang.

Memasuki akhir Ramadhan, tiba-tiba saja istrinya merasakan sakit yang luar biasa di bagian perutnya, sangat sakiiit. Sampai-sampai dia tidak kuat lagi untuk melangkah dan hanya tergeletak di paving depan rumahnya.



oOo

“Bi, tolong antarkan Ummi ke rumah sakit ya..” pintanya sambil memegang perutnya…

Yaqin mengeluh karena ada tugas kantor yang harus diserahkan esok harinya sesuai deadline. Akhirnya Yaqin mengalah. Tidak tega rasanya melihat penderitaan yang dialami istrinya selama ini.

Sampai di rumah sakit, ternyata dokter mengharuskan untuk rawat inap lagi. Tanpa pikir panjang Yaqin langsung mengiyakan permintaan dokter.


“Bi, Ummi ingin sekali baca Al-Qur’an, tapi penglihatan Ummi masih kabur. Ummi takut hafalan Ummi hilang.”

“Orang sakit itu berat penderitaannya Bi. Disamping menahan sakit, dia juga akan selalu digoda oleh syaitan. Syaitan akan berusaha sekuat tenaga agar orang yang sakit melupakan Allah. Makanya Ummi ingin sekali baca Al-Qur’an agar selalu ingat Allah.



Yaqin menginstal ayat-ayat Al-Qur’an ke dalam sebuah handphone. Dia terharu melihat istrinya senang dan bisa mengulang hafalannya lagi, bahkan sampai tertidur. Dan itu dilakukan setiap hari.

“Bi, tadi malam Ummi mimpi. Ummi duduk disebuah telaga, lalu ada yang memberi Ummi minum. Rasanya enaaak sekali, dan tak pernah Ummi rasakan minuman seenak itu. Sampai sekarangpun, nikmatnya minuman itu masih Ummi rasakan”

“Itu tandanya Ummi akan segera sembuh.” Yaqin menghibur dirinya sendiri, karena terus terang dia sangat takut kehilangan istri yang sangat dicintainya itu.

Yaqin mencoba menghibur istrinya. “Mi… Ummi mau tak belikan baju baru ya?? Mau tak belikan dua atau tiga?? Buat dipakai lebaran.”

“Nggak usah, Bi. Ummi nggak ikut lebaran kok” jawabnya singkat. Yaqin mengira istrinya marah karena sudah hampir lebaran kok baru nawarin baju sekarang.



“Mi, maaf. Bukannya Abi nggak mau belikan baju. Tapi Ummi tahu sendiri kan, dari kemarin-kemarin Abi sibuk merawat Ummi.”



“Ummi nggak marah kok, Bi. Cuma Ummi nggak ikut lebaran. Nggak apa-apa kok Bi.”

”Oh iya Mi, Abi beli obat untuk Ummi dulu ya…??” Setelah cukup lama dalam antrian yang lumayan panjang, tiba-tiba dia ingin menjenguk istrinya yang terbaring sendirian. Langsung dia menuju ruangan istrinya tanpa menghiraukan obat yang sudah dibelinya.



oOo

Tapi betapa terkejutnya dia ketika kembali . Banyak perawat dan dokter yang mengelilingi istrinya.


“Ada apa dengan istriku??.” tanyanya setengah membentak. “Ini pak, infusnya tidak bisa masuk meskipun sudah saya coba berkali-kali.” jawab perawat yang mengurusnya.


Akhirnya, tidak ada cara lain selain memasukkan infus lewat salah satu kakinya. Alat bantu pernafasanpun langsung dipasang di mulutnya.

Setelah perawat-perawat itu pergi, Yaqin melihat air mata mengalir dari mata istrinya yang terbaring lemah tak berdaya, tanpa terdengar satu patah katapun dari bibirnya.



“Bi, kalau Ummi meninggal, apa Abi akan mendoakan Ummi?” “Pasti Mi… Pasti Abi mendoakan yang terbaik untuk Ummi.” Hatinya seakan berkecamuk. “Doanya yang banyak ya Bi” “Pasti Ummi” “Jaga dan rawat anak kita dengan baik.”



