Sabtu, 29 Januari 2011

Belajar Kebaikan Dari Ketidakbaikan Orang Lain

BISMILLAAHIRRAHMAANIRRAHIIM

“Kehidupan Yang Damai Selalu Akan Mendapat Cobaan Dan Ujian Dari Sikap Tidak Baik Orang Lain. Tetapi, Jika Anda Memiliki Keteguhan Hati Untuk Berpikir Positif Dan Belajar Hal-Hal Baik Dari Ketidakbaikan Orang Lain Tersebut, Anda Pasti Dapat Menjalani Kehidupan Yang Lebih Damai.”

Hal terburuk dalam hidup ini adalah membicarakan keburukan orang lain. Sebab, saat Anda membicarakan keburukan orang lain, saat itu juga Anda telah mengundang kekuatan negatif masuk ke dalam pikiran Anda, saat itu juga Anda telah membiarkan gerbang perasaan Anda terbuka untuk dimasuki dan diisi oleh kekuatan emosi negatif. Dan hasilnya, Anda tidak akan pernah merasa damai, nyaman, apalagi bahagia.

Benar! Membicarakan ketidakbaikan orang lain hanya akan membuat diri Anda tidak bahagia. Membicarakan ketidakbaikan orang lain akan menambah stres, akan mengurangi rasa bahagia Anda secara tanpa Anda sadari.

Maukah Anda menjadi pribadi yang tidak bahagia? Saya yakin semua orang menginginkan hidup dalam kebahagiaan total.

Jika Anda mengharapkan kehidupan yang bahagia, Anda harus memulainya dari hal-hal kecil. Misalnya, tidak lagi memikirkan apalagi membicarakan ketidakbaikan orang lain. Mulai hari ini belajarlah untuk menjadi pribadi yang melihat setiap hal dan setiap orang dari pikiran positif, dan dari perasaan baik Anda.

Sikap positif, pikiran positif, dan perasaan positif Anda dapat menciptakan kehidupan yang lebih bahagia, lebih damai, lebih ceria, lebih bersemangat, dan lebih bermanfaat buat kehidupan yang indah ini.

Baik dan buruknya kehidupan ini ada di dalam pikiran dan perasaan. Ketika Anda merasakan hal-hal buruk di dalam kehidupan Anda, maka sesungguhnya hal-hal buruk itu keluar dari persepsi Anda, dari pikiran-pikiran negatif Anda terhadap realitas kehidupan.

Sikap baik Anda kepada orang lain; perasangka baik Anda kepada kehidupan; ketulusan hati Anda untuk menjalani setiap ujian kehidupan; kesabaran Anda dalam melihat perilaku dan karakter tak terpuji; dan kecerdasan Anda untuk memahami kebesaran Tuhan melalui keanekaragaman warna kehidupannya, dapat membantu Anda untuk menjadi pribadi positif yang melihat semua aspek kehidupan dari sisi-sisi kebaikannya.


SEMOGA BERMANFAAT,, BELAJAR UTK MEREFLEKSIKAN DIRI UNTUK MENERANGI HATI...^__^

Keteladanan Rasulullah pada periode madinah

A. Sejarah Da’wah Rasulullah Priode Madinah
Dakwah Rasulullah yang dilakukan si Mekkah baik secara sembunyi-sembunyi maupun terang-terangan berlangsung selama 13 tahun. Rintangan makin lama makin bertambah karena itu Allah Menyediakan Tempat yang subur untuk da’wah yaitu Madinah. Disinilah membangun umat untuk dijadikan duta keseluruh pelosok dunia
Beberapa Peristiwa Penting tentang Hijrah Nabi Muhammad SAW ke Madinah
Pertama
Tersebarnya berita tentang masuk Islamnya sekelompok penduduk Yatsrib (Madinah), membuat orang-orang kafir Quraisy semakin meningkatkan tekanan terhadap orang-orang Mukmin di Makkah.
Lalu Nabi saw. memerintahkan kaum Mukminin agar hijrah ke kota Madinah. Para sahabat segera berangkat menuju Madinah secara diam-diam, agar tidak dihadang oleh musuh. Namun Umar bin Khattab justru mengumumkan terlebih dahulu rencananya untuk berangkat ke pengungsian kepada orang-orang kafir Makkah. Ia berseru, “Siapa di antara kalian yang bersedia berpisah dengan ibunya, silakan hadang aku besok di lembah anu, besuk pagi saya akan hijrah.” Tidak seorang pun berani menghadang Umar.
Kedua
Setelah mengetahui kaum Muslimin yang hijrah ke Madinah itu disambut baik dan mendapat penghormatan yang memuaskan dari penduduk Yastrib, bermusyawarahlah kaum kafir Quraisy di Darun Nadwah. Mereka merumuskan cara yang diambil untuk membunuh Rasululah saw. yang diketahui belum berangkat bersama rombongan para sahabat. Rapat memutuskan untuk mengumpulkan seorang algojo dari setiap kabilah guna membunuh Nabi saw. bersama-sama. Pertimbangannya ialah, keluarga besar Nabi (Bani Manaf) tidak akan berani berperang melawan semua suku yang telah mengu¬tus algojonya masing-masing. Kelak satu-satunya pilihan yang mungkin ambil oleh Bani Manaf ialah rela menerima diat (denda pembunuhan) atas terbunuhnya Nabi. Keputusan bersama ini segera dilaksanakan dan para algojo telah berkumpul di sekeliling rumah Nabi saw. Mereka mendapat instruksi: “Keluarkan Muhammad dari rumahnya dan langsung pengal tengkuknya dengan pedangmu!”
Ketiga
Pada malam pengepungan itu Nabi saw. tidak tidur. Kepada keponakannya, Ali r.a., beliau memerintahkan dua hal: pertama, agar tidur (berbaring) di tempat tidur Nabi dan, kedua, menyerahkan kembali semua harta titipan penduduk Makkah yang ada di tangan Rasulullah saw. kepada para pemiliknya.
Nabi keluar dari rumahnya tanpa diketahui oleh satu orang pun dari para algojo yang mengepung rumahnya sejak senja hari. Nabi saw. pergi menuju rumah Abu Bakar yang sudah menyiapkan dua tunggangan (kendaraan) lalu segera berangkat. Abu Bakar menyewa Abdullah bin Uraiqith Ad-Daily untuk menunjukkan jalan yang tidak biasa menuju Madinah.
Keempat
Rasulullah dan Abu Bakar berangkat pada hari Kamis tanggal 1 Rabi’ul Awwal tahun kelima puluh tiga dari kelahiran Nabi saw. Hanya Ali dan keluarga Abu Bakar saja yang tahu keberangkatan Nabi saw. dan Abu Bakar malam itu menuju Yatsib. Sebelumnya dua anak Abu Bakar, Aisyah dan Asma, telah menyiapkan bekal secukupnya untuk perjalanan itu. Kemudian Nabi saw. ditemani Abu Bakar berangkat bersama penunjuk jalan menelusuri jalan Madinah-Yaman hingga sampai di Gua Tsur. Nabi dan Abu Bakar berhenti di situ dan penunjuk jalan disuruh kembali secepatniya guna menyampaikan pesan rahasia Abu Bakar kepada putranya, Abdullah.
Tiga malam lamanya Nabi saw. dan Abu Bakar bersembunyi di gua itu. Setiap malam mereka ditemani oleh Abdullah bin Abu Bakar yang bertindak sebagai pengamat situasi dan pemberi informasi.
Kelima
Lolosnya Nabi saw. dari kepungan yang ketat itu membuat kalangan Quraisy hiruk pikuk mencari. Jalan Makkah-Madinah dilacak. Tetapi mereka gagal menemukan Nabi saw. Kemudian mereka menelusuri jalan Yaman-Madinah. Mereka menduga Nabi pasti bersembunyi di Gua Tsur. Setibanya tim pelacak itu di sana, alangkah bingungnya mereka ketika melihat mulut gua itu tertutup jaring laba-laba dan sarang bunung. Itu pertanda tidak ada orang yang masuk ke dalam gua itu. Mereka tidak dapat melihat apa yang ada dalam gua, tetapi orang yang di dalamnya dapat melihat jelas rombongan yang berada di luar. Waktu itulah Abu Bakar merasa sangat khawatir akan keselamatan Nabi. Nabi berkata kepadanya, “Hai Abu Bakar, kita ini berdua dan Allah-lah yang ketiganya.”
Keenam
Kalangan kafir Quraisy mengumumkan kepada seluruh kabilah, “Siapa saja yang dapat menyerah¬kant Muhammad dan kawannya (Abu Bakar) kepada kami hidup atau mati, maka kepadanya akan diberikan hadiah yang bernilai besar.” Bangkitlah Suraqah bin Ja’syam mencari dan mengejar Nabi dengan harapan akan menjadi hartawan dalam waktu singkat.
Sungguhpun jarak antara Gua Tsur dengan rombongan Nabi sudah begitu jauh, namun Suraqah ternyata dapat menyusulnya. Tatkala sudah begitu dekat, tiba-tiba tersungkurlah kuda yang ditunggangi Suraqah, sementara pedang yang telah diayunkan ke arah Nabi tetap terhunus di tangannya. Tiga kali ia mengibaskan pedangnya ke arah tubuh Nabi, tetapi pada detik-detik itu pula kudanya tiga kali tersungkur sehingga tak terlaksanalah maksud jahatnya. Kemudian ia menyarungkan pedangnya dalam keadaan diliputi perasaan kagum dan yakin, dia benar-benar berhadapan dengan seorang Nabi yang menjadi Rasul Allah. Ia mohon kepada Nabi agar berkenan menolong mengangkat kudanya yang tak dapat bangun karena kakinya terperosok ke dalam pasir. Setelah ditolong oleh Nabi, ia meminta agar Nabi berjanji akan memberinya hadiah berupa gelang kebesaran raja-raja. Nabi menjawab, “Baiklah.”
Kemudian kembalilah Suraqah ke Makkah dengan berpura-pura tak menemukan seseorang dan tak pernah mengalami kejadian apa pun.
Ketujuh
Rasulullah dan Abu Bakar tiba di Madinah pada tanggal 12 Rabi’ul Awal. Kedatangan beliau telah dinanti-nantikan masyarakat Madinah. Pagi hari mereka berkerumun di jalanan, setelah tengah hari barulah mereka bubar. Begitulah penantian mereka beberapa hari sebelum kedatangan Nabi. Pada hari kedatangan Nabi dan Abu Bakar, masyarakat Madinah sudah menunggu berjubel di jalan yang akan dilalui Nabi lengkap dengan regu genderang. Mereka mengelu-elukan Nabi dan genderang pun gemuruh diselingi nyanyian yang sengaja digubah untuk keperluan penyambutan itu: “Bulan purnama telah muncul di tengah-tengah kita, dari celah-celah bebukitan. Wajiblah kita bersyukur, atas ajakannya kepada Allah. Wahai orang yang dibangkitkan untuk kami, kau datang membawa sesuatu yang ditaati.”
Kedelapan
Di tengah perjalanan menuju Madinah, Rasu¬lullah singgah di Quba’, sebuah desa yang terletak dua mil di selatan Madmnah. Di sana Beliau membangun sebuah Masjid dan merupakan Masjid pertama dalam sejarah Islam. Beliau singgah di sana selama empat hari untuk selanjutnya meneruskan perjalanan ke Madinah. Pada Jum’at pagi beliau berangkat dari Quba’ dan tiba di perkampungan Bani Salim bin Auf persis pada waktu shalat Jum’at. Lalu shalatlah beliau di sana. Inilah Jum’at pertama dalam Islam, dan karena itu khutbahnya pun merupakan khutbah yang petama.
Kemudian Nabi berangkat meninggalkan Bani Salim. Program pertama beliau sesampainya di Madinah ialah menentukan tempat di mana akan dibangun Masjid. Tempat itu ialah tempat di mana untanya berhenti setibanya di Madinah. Ternyata tanah yang dimaksud milik dua orang anak yatim. Untuk itu Nabi minta supaya keduanya sudi menjual tanah miliknya, namun mereka lebih suka menghadiahkannya. Tetapi beliau tetap ingin membayar harga tanah itu sebesar sepuluh dinar. Dengan senang hati Abu Bakar menyerahkan uang kepada mereka berdua.
Pembangunan Masjid segera dimulai dan seluruh kaum Muslimin ikut ambil bagman, sehingga berdiri sebuah Masjid berdinding bata, berkayu batang korma dan beratap daun korma.
Kesembilan
Kemudian Nabi mempersaudarakan antara orang-orang Muhajirin dengan Anshar. Setiap orang Anshar mengakui orang Muhajirin sebagai saudara¬nya sendiri, mempersilakannya tinggal di rumah¬nya dan memanfaatkan segala fasilitasnya yang ada di rumah bersangkutan
Kesepuluh
Selanjutnya Nabi saw. merumuskan piagam yang berlaku bagi seluruh kaum Muslimin dan orang-orang Yahudi. Piagam inilah yang oleh Ibnu Hisyam disebut sebagai undang-undang dasar negara dan pemerintahan Islam yang pertama. Isinya mencakup tentang perikemanusiaan, keadilan sosial, toleransi beragama, gotong royong untuk kebaikan masyarakat, dan lain-lain. Saripatinya adalah sebagai berikut:
• Kesatuan umat Islam, tanpa mengenal perbedaan.
• Persamaan hak dan kewajiban.
• Gotong royong dalam segala hal yang tidak termasuk kezaliman, dosa, dan permusuhan.
• Kompak dalam menentukan hubungan dengan orang-orang yang memusuhi umat.
• Membangun suatu masyarakat dalam suatu sistem yang sebaik-baiknya, selurusnya dan sekokoh-kokohnya.
• Melawan orang-orang yang memusuhi negara dan membangkang, tanpa boleh memberikan bantuan kepada mereka.
• Melindungi setiap orang yang ingin hidup berdampingan dengan kaum Muslimin dan tidak boleh berbuat zalim atau aniaya terhadapnya.
• Umat yang di luar Islam bebas melaksanakan agamanya. Mereka tidak boleh dipaksa masuk Islam dan tidak boleh diganggu harta bendanya.
• Umat yang di luar Islam harus ambil bagian dalam membiayai negara, sebagaimana umat Islam sendiri.
• Umat non Muslim harus membantu dan ikut memikul biaya negara dalam keadaan terancam.
• Umat yang di luar Islam, harus saling membantu dengan umat Islam dalam melindungi negara dan ancaman musuh.
• Negara melindungi semua warga negara, baik yang Muslim maupun bukan Muslim.
• Umat Islam dan bukan Islam tidak boleh melindungi musuh negara dan orang-orang yang membantu musuh negara itu.
• Apabila suatu perdamaian akan membawa kebaikan bagi masyarakat, maka semua warga negara baik Muslim maupun bukan Muslim, harus rela menerima perdamaian.
• Seorang warga negara tidak dapat dihukum karena kesalahan orang lain. Hukuman yang mengenai seseorang yang dimaksud, hanya boleh dikenakan kepada diri pelaku sendiri dan keluarganya.
• Warga negara bebas keluar masuk wilayah negara sejauh tidak merugikan negara.
• Setiap warga negara tidak boleh melindungi orang yang berbuat salah atau berbuat zalim.
• Ikatan sesama anggota masyarakat didasarkan atas prinsip tolong-menolong untuk kebaikan dan ketakwaan, tidak atas dosa dan permusuhan.
Dasar-dasar tersebut ditunjang oleh dua kekuatan. Kekuatan spiritual yang meliputi keimanan seluruh anggota masyarakat kepada Allah, keimanan akan pengawasan dan penlindungan-Nya bagi orang yang baik dan konsekuen, dan Kekuatan material yaitu kepemimpinan negara yang tercerminkan oleh Nabi Muhammad saw
A. Keteladanan Rasul dalam membina umat di Madinah
Setelah sampai di Madinah beliau mulai membangun umat dengan keteladanan, langkah awal ialah :
1. Mempersaudaraan kaum muhajirin dan Anshor
Dalam rangka memperkokoh daulah Islam di Madinah, Nabi Muhammad saw mempersaudarakan kaum muslimin yang satu dengan yang lainnya. Di samping maksud di atas. Juga dimaksudkan untuk menambah teguhnya persatuan umat Islam dan akrabnya hubungan Muhajirin dan Anshor. Yang dipersaudaraan oleh diberi contoh oleh Rasul dengan mengangkat tangan Ali bin Thalib dan menyatakan ”Ini saudaraku” setelah itu diikuti oleh masing- masing mereka memilih saudara angkatnya sendiri, sebagai berikut :
No Muhajirin Anshor
1 Abu Bakar Khrijah bin Zuhair
2 Umar bin Khatttab Itban bin Malik
3 Bilal bin Rabah Abu Ruwaihah
4 Amir bin Abdillah Sa’ad bin Muadz
5 Abdul Rahman bin Auf Sa’ad bin Rabi’
6 Zubair bin Awwam Salamah bin Salamah
7 Usman bin Affan Aus bin Tsabit
8 Thalhah bin Ubaidillah Ka’ab bin Malik
9 Abu Huzaifah bin Utbah Ubbah bin Bisyr
10 Ammar bin Yasir Huzaifah bin Al Yaman
2. Keperwiraan Rasulullah dalam memimpin perang
a. Perang Badar.
Keperwiraan berasal dafri kata ”perwira” artinya gagah berani. Keperwiraan berarti keberanian. Rasulullah dalam beberapa perang yang diikutinya, memeperlihatkan bahwa Rasulullah sebagai komandan perang yang gagah berani. Banyak contoh keperwiraan Rasulullah dalam peperangan melawan orang-orang kafir Quresy, seperti dalam perang Badar, Uhud dan Khandaq.
Perang Badar terjadi tanggal 17 Ramadhan tahun 2 Hijarah bertepatan 8 Januari 623 Masehi. Perang ini terjadi didekat sebuat sumur milik Badar, terletak antara Mekkah dan Madinah. Kaum muslimin berjumlah 314 orang sedangkan kafir Quresy 1000 orang yang lengkap dengan peralatannya. Sedangkan kaum muslimin dengan senjata seadanya.
Strategi Rasulullah dalam perang Badar, dengan menguasai penampungan air, hal itu sangat dibutuhkan kedua belah pihak. Sewaktu kedua pasukan saling berhadapan, maka tiba-tiba seorang kafir Quresy bernama Aswad bin As’ad . Ia Ingin menghancurkan kolam penampungan air yang dimiliki kaum muslimin tetapi hal ini dapat digagalkan oleh Hamzah bin Abdul Muthalib dan Aswad pun tewas dipukul dengan pedang.
Peperangan dimulai dengan perang tanding satu lawan satu dari pihak Quresy diwakili 3 orang yaitu : Utbah, Syaibah bin Rabiah dan Al Walid Utbah. Dari kaum Muslimin diwakili Ubaidah bin Harits, Ali bin Abi Thalib dan Hamzah bin Abdul Muthalib. Ketiga pahlawan Quresy ini mati terbunuh. Dilanjutkan dengan perang masal,dengan iman yang kuat Kaum Muslimin dapat memenangkan peperangan ini dengan pertolongan Allah.
b. Perang uhud.
Perang Uhud terjadi pada pertengahan bulan Sya’ban tahu ke tiga Hijrah bertepatan dengan bulan Januari tahun 625 Masehi. Peperangan terjadi di gunung Uhud, sebelah utara kota Madinah. Oleh karena itu peperangan ini dinamai Perang Uhud. Perang ini terjadi karena kaum Quresy ingin membalas kekalahan di Perang Badar sebelumnya.
Kaum muslimin berkuatan 700 orang sedangakan kaum kafir Quresy berkuatan 3000 orang. Dalam peperangan ini umat Islam dipimpin oleh Nabi Muhammad saw sedangan kaum Quresy dipimpin oleh Abu Sufyan bin Harb, yang didampingi isterinya Hindun penyair yang mempunyai suara yang bagus untuk memberi semangat dan menghibur pasukannya. Peperangan dimulai dengan perang tanding satu lawan satu dari kaum Muslimin diwakili oleh Ali bin Abi Thalib, Hamzah bin Abdul Muthalib, Sa,ad bin Abi Waqas dan Ashim bin Tsabit. Orang Quresy diwakili oleh Musafi bin Thalhah, Harits bin Thalhah, Kilab bin Thalhah dan Jallas bin Thalhah. Dalam perang tanding ini semua pahlawan Quresy mati terbunuh, setelah itu baru dilanjutkan dengan perang massal.
Pada mulanya kaum muslimin sudah menang dan kaum kafir meninggalkan hartanya, disebabkan kaum muslimin khususnya pasukan pemanah turun dari tempatnya untuk berbagi harta rampasan, pos kaum muslimin kosong, saat itu Khalid bin Walid pasukan kuda kaum Quresy mendapat kesempatan menerobos kaum muslimin kaum muslimin kucar kacir. Akhirnya kemenangan sudah ditangan sebelumnya sekarang menjadi sirna disebabkan oleh godaan dunia yaitu harta rampasan perang, kemenangan berpindah tangan kepada Kaum Kafir Quresy.
Sebab kekalahan perang ini ialah:
1). Tentara panah yang berjumlah 50 orang taat kepada Rasulullah.
2) Adanya kaum munafiq sebanyak 300 orang yang dipimpin oleh Abdullah bin Ubay yang mundur tidak mau berperang.
3) Terjadinya perbedaan pendapat antara kaum tua dan muda tentang tempat peperangan yang muda ingin di luar kota, sedangkan kaum tua ingin bertahan dalam kota Madinah.
c. Perang Khandaq.
Perang Khandaq atau Ahzah terjadi pada bulan syawal tahun 5 Hijrah, bertepatan dengan bulan Maret tahun 627 Masehi. Perang ini sebelah utara kota Madinah. Perang ini disebut khandaq (parit) karena kaum muslimin membuat parit pertahanan. Disebut ”perang ahzab” karena kaum Quresy bersekutu dengan penduduk lain yang berada sekitar kota Mekkah. Kaum muslimin berkekuatan sebanyak 3000 orang sedangakan kaum Quresy berkekutan 10000 orang .
Kaum muslimin dipinpin oleh Nabi Muhammad saw didampingi Ali bin Abi Tahalib, sedangkan kaum Quresy dipimpin oleh Abu Sufyan. Peperangan ini dimenangkan oleh kaum muslimin dengan cara bertahan di balik parit ayau khandaq. Parit ini merupakan ide seorang sahabat Rasul yang bernama Salman Al Farisi seorang sahabat yang berasal dari Bangsawan Persia yang mengembara mencari kebenaran.
3. Wafat Rasulullah
Menjelang wafat Rasulullah sewaktu sakitnya makin parah, Rasulullah meminta kepada Isteri-isterinya yang lain untuk dirawat di rumah Siti Aisyah binti Abu Bakar Ash Shiddiq, Yang memimpin sholat Jamaah pada saat itu Abu Bakar Ash Shiddiq, Keadaan itu membuat kaum muslimin cemas dan khawatir, kalau-kalau Nabi wafat. Sewaktu Nabi mengetahui kecemasan kaum muslimin beliau ingin menjumpai mereka. Dengan dipapah oleh Ali bin Abi Thalib Nabi bersabda:” Wahai manusia! Saya mendengar bahwa kamu sekalian merasa cemas kalau-kalau Nabimu meninggal dunia, pernahkah ada seorang Nabi yang hidup selamanya? Kalau ada, maka aku akan dapat pula hidup selamanya! Saya akan menemui Allah dan kamu akan menyusulku.
Rasulullah wafat pada tanggal 12 Rabiul Awal tahun ke 11 Hijrah, bertepatan dengan 8 Juni 632 Masehi, setelah mengalami sakit selama 13 hari dalam usia 63 tahun menurut perhitungan tahunHijrah. Beliau Meninggal di Rumah Siti Aisyah binti Abu Bakar dan di kuburkan disana, Diantara orang yang ikut memandikan beliau ialah : Abbas bin Abdul Muthalib, Ali bin Abi Thalib, Fadhal bin Abbas, Usamah bin Zaid dan Syuqran.
Reaksi sahabat ketika Rasulullah wafat, banyak diantara sahabat dan kaum muslimin yang tidak percaya bahwa Rasulullah wafat, Umar bin Khattab sangat marah sekali mendengar kabar wafatnya Rasulullah, seraya berkata: ” Ada orang yang telah menyatakan Rasulullah wafat! Sesungguhnya, demi Allah, beliau tidak wafat, hanya pergi mengahadap Tuhannya, sebagaimana Nabi Musa pun pernah pergi menghadap Tuhan. Demi Allah, Rasulullah akan kembali.” Tetapi setelah Abu Bakar membenarkan berita kewafatan Rasulullah itu, disertai membacakan firman Allah dalam surat Ali Imran ayat 144, maka barulah mereka percaya. Firman yang dibacakan tersebut ialah: lihat Al-qur’an Onlines di oogle)
Artinya:”Muhammad itu tidak lain hanyalah seorang rasul, sungguh telah berlalu sebelumnya beberapa orang rasul. Apakah Jika dia wafat atau dibunuh kamu berbalik ke belakang (murtad)? Barangsiapa yang berbalik ke belakang, maka ia tidak dapat mendatangkan mudharat kepada Allah sedikitpun, dan Allah akan memberi balasan kepada orang-orang yang bersyukur” ( Ali Imran:144)
Beliau meninggalkan dua pusaka dua pusaka ini tidak akan lekang oleh panas dan tidak akan lapuk hujan itulah Al-Qur’an dan Hadits dari Nabi Muhammad saw.