Tiba-tiba tubuh istrinya mulai lemah, semakin lama semakin lemah. Yaqin membisikkan sesuatu di telinganya, membimbing istrinya menyebut nama Allah. Lalu dia lihat kaki istrinya bergerak lemah, lalu berhenti. Lalu perut istrinya bergerak, lalu berhenti. Kemudian dadanya bergerak, lalu berhenti. Lehernya bergerak, lalu berhenti. Kemudian matanya…. Dia peluk tubuh istrinya, dia mencoba untuk tetap tegar. Tapi beberapa menit kemudian air matanya tak mampu ia bendung lagi…



Setelah itu, Yaqin langsung menyerahkan semua urusan jenazah istrinya ke perawat. Karena dia sibuk mengurus administrasi dan ambulan. Waktu itu dia hanya sendiri, kedua orang tuanya pulang karena sudah beberapa hari meninggalkan cucunya di rumah. Setelah semuanya selesai, dia kembali ke kamar menemui perawat yang mengurus jenazah istrinya.



“Pak, ini jenazah baik.” kata perawat itu. Dengan penasaran dia balik bertanya. “Dari mana ibu tahu???” “Tadi kami semua bingung siapa yang memakai minyak wangi di ruangan ini?? Setelah kami cari-cari ternyata bau wangi itu berasal dari jenazah istri bapak ini.” “Subhanalloh…”



Tahukah sahabatku,… Apa yang dialami oleh istri Yaqin saat itu? Tahukah sahabatku, dengan siapa ia berhadapan? Kejadian ini mengingatkan pada suatu hadits



“Sesungguhnya bila seorang yang beriman hendak meninggal dunia dan memasuki kehidupan akhirat, ia didatangi oleh segerombol malaikat dari langit. Wajah mereka putih bercahaya bak matahari. Mereka membawa kain kafan dan wewangian dari surga. Selanjutnya mereka akan duduk sejauh mata memandang dari orang tersebut. Pada saat itulah Malaikat Maut ‘alaihissalam menghampirinya dan duduk didekat kepalanya. Setibanya Malaikat Maut, ia segera berkata: “Wahai jiwa yang baik, bergegas keluarlah dari ragamu menuju kepada ampunan dan keridhaan Allah”. Segera ruh orang mukmin itu keluar dengan begitu mudah dengan mengalir bagaikan air yang mengalir dari mulut guci. Begitu ruhnya telah keluar, segera Malaikat maut menyambutnya. Dan bila ruhnya telah berada di tangan Malaikat Maut, para malaikat yang telah terlebih dahulu duduk sejauh mata memandang tidak membiarkanya sekejap pun berada di tangan Malaikat Maut. Para malaikat segera mengambil ruh orang mukmin itu dan membungkusnya dengan kain kafan dan wewangian yang telah mereka bawa dari surga. Dari wewangian ini akan tercium semerbak bau harum, bagaikan bau minyak misik yang paling harum yang belum pernah ada di dunia. Selanjutnya para malaikat akan membawa ruhnya itu naik ke langit. Tidaklah para malaikat itu melintasi segerombolan malaikat lainnya, melainkan mereka akan bertanya: “Ruh siapakah ini, begitu harum.” Malaikat pembawa ruh itupun menjawab: Ini adalah arwah Fulan bin Fulan (disebut dengan namanya yang terbaik yang dahulu semasa hidup di dunia ia pernah dipanggil dengannya).” (HR Imam Ahmad, dan Ibnu Majah). oOo



“Sungguh sangat singkat kebersamaan kami di dunia ini , akan tetapi sangat banyak bekal yang dia bawa pulang. Biarlah dia bahagia di sana” Air matapun tak terasa mengalir deras dari pipi Yaqin.




Mudah-muahan dapat menjadi pelajaran untuk kita semua, terutama kita yg sudah berumah tangga yg mana pentingnya arti dari saling pengertian....:)

Wassalam,,,,
Abi' Yudi 20 Maret jam 22:02