ULANGAN KELAS X SMKN 12

1. Sebutkan hukum bacaan nun mati dan tanwin serta mim mati dari surat Al-Imran ayat 159 dan surat as-syura ayat 38?
2. Apa arti dari potongan ayat dibawah ini: Rohmatim minalloh, Fadzon, Golidzol qolbi, Fatawakkal alallohi, Yuhibbu, fil amri, Fa'fu Anhum, Syuro, Waaqomussolata dan yungfikun.
3.Apa yang menyebabkan kaum muslimin kalah pada perang uhud?
4. Sebutkan faktor apa saja yang mengakibatkan gagalnya suatu perundingan(musyawarah)? dan hal apa saja yang dapat menjadikan seseorang semakin matang dan dewasa dalam bermusyawarah?
5. Bagaimana menghadapi orang yang berbeda pendapat dengan kita? dalam mempertahankan pendapat ia cenderung merendahkan pendapat orang lain.kadang suka menyakitkan dan kadang kita terpancing dan ingin marah kepadanya, harus berkaitan dengan Q.S Al-Imran ayat 159 dan Q.S As-Syura ayat 38?

CATATAN: UNTUK NOMOR 1 BOLEH DITULIS TANGAN!


demokrasi

Sering kali ada pihak yang mengatakan sistem Islam tidak mencerminkan sikap demokrasi.

Siapa bilang??

Dalam Islam ada yang dikenal dengan istilah Syura atau musyawarah. Yang merupakan derivasi (kata turunan) dari kata kerja ‘syawara’. Dan kata ‘syawara’ mempunyai beberapa makna, antara lain memeras madu dari sarang lebah; memelihara tubuh binatang ternak saat membelinya; menampilkan diri dalam perang. Dan makna yang dominan adalah meminta pendapat dan mencari kebenaran.

Dan secara terminologis, syura bermakna “memunculkan pendapat-pendapat dari orang-orang yang berkompeten untuk sampai pada kesimpulan yang paling tepat.” (Nizhamul-Hukmi Fil-Islam, Dr. ‘Arif Khalil, hal. 236)

Meminta pendapat dan mencari kebenaran adalah salah satu prinsip dalam demokrasi yang dianut sebagian besar bangsa di dunia. Didalam Islam bermusyawarah untuk mencapai mufakat adalah hal yang disyariatkan.

“Dan orang-orang yang menerima (mematuhi) seruan Tuhannya dan mendirikan shalat, sedang urusan mereka diputuskan dengan musyawarah antara mereka; dan mereka menafkahkan sebagian rezeki yang Kami berikan kepada mereka.” (QS. Asy-syura: 36)

Dengan ayat itu, kita memahami bahwa Islam telah memposisikan musyawarah pada tempat yang agung. Syari’at Islam yang lapang ini telah memberinya tempat yang besar dalam dasar-dasar tasyri’ (yurisprudensi). Ayat itu memandang sikap komitmen kepada hukum-hukum syura dan menghiasi diri dengan adab syura sebagai salah satu faktor pembentuk kepribadian Islam, dan termasuk sifat-sifat mukmin sejati. Dan lebih menegaskan urgensi syura, ayat di atas menyebutkannya secara berdampingan dengan satu ibadah fardhu ‘ain yang tidaklah Islam sempurna dan tidak pula iman lengkap kecuali dengan ibadah itu, yakni shalat, infak, dan menjauhi perbuatan keji.

Hal tersebut menunjukan bahwa, Islam secara langsung menerapkan prinsip pengambilan keputusan;musyawarah yang menjadi sendi utama dalam demokrasi modern (dari, oleh dan untuk kepentingan rakyat).

Yang menjadi poin penting dalam demokrasi bukan sistem trias politiknya, yang membagi pemerintahan kedalam tiga lembaga (eksekutif, yudikatif dan legislatif), melainkan sisitem checks and balances yang berlangsung dalam pemerintahan itu. Tentunya agar bisa berjalan maka, harus ada keterbukaan dari masing-masing elemen dalam pemerintahan itu. Dan keterbukaan itu dapat diwujudkan dalam sebuah bentuk musyawarah yang efisien, efektif dan egaliter. Tentu saja tujuan adalah kesejahteraan rakyat.

Rabu, 19 Januari 2011

KENAPA WANITA ENGGAN BERHIJAB/KERUDUNG Part 2

KE-5 :BELUM DEWASA

ALASAN: Saya belum cukup umur untuk dihijab,
hijab khan khusus untuk orang dewasa!

JAWABAN: Kebanyakan berpendapat bahwa
kedewasaan seorang gadis dimulai saat berumur 20 tahun. Dan menganggap yang
dibawah 20 tahun itu masih anak-anak meskipun ia sudah haid. Padahal itu adalah
pendapat yang
keliru. Dalam Islam kewajiban seorang wanita untuk menjalankan perintah Allah
adalah ketika ia sudah baligh (sudah haid dalam usia 9 tahun, atau sempurna
umurnya 15 tahun), maka ketika ia sudah baligh, ia juga bisa dibilang dewasa
dan sudah ada kewajibannya untuk berhijab. Jadi tidak ada alasan lagi kalo usia
sudah renta tapi masih bilang belum dewasa. Dan apakah kamu bisa menjamin
umurmu masih panjang? Coba bayangkan, banyak khan teman-teman kita yang masih
belia tapi sudah mendahului kita. Makanya buruan dech kamu pada insyaf.



KE-6 : GAYA, MENGHALANGI BERHIAS DAN BUKAN HIJAB

ALASAN :
Ach, banyak ko wanita yang berhijab malah dia lebih parah dalam melanggar
ajaran agama, misalnya pacaran dan ia menggunakan hijab hanya untuk gaya, lalu
kalo nanti saya berhijab kecantikan saya tidak bisa dilat orang donk!

JAWABAN
: Hijab memang bukan
segi penilaian baik buruknya seorang wanita, namun dengan berhijab setidaknya
orang tidak akan berburuk sangka kepadanya dan cowok juga tidak akan berani
menganggunya. Itu sudah jaminan Allah (coba buka QS. Al-Ahzab: 59) jadi
sebaiknya mengenakan hijab itu bukan untuk mode atau gaya, tapi semata-mata
karena Allah dan kita mesti merasa yakin untuk berhijab karena itu memang sudah
menjadi keharusan. Kalo itu sudah dilaksanakan, maka kita akan merasa hidup ini
teratur dengan aturan Allah tidak seenaknya. Ia tidak akan berani melanggar
perintah Allah termasuk pacaran dan lain-lain.

Lalu, terlebih
dulu patut kita
pertanyakan: "Untuk siapa engkau pamer aurat? Untuk siapa engkau
berhias?" Jika jawabannya:
"Aku memamerkan tubuhku dan bersolek agar semua orang mengetahui
kecantikan dan kelebihan diriku," maka kembali kita perlu bertanya:
"Apakah kamu rela, kecantikanmu itu dinikmati oleh orang yang dekat dan
yang jauh darimu?" "Relakah kamu menjadi barang dagangan yang murah,
bagi semua orang, baik yang jahat maupun yang terhormat?" "Bagaimana
engkau bisa menyelamatkan dirimu dari mata para serigala yang berwujud
manusia?". "Maukah, jika dirimu dihargai serendah itu?"

Saudariku, engkau amat mahal dan
berharga sekali. Pernahkah terlintas dalam benakmu, bagaimana seorang pembeli
membolak-balik barang yang ingin dibelinya? Jika ia tertarik dan berniat
membelinya, ia akan meminta kepada sang penjual agar ia diambilkan barang baru
sejenis yang masih tersusun di atas rak. Ia ingin agar yang dibelinya adalah
barang yang belum pernah tersentuh oleh tangan manusia.

Renungkanlah perumpamaan ini
baik-baik. Dari sini, engkau akan tahu betapa berharganya dirimu, yakni jika
engkau menyembunyikan apa yang harus engkau sembunyikan sesuai dengan perintah
Allah kepadamu.


SAUDARIKU,

ALASAN APALAGI YANG MENGHALANGIMU
UNTUK BERHIJAB ???

KALU BUKAN HARI INI, MAU KAPAN LAGI?

DAN APA BESOK KITA MASIH HIDUP DI
DUNIA INI ??? RENUNGKANLAH !

KENAPA WANITA ENGGAN BERHIJAB/KERUDUNG Part 1

ALASAN DAN JAWABAN

KENAPA WANITA ENGGAN BERHIJAB/KERUDUNG


KE-1 : MENAHAN GEJOLAK SEKSUAL

ALASAN : Kalo pake hijab, nanti kecantikannya ketutup donk, terus laki-laki yang
ingin melihat wajah asli kita, akan menahan nafsunya, kalo terus ditahan
nafsunya
itu bisa meledak dan ia melampiaskannya dengan melakukan pelecehan! Nah,
pemecahannya khan, ya kita harus buka hijab, bener gak ?

JAWAB: Seandainya jalan pemecahan itu benar, tentu Amerika dan negara-negara
barat akan menjadi negara yang paling kecil kasus perkosaan dan pelecehan
terhadap wanita di dunia. Namun pada kenyataannya tidak demikian, bahkan menurut
buku "Crime in USA" terbitan FBI, dikatakan bahwa
setiap enam menit sekali terjadi kasus pemerkosaan disana. Ihhh seremm

Jadi, Kepada orang yang masih mempertahankan dan meyakini
kebenaran alasan tersebut, kita bisa mencari jawaban atas kesalahan mereka
melalui 3 hal: Pertama, berbagai data statistik telah mendustakan cara
pemecahan yang mereka tawarkan; Kedua, hasrat seksual terdapat pada
masing-masing pihak, pria dan wanita; Ketiga, yang membangkitkan nafsu
seksual laki-laki adalah tatkala ia melihat kecantikan wanita, baik wajah, atau
anggota tubuh lain yang mengundang syahwat. Jadi itu bukan alas an lagi, OK



KE-2 : BELUM MANTAP DENGAN HATI

ALASAN : Khan berhijab itu harus dengan
hati bicaranya, Ya, kalo misalnya kata hati saya belum mantap untuk berhijab,
gimana?

JAWAB: Ukhti yang berdalih dengan alasan ini
hendaknya bisa membedakan antara dua hal. Yakni antara perintah Allah dengan
perintah manusia. Jika perintah itu datangnya dari manusia, maka bisa salah dan
bisa benar. Adapun jika perintah itu dari Allah, maka tidak ada alasan bagi
manusia untuk mengatakan "saya belum mantap". Bila ia masih
mengatakan hal itu dengan penuh keyakinan bisa saja dikatakan bahwa keislamannnya juga belum mantap dan itu
melanggar ajaran Allah, padahal ia mengetahui perintah tersebut dari Allah,
maka hal tersebut bisa menyeretnya pada bahaya yang sangat besar, yakni keluar
dari agama Allah, sementara dia tidak menyadarinya. Sebab dengan begitu
berarti ia tidak percaya dan meragukan kebenaran perintah tersebut. Perintah
untuk berhijab/ kerudung (QS: Al-Ahzab: 59)


KE-3 : ALLAH BELUM MEMBERIKU HIDAYAH

TANYA: Sebenarnya aku sich pengen banget
pake hijab, tapi kalo Allah belum memberiku hidayah. Aku mesti gimana?

JAWAB: Ukhti yang berdalih seperti ini
telah terperosok dalam kekeliruan yang nyata. Kami ingin bertanya:
"Bagaimana kamu tahu bahwa Allah belum memberimu hidayah?" Jika
jawabannya, "Aku tahu", maka ada satu dari dua kemungkinan: Pertama,
dia mengetahuinya dari ilmu ghaib, sehingga ia tahu apa yang ada di dalam kitab
yang tersembunyi (Lauhul Mahfuzh). Dia pasti mengetahui pula bahwa dirinya
termasuk orang-orang yang celaka dan bakal masuk Neraka. Kedua, ada
makhluk lain yang mengabarkan tentang nasib dirinya, bahwa dia tidak termasuk
wanita yang mendapatkan hidayah. Mungkin bisa jadi yang memberitahu itu
malaikat, jin atau pun manusia. Namun, ketika jawaban tadi tidak ada pada
dirinya,
bagaimana dia tahu Allah belum memberi hidayah?

Hidayah itu datangnya dari Allah, namun kita wajib berusaha untuk mendapatkannya. Tanpa
ada usaha tidak mungkin ada hasil. Oleh karena itu, kalo masih beralasan
seperti ini, itu tidak masuk akal. Berusahalah untuk mendapatkan hidayah itu.


KE-4 : TAKUT TIDAK LAKU NIKAH

ALASAN : Saya takut, kalau saya pake hijab, nanti nggak laku
nikah. Cowok khan biasanya suka liat fisiknya dulu, wajahnya,

rambutnya, bodinya, segalanya dech! gimana
tuch?

JAWAB: Kecantikan memang merupakan salah
satu sebab pokok dalam pernikahan, tetapi ia bukan segalanya sebab. Rosul
pernah bersabda, bahwa wanita dinikahi karena 4 hal: kecantikannya, hartanya,
keturunan dan agamanya. Tapi yang menjadi prioritas adalah agamanya.

Kaum laki-laki tidak hanya melihat
unsur kecantikan semata, tetapi ada hal lain yang menyatu dengan kecantikan
yaitu sholeha yang dijadikan pertimbangan dalam memilih isteri. Bisa jadi sikap
gadis yang biasa memperlihatkan aurat -yang dimaksudkan untuk menawan hati
pria- menjadi bumerang bagi dirinya. Bisa saja tindakan itu malah membuat para
pemuda enggan menikahinya. Sebab mungkin para pemuda beranggapan, jika wanita
tersebut berani melanggar perintah Allah berhijab, tidak menutup kemungkinan
dia akan berani melanggar perintah lain bahkan suami. Karena setan memiliki
banyak kiat. Meskipun terkadang kenyataan yang ada tidak selalu sesuai dengan
pendapat ini, tetapi memang begitulah keadaan mayoritas pemuda kita di zaman
sekarang. Pemuda yang menyunting gadis ber-hijab, namanya akan menjadi harum,
meskipun
ia sendiri tidak termasuk orang-orang yang dinilai ta'at menjalankan perintah
agama.

Status Sosialmu Bukan Jaminan Engkau Dibanggakan Orang

ASSALAMU'ALAIKUM WARAHMATULLAH WABARAKAATUH..

Sahabat, mungkin pernah nonton film Siti Nurbaya atau film India yang menceritakan tentang cinta tak direstui karena adanya perbedaan status. Ya…perbedaan status. Status atau kita katakan pengakuan sosial seseorang di masyarakat memanglah sering mengubah cara orang berpikir, bertindak dan merasakan. Itu bukan lagi aneh. Ketika orang masih miskin dan sengsara orang sering kali ingin membantu orang lain, menyumbang tempat ibadah dan membantu fakir miskin walaupun dengan uang yang tidak seberapa, tetapi bila sudah kaya dan sukses, seolah-olah keinginan itu sirna dan hilang ditelah sifat pelit bin serakah. (maaf orang kaya). Namun yang paling mendasar adalah mengapa seseorang memandang baik dan buruknya seseorang itu dari harta benda dan status sosialnya, bukan dari budi pekerti dan prilakunya. Aneh bukan, padahal status dan pangkat, itu semua hanyalah tempelan sosial yang tidak asli alias palsu, bisa hilang, luntur bahkan tak lagi dimiliki ketika masanya tiba. Seperti kata pepatah ”Gajah mati meninggalkan gading, manusia mati meninggalkan budi pekerti” jelas di tulis disitu bahwa yang selalu dikenang orang ketika kita mati adalah perbuatan kita selama hidup kita bukan kekayaan atau jabatan kita. Saya yakin walaupun kita berstatus bangsawan ataupun pejabat negara tetapi selama hidup kita selalu dijalani dengan prilaku yang tidak baik maka ketika kita mati hanya caci maki saja yang kita dapatkan bukan pujian atau bahkan kenangan.

Jadi sahabat jangan pernah bangga dengan pangkat yang rentengan, jangan sombong dengan sebutan anak bangsawan atau anak konglomerat, itu semua hanya tempelan hidup yang bisa saja hilang. Karena yang abadi hanyalah sikap dan prilaku kita sebagai manusia.

Kebaikan yang kita tanam maka kebaikan pula yang kita nikmati, keburukan yang kita tanam, maka keburukan pula yang kita rasakan. Sebab perbuat baik itu sebenarnya untuk kita sendiri yang mengerjakanya bukan untuk orang lain. Jadi berbuat baiklah untuk dirimu mulai dari saat ini tanpa mengharap imbalan atauu pengakuan dan cobalah rasakan betapa hidupmu akan berubah penuh dengan kebahagiaan. Lain bila setiap kebaikan yang engkau lakukan bermaksud pada sesuatu atau berpamrih, itu hanya mengundang kekecewaan dikemudian hari, sebab kita bukan penentu hidup ini. Lakukan saja…..cukup..




SEMOGA BERMANFAAT DAN DIJADIKAN RENUNGAN UNTUK KITA SEMUA,, SALAM UKHUWAH FILLAH..^_^

Status Sosialmu Bukan Jaminan Engkau Dibanggakan Orang

ASSALAMU'ALAIKUM WARAHMATULLAH WABARAKAATUH.

Sahabat, mungkin pernah nonton film Siti Nurbaya atau film India yang menceritakan tentang cinta tak direstui karena adanya perbedaan status. Ya…perbedaan status. Status atau kita katakan pengakuan sosial seseorang di masyarakat memanglah sering mengubah cara orang berpikir, bertindak dan merasakan. Itu bukan lagi aneh. Ketika orang masih miskin dan sengsara orang sering kali ingin membantu orang lain, menyumbang tempat ibadah dan membantu fakir miskin walaupun dengan uang yang tidak seberapa, tetapi bila sudah kaya dan sukses, seolah-olah keinginan itu sirna dan hilang ditelah sifat pelit bin serakah. (maaf orang kaya). Namun yang paling mendasar adalah mengapa seseorang memandang baik dan buruknya seseorang itu dari harta benda dan status sosialnya, bukan dari budi pekerti dan prilakunya. Aneh bukan, padahal status dan pangkat, itu semua hanyalah tempelan sosial yang tidak asli alias palsu, bisa hilang, luntur bahkan tak lagi dimiliki ketika masanya tiba. Seperti kata pepatah ”Gajah mati meninggalkan gading, manusia mati meninggalkan budi pekerti” jelas di tulis disitu bahwa yang selalu dikenang orang ketika kita mati adalah perbuatan kita selama hidup kita bukan kekayaan atau jabatan kita. Saya yakin walaupun kita berstatus bangsawan ataupun pejabat negara tetapi selama hidup kita selalu dijalani dengan prilaku yang tidak baik maka ketika kita mati hanya caci maki saja yang kita dapatkan bukan pujian atau bahkan kenangan.

Jadi sahabat jangan pernah bangga dengan pangkat yang rentengan, jangan sombong dengan sebutan anak bangsawan atau anak konglomerat, itu semua hanya tempelan hidup yang bisa saja hilang. Karena yang abadi hanyalah sikap dan prilaku kita sebagai manusia.

Kebaikan yang kita tanam maka kebaikan pula yang kita nikmati, keburukan yang kita tanam, maka keburukan pula yang kita rasakan. Sebab perbuat baik itu sebenarnya untuk kita sendiri yang mengerjakanya bukan untuk orang lain. Jadi berbuat baiklah untuk dirimu mulai dari saat ini tanpa mengharap imbalan atauu pengakuan dan cobalah rasakan betapa hidupmu akan berubah penuh dengan kebahagiaan. Lain bila setiap kebaikan yang engkau lakukan bermaksud pada sesuatu atau berpamrih, itu hanya mengundang kekecewaan dikemudian hari, sebab kita bukan penentu hidup ini. Lakukan saja…..cukup..


AFWAN INI UNTUK RENUNGAN KITA SEMUA..^___^

SALAM UKHUWAH FILLAH.

9 Ciri-ciri wanita yg di idamkan..:)

Assalamu'alaikum warahmatullahi wabarakatuh

1. Berpegang Kepada Agama

Wanita yang berpegang kepada agama mempunyai keperibadian yang unggul. Batas-batas syariat yang dipegang dan terpelihara dalam hidupnya mengangkat martabat dirinya sebagai seorang yang layak dikagumi oleh lelaki. Dia tidak akan melakukan sesuatu yang bertentangan dengan syariah Islam. Memang beruntung mana-mana lelaki yang beristeri dengan wanita sebegini.

2. Kecantikan Dalaman

Wanita yang tulen adalah lemah lembut dalam perwatakannya tetapi mempunyai prinsip dalam hidup. Inilah kecantikan dalaman yang dicari oleh ramai lelaki. Kalau cantik, tu dikira sebagai BONUS.

Wanita yang mempunyai kecantikan dalaman tidak akan sesekali menjual maruah dirinya hanya untuk mencari nama dan wang. Mereka tidak akan sesekali tunduk pada nafsu atau berbuat sesuatu semata-mata kerana mahukan harta dan kekayaan.

3. Manja

Lelaki suka wanita yang keanak-anakan atau yang ada sifat manja, supaya lelaki boleh memainkan peranan sebagai pelindung. Namun begitu, sifat manja dan keanak-anakan yang melampau tidak sesuai kerana ia akan menampakkan wanita itu seperti kurang matang.

4. Pandai Menjaga Kecantikan

Lelaki menginginkan wanita yang pandai menjaga kecantikan dirinya. Wanita dan kecantikan memang susah nak dipisahkan. Mereka akan kelihatan bertambah cantik jika bijak menguruskan penampilan diri. Lelaki secara fitrahnya memang mahukan wanita yang pandai menjaga kecantikan, kerana ia akan membuat mereka bangga.

5. Berakhlaq Mulia

Wanita yang berakhlaq mulia dikenali juga sebagai wanita solehah. Wanita adalah hiasan dunia, tetapi seindah hiasan adalah wanita solehah. Merekalah ibu, isteri, kekasih dan merupakan tunjang kejayaan suami.

6. Tidak Mempamer Keseksian

Lelaki suka menjamu mata dengan melihat aurat wanita, namun tidak suka menjadikanya isteri kerana keindahan diri wanita tu seolah-olah menjadi barang pameran untuk mata semua lelaki.

7. Tidak Cerewet

Lelaki suka pada wanita yang tidak cerewet. Mengapa pula? Sebab wanita yang cerewet boleh merimaskan dan mudah menyebabkan lelaki merasa jemu dengannya. Biasanya, wanita yang cerewet suka mengkritik apa saja yang tidak disenanginya walaupun perkara itu hanyalah perkara kecil.

8. Memahami Lelaki

Wanita yang memahami hati lelaki biasanya mempunyai intuisi yang cukup kuat. Lelaki mengimpikan wanita yang mampu memahami situasinya dalam keadaan suka dan duka. Pendek kata, tanpa perlu bersuara, dia itu sudah dapat membaca riak wajah suaminya. Lantas, bertindak menghiburkan atau memberi kekuatan.

9. Sejuk Mata Memandang

Wanita yang manis wajahnya dan sejuk dipandang mata akan mendamaikan perasaan seorang lelaki. Ciri-ciri Wanita Sejuk Mata Memandang seperti di bawa ini:

.:: - Bersopan satun

.:: - Senantiasa memaniskan wajah

.:: - Senantiasa memberikan senyuman ikhlas

.:: - Menutup aurat

.:: - Ramah dan mesra

.:: - Tidak terlalu cemburu

.:: – Menghormati orang lain


Baiklah saudari dan saudara.


Inilah 9 ciri-ciri wanita yang menjadi idaman lelaki. Semoga apa yang telah dikongsikan dapat memberi manfaat kepada diri anda dan menjadi kayu pengukur dalam keperibadian akhlaq diri saya dan juga anda serta pasangan.

Jadikan tips yang terakhir ini sebagai rutin harian dalam hidup. Sebelum tidur, cuba menilai atau memuhasabah diri kita kembali. Cuba lihat di mana kelebihan dan kekurangan diri kita serta apa yang telah kita capai pada hari ini. Andai kita mampu mengatasi kelemahan diri sendiri, teruskan memperbaikinya dengan secara beransuran dan fahami bahawa kelemahan itu wujud supaya kita tahu apa kekuatan diri kita. Sepertimana Dr Fadhillah Kamsah mendidik jiwa kita agar senantiasa mengamalkan sifat saling memaafi antara satu sama lain pada setiap malam sebelum melelapkan mata dan menikmati alam keindahan bermimpi.

Lantas, gunakan kelebihan dan kekuatan yang ada untuk mencipta kecemerlangan dalam diri untuk kebaikan bersama. Ingatlah bahawa setiap keindahan dan kesempurnaan itu hanya milik sang penakluk jiwa para hamba-hamba-NYA, yakni sang KHALIQ yang Maha Pencipta. Manakala pada kecacatan, keburukan dan kelemahan adalah ciptaan manusia itu sendiri termasuk diri saya yang dhoif di hadapan ALLAH Az Wajalla jua. Wallahu ‘alam..

Semoga bermanfa'at


Salah Dan Hilaf andai ada kata yg kurang berkenan mohon ma'afkan
Ana Andhika Al-banjari Mtp Insaniah Fakir Hamba Allah yg tiada daya dan Upaya,yg benar itu datangnya daripada Allah SWT,dan yg salah itu datangnya daripada kelemahan diri ana pula..


Salam Ukhuwah Fillah Abadan Abadaa

DOA SEORANG ISTRI SHOLEHAH BUAT SUAMI TERCINTA=

Ya Allah..
Kau ampunilah dosa ku yang telah kuperbuat
Kau limpahkanlah aku dengan kesabaran yang tiada terbatas
...Kau berikanlah aku kekuatan mental
Kau kurniakanlah aku dengan sifat keredhan
Kau peliharalah lidahku dari kata-kata nista
Kau kuatkanlah semangatku menempuhi segala cabaran Mu
Kau berikanlah aku sifat kasih sesama insan

Ya Allah…
Sekiranya suamiku ini adalah pilihan Mu di Arash
Berilah aku kekuatan dan keyakinan untuk terus bersamanya
Sekiranya suamiku ini adalah suami yang akan membimbing tanganku dititianMu
Kurniakanlah aku sifat kasih dan redha atas segala perbuatannya
Sekiranya suami ku ini adalah bidadara untuk ku di Jannah Mu
Limpahkanlah aku dengan sifat tunduk dan tawaduk akan segala perintahnya
Sekiranya suami ku ini adalah yang terbaik untukku di Dunia Mu
Peliharalah tingkah laku serta kata-kataku dari menyakiti perasaannya
Sekiranya suami ku ini jodoh yang dirahmati oleh Mu
Berilah aku kesabaran untuk menghadapi segala kerenah dan ragamnya

Tetapi ya Allah…Sekiranya suami ku ini ditakdirkan bukan untuk diriku seorang
Kau tunjukkanlah aku jalan yang terbaik untuk aku harungi segala dugaanMu
Sekiranya suami ku tergoda dengan keindahan dunia Mu
Limpahkanlah aku kesabaran untuk terus membimbingnya
Sekiranya suamiku tunduk terhadap nafsu yang melalaikan
Kurniakanlah aku kekuatan Mu untuk aku memperbetulkan keadaanya
Sekiranya suamiku menyintai kesesatan
Kau pandulah aku untuk menarik dirinya keluar dari terus terlena

Ya Allah…Kau yang Maha Mengetahui apa yangterbaik untukku
Kau juga yang Maha Mengampuni segala kesilapan dan keterlanjuranku
Sekiranya aku tersilap berbuat keputusanBimbinglah aku ke jalan yang Engkau redhai
Sekiranya aku lalai dalam tanggungjawabku sebagai isteri
Kau hukumlah aku didunia tetapi bukan diakhirat Mu
Sekiranya aku engkar dan derhaka

Berikanlah aku petunjuk kearah rahmatMu
Ya Allah…Sesungguhnya aku lemah tanpa petunjukMu
Aku buta tanpa bimbingan MuAku cacat tanpa hidayah Mu
Aku hina tanpa Rahmat Mu

Ya Allah…Kuatkan hati dan semangatku
Tabahkan aku menghadapi segala cubaanMu
Jadikanlah aku isteri yang disenangi suami
Bukakanlah hatiku untuk menghayati agama Mu
Bimbinglah aku menjadi isteri Solehah
Hanya pada Mu,

Ya Allah…
Ku pohon segala harapan
Kerana aku pasrah dengan dugaan Mu
Kerana aku sedar hinanya aku
Kerana aku insan lemah yang kerap keliru
Kerana aku leka dengan keindahan duniaMu
Kerana kurang kesabaran ku menghadapi cabaran Mu
Kerana pendek akal ku mengharungi ujian Mu

Ya Allah Tuhanku…….
Aku hanya ingin menjadi isteri yang dirahmati
Isteri yang dikasihi
Isteri yang solehah
Isteri yang sentiasa dihati
Amin, Ya Rabbi Allamin…….

Wallahua'lam bishshowwab

LARANGAN UNTUK TIDAK SOMBONG

BISMILLAH....
Suatu hari mungkin kita menemui suatu kemudahan dalam urusan kita. Orang lain bertanya kepada kita bagaimana cara anda menyelesaikan persoalan tersebut. Dengan lantang dan bangganya anda menjawab "Siapa dulu. Ini semua berkat usaha keras saya."

Nah, dari contoh di atas kita sering membanggakan diri kita, dan merendahkan orang lain yang kita anggap di bawah kita kedudukannya. Atau mungkin merasa memiliki sesuatu yang lebih dari orang lain. Sehingga mengejek atau bahkan merendahkan martabat orang lain. Na'udzubillah

Kita tidak mengetahui siapa dzat yang memudahkan urusan kita hingga berhasil seperti itu. Kita tidak menyadari, bagaimana seandainya kemudahan itu tiba-tiba hilang saat kita sedang membanggakannya. Atau mungkin saat itu nyawa kita dicabut sehingga kita menjadi orang yang merugi karena mati dalam keadaan su'ul khatimah (mati dalam keburukan)?

Disinilah, saya berusaha membahas mengenai larangan sombong dalam Islam. Sampai-sampai Rosulullah saw sendiri sangat membenci orang-orang yang sombong. Mari kita simak ulasan berikut.

Pengertian
Sombong adalah membanggakan diri sendiri, mengganggap dirinya yang lebih dari yang lain. Membuat dirinya terasa lebih berharga dan bermartabat sehingga dabat menjelekkan orang lain. Padahal Allah telah melarang kita dalam QS. Al Luqman {31}:18

"Dan janganlah kamu memalingkan mukamu dari manusia (karena sombong) dan janganlah kamu berjalan di muka bumi dengan angkuh. Sesungguhnya Allah tidak menyukai orang-orang yang sombong lagi membanggakan diri"


Sementara itu ada sebuah teladan yang di ambil dari Adz Dzahabi
Adz Dzahabi rahimahullah berkata, “Kesombongan yang paling buruk adalah orang yang menyombongkan diri kepada manusia dengan ilmunya, dia merasa hebat dengan kemuliaan yang dia miliki. Orang semacam ini tidaklah bermanfaat ilmunya untuk dirinya. Karena barang siapa yang menuntut ilmu demi akhirat maka ilmunya itu akan membuatnya rendah hati dan menumbuhkan kehusyu’an hati serta ketenangan jiwa. Dia akan terus mengawasi dirinya dan tidak bosan untuk terus memperhatikannya. Bahkan di setiap saat dia selalu berintrospeksi diri dan meluruskannya. Apabila dia lalai dari hal itu, dia pasti akan terlempar keluar dari jalan yang lurus dan binasa. Barang siapa yang menuntut ilmu untuk berbangga-banggaan dan meraih kedudukan, memandang remeh kaum muslimin yang lainnya serta membodoh-bodohi dan merendahkan mereka, sungguh ini tergolong kesobongan yang paling besar. Tidak akan masuk surga orang yang di dalam hatinya terdapat kesombongan walaupun hanya sekecil dzarrah (anak semut), la haula wa la quwwata illa billah.”

Jangan Sombong

Eits.. tunggu dulu. Kita ingin selamat dunia ataukah dunia-akhirat. Sebab, kita tentu masih punya kewibawaan meskipun sikap kita tidak berbanggga-bangga diri. Bahkan orang lain akan lebih menghargai dan menghormati kita karena kita menghargai orang lain. Bahkan Allah menantang kita dalam QS. Al Isra’ {17}:37

"Dan janganlah kamu berjalan di muka bumi ini dengan sombong, karena sesungguhnya kamu sekali-kali tidak dapat menembus bumi dan sekali-kali kamu tidak akan sampai setinggi gunung."


Wah, tentu kita keberatan bila kita disuruh menembus bumi dan tinggi badan kita tidak dapat menyamai gunung-gunung yang ada di Bumi. Bagaimana caranya? Terkadang untuk melakukan sesuatu kita juga butuh orang lain. Meskipun kita berkuasa, toh ujungnya kita memerintahkan orang lain berbuat sesuati. Bukankah begitu? Begitu saja kok sombong?

Oleh karena itu. seharusnya kita tidak boleh sombong. Hargai orang lain dan perdulikan nasib orang lain. Sebenarnya ini merupakan pelajaran bagi kita khususnya pemimpin-pemimpin negeri ini. Jangan sampai mengorbankan rakyat hanya untuk keperluan pribadi.

Ingatlah, kelak kita akan dimintai pertanggungjawaban di hadapan Allah Tuhan semesta
alam. Siapkah kita?

Wallahi bish showab.

Tahlilan

Pada hakikatnya majelis tahlil atau tahlilan adalah hanya nama atau sebutan untuk sebuah acara di dalam berdzikir dan berdoa atau bermunajat bersama. Yaitu berkumpulnya sejum lah orang untuk berdoa atau bermunajat kepada Allah SWT dengan cara membaca kalimat-kalimat thayyibah seperti tahmid, takbir, tahlil, tasbih, Asma’ul husna, shalawat dan lain-lain.

Maka sangat jelas bahwa majelis tahlil sama dengan majelis dzikir, hanya istilah atau namanya saja yang berbeda namun hakikatnya sama. (Tahlil artinya adalah lafadh Laa ilaaha illallah) Lalu bagaimana hukum nya mengadakan acara tahlilan atau dzikir dan berdoa bersama yang berkaitan dengan acara kematian untuk mendoakan dan memberikan hadiah pahala kepada orang yang telah meninggal dunia ? Dan apakah hal itu bermanfaat atau tersampaikan bagi si mayyit ?

Menghadiahkan Fatihah, atau Yaasiin, atau dzikir, Tahlil, atau shadaqah, atau Qadha puasanya dan lain lain, itu semua sampai kepada Mayyit, dengan Nash yang Jelas dalam Shahih Muslim hadits no.1149, bahwa “seorang wanita bersedekah untuk Ibunya yang telah wafat dan diperbolehkan oleh Rasul saw”, dan adapula riwayat Shahihain Bukhari dan Muslim bahwa “seorang sahabat menghajikan untuk Ibunya yang telah wafat”, dan Rasulullah SAW pun menghadiahkan Sembelihan Beliau SAW saat Idul Adha untuk dirinya dan untuk ummatnya, “Wahai Allah terimalah sembelihan ini dari Muhammad dan keluarga Muhammad dan dari Ummat Muhammad” (Shahih Muslim hadits no.1967).

Dan hal ini (pengiriman amal untuk mayyit itu sampai kepada mayyit) merupakan Jumhur (kesepakatan) Ulama seluruh madzhab dan tak ada yang memungkirinya apalagi mengharamkannya, dan perselisihan pendapat hanya terdapat pada madzhab Imam Syafi’i, bila si pembaca tak mengucapkan lafadz : “Kuhadiahkan”, atau wahai Allah kuhadiahkan sedekah ini, atau dzikir ini, atau ayat ini..”, bila hal ini tidak disebutkan maka sebagian Ulama Syafi’iy mengatakan pahalanya tak sampai.

Jadi tak satupun ulam a ikhtilaf dalam sampai atau tidaknya pengiriman amal untuk mayiit, tapi berikhtilaf adalah pada Lafadznya. Demikian pula Ibn Taimiyyah yang menyebutkan 21 hujjah (dua puluh satu dalil) tentang Intifa’ m in ‘amalilghair (m endapat manfaat dari amal selainnya). Mengenai ayat : "DAN TIADALAH BAGI SESEORANG KECUALI APA YG DIPERBUATNYA, maka Ibn Abbas ra menyatakan bahwa ayat ini telah mansukh dengan ayat “DAN ORANG ORANG YG BERIMAN YG DIIKUTI KETURUNAN MEREKA DENGAN KEIMANAN”,


Mengenai hadits yang mengatakan bahwa bila wafat keturunan adam, maka terputuslah amalnya terkecuali 3 (tiga), shadaqah Jariyah, Ilmu yang bermanfaat, dan anaknya yang berdoa untuknya, maka orang orang lain yang mengirim amal, dzikir dll untuknya ini jelas jelas bukanlah amal perbuatan si mayyit, karena Rasulullah SAW menjelaskan terputusnya amal si mayyit, bukan amal orang lain yang dihadiahkan untuk si mayyit, dan juga sebagai hujjah bahwa Allah memerintahkan di dalam Al Qur'an untuk m endoakan orang yang telah wafat : "WAHAI TUHAN KAMI AMPUNILAH DOSA-DOSA KAMI DAN BAGI SAUDARA-SAUDARA KAMI YG MENDAHULUI KAMI DALAM KEIMANAN", (QS Al Hasyr-10).


Mengenai rangkuman tahlilan itu, tak satupun Ulama dan Imam Im am yang memungkirinya, siapa pula yang memungkiri muslimin berkumpul dan berdzikir?, hanya syaitan yang tak suka dengan dzikir.


Didalam acara Tahlil itu terdapat ucapan Laa ilaah illallah, tasbih, shalawat, ayat qur’an, dirangkai sedemikian rupa dalam satu paket dengan tujuan agar semua orang awam bisa mengikutinya dengan mudah, ini sama saja dengan merangkum Al Qur’an dalam disket atau CD, lalu ditambah pula bila ingin ayat Fulani, silahkan Klik awal ayat, bila anda ingin ayat azab, klik a, ayat rahmat klik b, maka ini semua dibuat buat untuk mempermudah muslimin terutama yang awam. Atau dikumpulkannya hadits Bukhari, Muslim, dan Kutubussittah, Alqur’an dengan Tafsir Baghawi, Jalalain dan Ilmu Musthalah, Nahwu dll, dalam sebuah CD atau disket, atau sekum pulan kitab, bila mereka melarangnya maka mana dalilnya ?,


Munculkan satu dalil yang mengharamkan acara Tahlil, (acara berkumpulnya muslimin untuk mendoakan yang wafat) tidak di A l Qur’an, tidak pula di Hadits, tidak pula di Qaul Sahabat, tidak pula di kalam Imam ulmadzahib, hanya mereka saja yang mengada ada dari kesempitan pemahamannya.


Mengenai 3 hari, 7 hari, 40 hari, 100 hari, 1000 hari, atau bahkan tiap hari, tak ada dalil yang m elarangnya, itu adalah Bid’ah hasanah yang sudah diperbolehkan oleh Rasulullah saw, justru kita perlu bertanya, ajaran muslimkah m ereka yang melarang orang m engucapkan Laa ilaaha illallah?, siapa yang alergi dengan suara Laa ilaaha illallah kalau bukan syaitan dan pengikutnya ?, siapa yang membatasi orang mengucapkan Laa ilaaha illallah?, muslimkah?, semoga Allah memberi hidayah pada muslimin, tak ada larangan untuk menyebut Laa ilaaha illallah, tak pula ada larangan untuk m elarang yang berdzikir pada hari ke 40, hari ke 100 atau kapanpun, pelarangan atas hal ini adalah kemungkaran yang nyata.


Bila hal ini dikatakan merupakan adat orang hindu, maka bagaimana dengan computer, handphone, mikrofon, dan lainnya yang merupakan adat orang kafir, bahkan mimbar yang ada di masjid masjid pun adalah adat istiadat gereja, namun selama hal itu bermanfaat dan tak melanggar syariah maka boleh boleh saja mengikutinya, sebagaimana Rasul saw meniru adat yahudi yang berpuasa pada hari 10 muharram, bahwa Rasul saw menemukan orang yahudi puasa dihari 10 muharram karena mereka tasyakkur atas selamatnya Musa as, dan Rasul saw bersabda : Kami lebih berhak dari kalian atas Musa as, lalu beliau saw memerintahkan muslimin agar berpuasa pula” (HR Shahih Bukhari hadits no.3726, 3727).

Sebagaimana pula diriwayatkan bahwa Imam Masjid Quba di zaman Nabi saw, selalu membaca surat Al Ikhlas pada setiap kali membaca fatihah, maka setelah fatihah maka ia membaca AL Ikhlas, lalu surat lainnya, dan ia tak mau m eninggalkan surat al ikhlas setiap rakaatnya, ia jadikan Al Ikhlas sama dengan Fatihah hingga selalu berdampingan disetiap rakaat, maka orang mengadukannya pada Rasul saw, dan ia ditanya oleh Rasul saw : Mengapa kau melakukan hal itu?, maka ia menjawab : Aku mencintai surat Al Ikhlas. Maka Rasul saw bersabda : Cintamu pada surat Al ikhlas akan membuatmu masuk sorga” (Shahih Bukhari).


Maka tentunya orang itu tak melakukan hal tsb dari ajaran Rasul saw, ia membuat buatnya sendiri karena cintanya pada surat Al Ikhlas, maka Rasul saw tak melarangnya bahkan memujinya.


Kita bisa melihat bagaimana para Huffadh (Huffadh adalah Jamak dari Al hafidh, yaitu ahli hadits yang telah hafal 100.000 hadits (seratus ribu) hadits berikut sanad dan hukum matannya) dan para Imam imam mengirim hadiah pada Rasul saw :

Berkata Imam A lhafidh Al Muhaddits Ali bin Almuwaffiq rahimahullah : “aku 60 kali melaksanakan haji dengan berjalan kaki, dan kuhadiahkan pahala dari itu 30 haji untuk Rasulullah saw”.





Berkata Al Imam Alhafidh Al Muhaddits Abul Abbas Muhammad bin Ishaq Atssaqafiy Assiraaj : “aku mengikuti Ali bin Almuwaffiq, aku lakukan 7X haji yang pahalanya untuk Rasulullah saw dan aku menyembelih Qurban 12.000 ekor untuk Rasulullah saw, dan aku khatamkan 12.000 kali khatam Alqur’an untuk Rasulullah saw, dan kujadikan seluruh amalku untuk Rasulullah saw”.

murid dari Imam Bukhari rahimahullah, dan ia menyimpan 70 ribu masalah yang dijawab oleh Imam Malik, beliau lahir pada 218 H dan wafat pada 313H


Berkata Al Imam Al Hafidh Abu Ishaq Almuzakkiy, aku mengikuti Abul Abbas dan aku haji pula 7X untuk rasulullah saw, dan aku mengkhatamkan Alqur’an 700 kali khatam untuk Rasulullah saw. (Tarikh Baghdad Juz 12 hal 111).

Sabtu, 08 Januari 2011

Justin Bieber - One Time

Kamis, 06 Januari 2011

Bon Jovi - It's My Life

keluarga sakinah

Untuk mewujudkan keluarga sakinah mawaddah wa rahmah perlu melalui proses yang panjang dan pengorbanan yang besar, di antaranya:

1. Pilih pasangan yang shaleh atau shalehah yang taat menjalankan perintah Allah dan sunnah Rasulullah SWT.

2. Pilihlah pasangan dengan mengutamakan keimanan dan ketaqwaannya dari pada kecantikannya, kekayaannya, kedudukannya.

3. Pilihlah pasangan keturunan keluarga yang terjaga kehormatan dan nasabnya.

4. Niatkan saat menikah untuk beribadah kepada Allah SWT dan untuk menghidari hubungan yang dilaran Allah SWT

5. Suami berusaha menjalankan kewajibannya sebagai seorang suami dengan dorongan iman, cinta, dan ibadah. Seperti memberi nafkah, memberi keamanan, memberikan didikan islami pada anak istrinya, memberikan sandang pangan, papan yang halal, menjadi pemimpin keluarga yang mampu mengajak anggota keluaganya menuju ridha Allah dan surga -Nya serta dapat menyelamatkan anggota keluarganya dario siksa api neraka.

6. Istri berusaha menjalankan kewajibann ya sebagai istri dengan dorongan ibadah dan berharap ridha Allah semata. Seperti melayani suami, mendidik putra-putrinya tentan agama islam dan ilmu pengetahuan, mendidik mereka dengan akhlak yang mulia, menjaga kehormatan keluarga, memelihara harta suaminya, dan membahagiakan suaminya.

7. Suami istri saling mengenali kekurangan dan kelebihan pasangannya, saling menghargai, merasa saling membutuhkan dan melengkapi, menghormati, mencintai, saling mempercai kesetiaan masing-masing, saling keterbukaan dengan merajut komunikasi yang intens.

8. Berkomitmen menempuh perjalanan rumah tangga untuk selalu bersama dalam mengarungi badai dan gelombang kehidupan.

9. Suami mengajak anak dan istrinya untuk shalat berjamaah atau ibadah bersama-sama, seperti suami mengajak anak istrinya bersedekah pada fakir miskin, dengan tujuan suami mendidik anaknya agar gemar bersedekah, mendidik istrinya agar lebih banyak bersukur kepada Allah SWT, berzikir bersama-sama, mengajak anak istri membaca al-qur’an, berziarah qubur, menuntut ilmu bersama, bertamasya untuk melihat keagungan ciptaan Allah SWT. Dan lain-lain.

10.Suami istri selalu meomoh kepada Allah agar diberikan keluarga yang sakinah mawaddah wa rohmah.

11. Suami secara berkala mengajak istri dan anaknya melakukan instropeksi diri untuk melakukan perbaikan dimasa yang akan datang. Misalkan, suami istri, dan anak-anaknya saling meminta maaf pada anggota keluarga itu pada setiap hari kamis malam jum’at. Tujuannya hubungan masing-masing keluarga menjadi harmonis, terbuka, plong, tanpa beban kesalahan pada pasangannnya, dan untuk menjaga kesetiaan masing-masing anggota keluarga.

12. Saat menghadapi musibah dan kesusahan, selalu mengadakan musyawarah keluarga. Dan ketika terjadi perselisihan, maka anggota keluarga cepat-cepat memohon perlindungan kepada Allah dari keburukan nafsu amarahnya. Wallahu A’lam

Selamat mencoba!

Istri Shalihah Penyejuk Hati


ASSALAMU'ALAIKUM WARAHMATULLAH WABARAKAATUH,,

Dengan wajah lesu dan tatapan penuh kekecewaan, seorang suami mengadukan permasalahan yang sedang dia hadapi bersama istrinya kepada salah seorang sahabatnya yang mengerti agama.

“Saya hampir tidak pernah menikmati kecantikan istri saya yang sebenarnya dia miliki, “kata si suami mengawali pengaduannya. Istrinya hanya mau berdandan bila akan ke pesta atau sekedar jalan-jalan. Tetapi si istri tidak punya kebiasaan seperti itu bila tidak keluar, bahkan dianggapnya lucu karena bukan pada tempatnya untuk berdandan di rumah. Begitulah kira-kira isi keluhan si suami. Sahabatnya menasehati. “Tunaikanlah hak istrimu yaitu didiklah ia dengan ajaran agama, agar mengetahui apa yang menjadi hak dan kewajibannya, bersabar dan banyaklah berdoa pada Allah. “Suami itu tersentak sadar bahwa meskipun perjalan rumah tangganya dengan sang istri telah membuahkan lima anak dia sama sekali belum menunaikan hak istri yang satu ini.

Istri Shalihah

Ingin selalu tampil cantik dihadapan lawan jenisnya sudah menjadi kesenangan tersendiri bagi umumnya wanita. Namun kenyataan yang ada sekarang sering istri berpikir terbalik. Didalam rumah dan dihadapan suaminya, istri merasa tidak begitu perlu untuk tampil dengan dandanan yang cantik dan memikat. Namun jika keluar rumah segalanya dipakai; baju yang bagus, aksesoris indah, make-up yang mencolok dan parfum yang semerbak turut melengkapi agar dapat tampil wah.

Lalu bagaimana cara menyelamatkan keadaan yang terbalik ini?
dengan penuh kemantapan dan tanpa ragu sedikitpun, jawabannya adalah kembali kepada ketentuan syari’ah islam dan tidak ada alternatif lain. Islam telah memberikan bimbingan, bagaimana menjadi istri yang shalihah, sebagaimana ciri-cirinya telah disebutkan dalam hadits Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa aalihi wasallam. Bahwa beliau bersabda:

“Apabila diperintah ia taat, apabila dipandang menyenangkan hati suaminya, dan apabila suaminya tidak ada dirumah, ia menjaga diri dan harta suaminya.” (HR.Ahmad dan An-Nasa’i, di Hasan-kan oleh Albani dalam Irwa’ no.1786)

Kalau kita lihat tuntunan islam diatas, ternyata bukanlah suatu yang sulit untuk dilaksanakan. Siapa pun bisa melakukannya. Disamping itu istri yang mempunyai tiga ciri diatas memiliki kedudukan yang tinggi dihadapan Allah, dan diibaratkan sebagai perhiasan dunia yang terbaik; sebagaimana yang dinyatakan Nabi Shallallahu ‘alaihi wa aalihi wasallam:

“Dunia adalah perhiasan (kesenangan) dan sebaik-baik perhiasan (kesenangan) dunia adalah wanita (istri) shalihah.” (HR.Muslim dari Abdullah bin Amr bin Al-Ash)

Diniatkan untuk Ibadah

Seorang istri yang baik akan berusaha untuk melaksanakan tugas-tugas yang menjadi tanggung jawabnya. Walaupun terkadang timbul perasaan malas atau berat untuk melaksanakan sesuatu yang menjadi kewajibannya, tetapi hendaknya diingat bahwa keridhaan suami lebih diutamakan diatas perasaannya. Lihatlah apa yang dikatakan Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa aalihi wasallam ketika Aisyah Radhiyallahu ‘anha bertanya:

“Siapa diantara manusia yang paling besar haknya atas (seorang) istri?” Beliau Shallallahu ‘alaihi wa aalihi wasallam menjawab, “Suaminya.. “ (HR. Hakim dan Al-Bazzar)

Dengan taat kepada suami dan tentunya dengan menjalankan kewajiban agama lainnya, dapat mengantarkan istri kepada surga-Nya. Dalam hal ini Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa aalihi wasallam telah bersabda sebagaimana diriwayatkan oleh Ibnu Hibban dan di shahihkan oleh Al-Albani:

“Bila seorang wanita telah mengerjakan shalat lima waktu dan berpuasa pada bulan Ramadhan dan memelihara kemaluannya serta taat kepada suaminya, maka kelak dikatakan kepadanya: “masuklah dari pintu surga mana saja yang engkau inginkan.”

Kemudian hendaklah istri mengingat akan besarnya hak suami atas dirinya, sampai-sampai seandainya dibolehkan sujud kepada selain Allah maka istri diperintahkan untuk sujud kepada suaminya. Sebagaimana sabda Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa aalihi wasallam:

“Andaikan saja dibolehkan seseorang bersujud kepada orang lain, niscaya aku perintahkan istri untuk sujud kepada suaminya.” (HR. Tirmidzi: Hasan Shahih)

Terlalu banyak peluang bagi seorang istri untuk beribadah kepada Allah dalam rumah tangganya dan terlalu mudah dalam memperoleh pahala dalam kehidupan suami istri. Namun sebaliknya terlalu mudah pula seorang istri terjerumus kepada dosa besar kalau melanggar ketentuan yang telah Allah gariskan. Yang perlu diingat oleh istri ialah agar berupaya mengikhlaskan niat hanya untuk Allah dalam melaksanakan kewajibannya sepanjang waktu.

Menyenangkan Hati Suami

Apabila diperintah oleh suaminya, istri diwajibkan untuk mentaati. Dan apabila suaminya tidak ada dirumah, istri harus pandai menjaga dirinya dan kehormatannya serta menjaga amanah harta suaminya. Istri yang demikian ini akan dijaga oleh Allah sebagaimana Firman-Nya:

“ ..maka wanita yang shalihah ialah yang taat kepada Allah lagi memelihara diri ketika suaminya tidak ada, oleh karena itu Allah telah memelihara (mereka).” (An-Nisa’: 34)

Adapun kriteria pertama dan ciri-ciri shalihah; Imam As-Sindi mengatakan dalam bukunya Khasyiah Sunan Nasai juz 6 hal 377: “Menyenangkan bila dipandang itu artinya indahnya penampilan secara dzahir serta akhlaq yang mulia. Juga terus menerus menyibukkan diri dalam taat dan bertaqwa kepada Allah.”

Banyak hal yang dapat menyenangkan hati suami, diantaranya: penampilan diri agar enak dipandang, dan berbicara dengan menggunakan tutur yang menyenangkan serta dalam hal pengaturan rumah mampu menciptakan suasana bersih dan nyaman.

a. Penampilan Diri

Umumnya suami lebih sering keluar rumah untuk menunaikan tugasnya apakah itu bekerja mencari nafkah ataukah berdakwah, sementara kita tahu keadaan di luar, sangat mudah sekali pandangan mata menjumpai wanita yang berpakaian minim dan menyebarkan aroma wewangian. Sekalipun seorang istri percaya suaminya akan berusaha memalingkan wajah dan menundukkan pandangannya karena takut dosa, namun laki-laki yang normal mungkin dapat tergoda melihat aurat yang haram tersebut. Diakui atau tidak, hal ini sangat mungkin terjadi.

Bagaimana seandainya istri merasa tidak perlu untuk tampil cantik dihadapan suami dengan alasan tidak adanya waktu karena telah tersibukkan dengan anak dan urusan rumah, apalagi bila tidak ada pembantu. Sehingga dengan penampilan seenaknya dan terkadang (maaf) menyebarkan aroma yang kurang sedap ketika menyambut suaminya yang baru datang dari luar.

Berpakaian model apapun yang diingini dan disenangi suami dibolehkan dalam syariat islam dan tidak ada batasan aurat antara istri dan suaminya. Dandanan yang memikat dan aroma parfum yang harum akan menjaga dan memagari suami dari maksiat. Mata suami akan tertutup dari melihat pemandangan haram di luar rumah bila mata itu dipuaskan oleh istrinya dalam rumah. Jika istri tidak dapat memuaskan atau menyenangkan suami sehingga suaminya sampai jatuh dalam kemaksiatan (tertarik melihat pemandangan haram di luar rumah) maka berarti si istri turut berperan membantu suaminya bermaksiat kepada Allah.

b. Berbicara yang Enak

Pada saat suami istri duduk-duduk sambil berbincang tentang barbagai hal, hendaknya istri memlilih ucapan yang baik dengan tutur kata yang indah dan lembut serta sedapat mungkin menghindari pembicaraan yang tidak disukai oleh suami. Demikian pula ketika suami berbicara istri sebaiknya mendengarkan dengan penuh perhatian dan tidak memotong pembicaraan suami.

c. Pengaturan Rumah

Penting juga diperhatikan penataan rumah yang baik, bersih dari najis dan terhindar dari aroma yang kurang sedap. Walhasil, ciptakan suasana rumah yang menjadikan suami betah berada di dalamnya. Untuk membuat penampilan lebih menarik tidak harus dengan wajah yang cantik, demikian juga untuk membuat rumah bersih dan rapih tidak harus dengan harga yang mahal. Insya Allah semuanya bisa dilaksanakan dengan mudah selama ada keinginan dan diniatkan ikhlas untuk mencari ridha Allah. Bukankah segala sesuatu yang baik itu akan bernilai ibadah bila diniatkan hanya untuk Allah?

semoga bermanfaat..:)